48 ataupun juga dipraktekan. Alhasil dapat meningkatkan hasil belajar yang
diwujudkan prestasi belajar yang lebih baik.
Dengan demikian dapat diduga bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara hubungan keaktifan belajar siswa dengan prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa kelas X program keahlian teknik bangunan di
SMK Negeri 3 yogyakarta.
3. Hubungan interpersonal antar siswa dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar.
Prestasi belajar merupakan wujud dari keberhasilan kegiatan belajar.
Dalam kegiatan belajar membutuhkan adanya kesiapan jasmani dan rohani untuk mendukung dalam melakukan aktifitas sehingga timbul suatu kebiasaan
yang kuat tertanam kokoh dalam individu dan pada akhirnya akan terjadi keteraturan di dalam melakukan kegiatan belajar. Dengan hal tersebut, maka
upaya mengaktifkan siswa belajar dapat dilakukan dengan mengupayakan timbulnya interaksi yang harmonis antar warga di dalam kelas. Salah satunya
hubungan interpersonal antar siswa baik, akan tetapi jika relasi kurang baik sering terjadi tidak keterbukaan dalam belajar, ketika ada group dalam kelas
atau rombongan belajar yang saling bersaing tidak sehat, jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak. Hal ini akan
menyebabkan terjadi rasa rendah diri dan juga dapat mengalami tekanan batin di dalam kelas tersebut dan semacamnya bagi siswa atau kelompok
belajar yang mengalaminya. Sehingga cenderung kesiapan kegiatan belajar kurang baik.
49 Dalam hubungan interpersonal peserta didik ketika proses belajar
mengandung arti adanya kegiatan komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.
Hal itu berarti adanya usaha seorang siswa untuk bergerak memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pembelajaran, dengan kata lain peserta
didik aktif dalam belajar. Siswa yang aktif tidak hanya sekedar hadir di dalam kelas, kemudian menghafalkan, dan akhirnya mengerjakan soal diakhir
pelajaran. Maka siswa dalam proses pembelajaran harus terlibat aktif, baik secara fisik maupun mental sehingga terjadi interaksi yang optimal antara
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya. Dengan demikian siswa yang memiliki hubungan interpersonal baik
maka, semakin baik pula keaktifan belajar dan mendorong meningkatkan prestasi belajarnya, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian dapat diduga
bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara hubungan interpersonal antar siswa dengan prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa kelas X
program keahlian teknik bangunan di SMK Negeri 3 yogyakarta. Dari penjelasan diatas dapat di modelkan hubungan antar variabel dapat
dilihat pada gambar 4 sebagai berikut.
50 Gambar 4. Alur Kerangka Berfikir
D. Paradigma Penelitian