24 nilai-nilai, namun juga memiliki batas, karena terbentuk oleh kultural wilayah
atau bangsa setempat.
8 And interpersonal communication effectiveness can be learned efektivitas hubungan interpersonal dapat dipelajari, merupakan
suatu kesalahan jika berpikir bahwa komunikator yang efektif itu sudah terlahir, bahwa beberapa orang memiliki bakat alami dan yang lainnya. Hal
demikian tak selalu benar, meskipun beberapa orang memiliki bakat yang luar biasa dalam atletik atau menulis, karena kompetensi atlet dan penulis
tak dapat dipelajari tetapi bertahap. Demikian juga, beberapa orang-orang memiliki sebuah bakat untuk berkomunikasi, tapi semua dari kita bisa
menjadi komunikator yang kompeten. Dengan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan mampu mempertajam pemahaman bagaimana
berkomunikasi interpersonal yang baik dan mampu membantu belajar keterampilan komunikasi yang efektif terkait interaksi dengan orang lain.
Dari semua prinsip itulah yang harus kita pelajari dalam hubungan interpersonal baik di lingkungan masyarakat, keluarga atau sekolah. Prinsip ini
tak dapat dipungkiri keberadaannya karena setiap kebutuhan yang harus kita penuhi tanpa berhubungan dengan orang lain. Oleh karena itu pemahaman
dalam hal komunikasi sangat berpengaruh positif dalam proses maupun hasil belajar disetiap pribadi peserta didik.
c. Model Hubungan Interpersonal
Menurut Julia T. Wood 2010:16-18 sebuah model hubungan
interpersonal merupakan representasi dari apa dan bagaimana cara kerjanya.
25 Dalam model hubungan interpersonal ini terdapat tiga model, yaitu sebagai
berikut:
1 Linier models Model linier, dalam model ini digambarkan komunikasi
sebagai linear atau satu arah, proses di mana seseorang bekerja pada orang lain. Model ini merupakan model verbal yang terdiri dari lima pertanyaan
yang menggambarkan urutan tindakan yang membentuk komunikasi: Who?
Siapa ?, Says what? apa yang dikatakan ?, In what channel? apa yang
dibahas ?, To whom? untuk siapa ?, With what effect? dengan efek apa
?.
Julia T. Wood 2010 Gambar 1. Model linier
Model linear ini memiliki kelemahan yang serius. Pada gambar diatas digambarkan komunikasi sebagai mengalir hanya dalam satu arah, yaitu dari
pengirim ke penerima pasif, atau pendengar tidak pernah mengirim pesan dan hanya menyerap pasif apa yang pembicara katakan. Sehingga ini
merupakan model komunikasi yang semu atau yang kurang diharapkan. Pendengar mengangguk, cemberut, senyum , terlihat bosan atau tertarik ,
dan sebagainya serta mereka secara aktif bekerja untuk memahami pesan orang lain. Model linier ini juga keliru dengan mewakili komunikasi sebagai
urutan tindakan di mana satu Langkah mendengarkan dan langkah sebelumnya berbicara.
26 Dalam interaksi yang sebenarnya, walau bagaimanapun, berbicara
dan mendengarkan sering terjadi secara bersamaan atau mereka tumpan tindih dan merupakan interaksi yang saling melengkapi. Pada pekerjaan,
pertukaran rekan kerja ide-ide, dan masing-masing berbicara dan merespon sebagai salah satu orang berbicara. Mereka yang berbicara juga
mendengarkan isyarat dari orang lain.
2 Interactive Models Model Interaktif, Model interaktif digambarkan
sebagai komunikasi proses di mana pendengar memberikan umpan balik, dengan respon pesan. Selain itu, model interaktif mengenali bahwa lawan
bicara membuat dan menafsirkan pesan dalam bidang pribadi pengalaman lihat Gambar 2. Jika semakin banyak pengalaman yang perah didapatkan,
semakin baik
mereka dapat
memahami masing-masing
dalam komunikasinya.
Julia T. Wood 2010 Gambar 2. Model interaktif
27 Meskipun demikian model ini memiliki kekurangan, karena tidak dapat
berkembang cara komunikasinya dari waktu ke waktu. Hal ini karena masih menggambarkan komunikasi sebagai proses yang berurutan di mana satu
orang adalah pengirim dan orang lain adalah penerima. Pada kenyataannya, dalam komunikasi interpersonal harus melibatkan dua dan saling berinteraksi
bukan hanya mengirim dan membalas pesan yang disampaikan tanpa ada suara.
3 Transactional models Model Transaksional, Model ini dalam
komunikasi interpersonal lebih menekankan dinamisme komunikasi dan berperan ganda antar orang dan saling menanggapi selama proses tersebut.
Selain itu, model ini mencakup fitur waktu untuk memanggil perhatian kita pada fakta bahwa pesan, suara, dan bidang pengalaman bervariasi dari
waktu ke waktu lihat gambar 3.
Julia T. Wood 2010 Gambar 3. Model Transaksional
Social systems
28 Model transaksional ini juga menjelaskan bahwa komunikasi terjadi
karena sistem yang mempengaruhinya. Bagaimana orang-orang yang berkomunikasi serta makna yang diciptakan baik sistem-sistemnya atau
konteks pembicaraan, termasuk sistem yang sama kedua orang yang berkomunikasi, semisal karena kampus bersama, kota, tempat kerja, agama,
kelompok sosial, atau budaya. Dalam model ini kedua orang didefinisikan sebagai komunikator yang
berpartisipasi sama dan sering bersamaan dalam proses komunikasi. Sehingga pada saat-saat tertentu dalam komunikasi, lawan bicara mungkin
mengirimkan pesan berbicara atau menganggukkan kepala, menerima pesan, atau melakukan keduanya di waktu yang sama karena seseorang
mengatakan sambil menganggukkan untuk menunjukkan lawan bicara tertarik. Karena komunikator mempengaruhi satu sama lain Rothwell,
2004, komunikasi interpersonal melibatkan tanggung jawab etis. Perilaku verbal dan nonverbal kita dapat meningkatkan atau mengurangi karena
orang lain, seperti komunikasi mereka dapat meningkatkan atau mengoreksi pada diri kita.
d. Faktor Pengaruh kadar Hubungan Interpersonal