UMUM lanjutan UMUM lanjutan UMUM lanjutan UMUM lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanju

are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 9

1. UMUM lanjutan

1. GENERAL continued

a. Pendirian Perusahaan

lanjutan a. The Company’s Establishment continued Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan. The Company commenced its commercial operations in November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan “BAPEPAM-LK” untuk melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya “IPO” berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-2707BL2007. Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dahulu Bursa Efek Jakarta. On June 7, 2007, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency “BAPEPAM-LK” to execute Initial Public Offering “IPO” based on the BAPEPAM-LK’s letter No. S-2707BL 2007. On June 18, 2007, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange formerly Jakarta Stock Exchange.

c. Anak

Perusahaan c. Subsidiaries Pada tanggal 17 Desember 2008, PT Usaha Agro Indonesia dan PT Pertiwi Lenggara Agromas, Anak perusahaan melakukan penempatan modal masing-masing sejumlah Rp990.000 dan Rp10.000 yang mencerminkan kepemilikan 99 dan 1 sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru PT Lanang Agro Bersatu. Pada tanggal 9 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Anak perusahaan. On December 17, 2008, PT Usaha Agro Indonesia and PT Pertiwi Lenggara Agromas, Subsidiaries, have subscribed share capital amounting to Rp990,000 and Rp10,000, representing 99 and 1 ownership in connection with the establishment of a new company, PT Lanang Agro Bersatu. On February 9, 2009, the subscribed amounts have been fully paid by the Subsidiaries. Pada tanggal 12 Januari 2009, Perusahaan melakukan penempatan modal sejumlah Rp10.939.050 yang mencerminkan kepemilikan 99,9 sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru, PT Sampoerna Bio Fuels. Pada tanggal 5 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Perusahaan. On January 12, 2009, the Company has subscribed share capital amounting to Rp10,939,050 representing 99.9 ownership in connection with the establishment of a new company, PT Sampoerna Bio Fuels. On February 5, 2009, the subscribed amount has been fully paid by the Company. Investasi Perusahaan pada Anak perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: The Company’s investment in Subsidiaries as of June 30, 2010 and 2009, consists of the following: are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 10

1. UMUM lanjutan

1. GENERAL continued

c. Anak

Perusahaan lanjutan

c. Subsidiaries continued

Jumlah Aset Mulai Sebelum Eliminasi Beroperasi Persentase dalam Jutaan Secara Kepemilikan Total Assets Komersial Percentage Before Elimination Kegiatan Usaha Commencement of Ownership Interest in Million Nama Anak Perusahaan Domisili Nature of Business of Commercial Name of Subsidiaries Domicile Activities Operations 2010 2009 2010 2009 Perkebunan dan pabrik kelapa sawit PT Telaga Hikmah Oil palm plantations “Telaga Hikmah” Palembang and palm oil mill 1998 99,45 99,45 317.392 268.532 Perkebunan kelapa sawit, karet dan pabrik kelapa sawit PT Aek Tarum Oil palm, rubber plantations “Aek Tarum” Palembang and palm oil mill 1992 99,00 99,00 162.416 165.714 Perkebunan dan pabrik PT Gunung Tua Abadi kelapa sawit “Gunung Tua Oil palm plantations Abadi” Palembang and palm oil mill 1999 99,86 99,86 191.565 165.828 Perkebunan dan pabrik PT Mutiara Bunda Jaya kelapa sawit dan inti sawit “Mutiara Bunda Oil palm plantations, palm oil Jaya” Palembang mill and kernel crushing plant 2001 99,38 99,01 255.298 164.854 Perkebunan dan produksi benih kelapa sawit Oil palm plantations PT Binasawit Makmur and germinated seed “Binasawit Makmur” Palembang production 1999 99,00 99,00 73.868 100.186 PT Sawit Selatan Perkebunan kelapa sawit “Sawit Selatan” Palembang Oil palm plantations - 99,69 99,69 21.822 20.790 PT Sungai Menang Perkebunan kelapa sawit “Sungai Menang” Palembang Oil palm plantations - 99,91 99,91 2.128 2.125 PT Tania Binatama Perkebunan kelapa sawit “Tania Binatama” Palembang Oil palm plantations - 99,67 99,50 1.488 1.120 PT Selatanjaya Permai “Selatanjaya Perkebunan kelapa sawit Permai” Palembang Oil palm plantations - 99,91 99,85 1.999 1.212 PT Usaha Agro Indonesia “Usaha Agro Perkebunan kelapa sawit Indonesia” Jakarta Oil palm plantations - 99,99 99,99 146.472 61.972 PT Pertiwi Lenggara Agromas “Pertiwi Lenggara Perkebunan kelapa sawit Agromas” Jakarta Oil palm plantations - 99,99 99,99 14.480 10.901 Perusahaan holding dan Republik jasa manajemen Palma Agro Limited, Republic Holding company and “Palma Agro” Seychelles management services - - 100,00 - 265.790 Perkebunan dan pabrik kelapa sawit PT Sungai Rangit Oil palm plantations “Sungai Rangit” Kalimantan and palm oil mill 1997 95,00 93,60 610.921 636.506 Konsultasi bisnis dan PT Sampoerna Bio Fuels manajemen biofuel “Sampoerna Bio Business consultation and Fuels” Jakarta management in biofuel - 99,99 - 112.610 115.659 PT Lanang Agro Bersatu “Lanang Agro Perkebunan kelapa sawit Bersatu” Jakarta Oil palm plantations - 99,90 - 5.693 995 PT National Sago Prima Pemanfaatan hasil hutan “National Sago bukan kayu Sago Prima” Jakarta Utilization of forestry product Non-timber Sago - 91,85 - 94.262 - Perusahaan masih dalam tahap pengembangan Pada tahun 2009, Sungai Rangit dimiliki secara langsung oleh Palma Agro Pada bulan Oktober 2009, Palma Agro telah dilikuidasi dan dibubarkan Dimiliki 99 dan 1 oleh Usaha Agro Indonesia dan Pertiwi Lenggara Agromas dan masih dalam tahap pengembangan Dimiliki 91,85 oleh Sampoerna Bio Fuels Company still in development stage In 2009, Sungai Rangit was owned directly by Palma Agro On October 2009, Palma Agro was liquidated and disolved Owned 99 and 1 by Usaha Agro Indonesia and Pertiwi Lenggara Agromas, respectively and still in development stage Owned 91.85 by Sampoerna Bio Fuels are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 11

1. UMUM lanjutan

1. GENERAL continued

c. Anak

Perusahaan lanjutan

c. Subsidiaries continued

Perusahaan dan Anak perusahaan untuk selanjutnya disingkat menjadi “Grup” Likuidasi Palma Agro The Company and Subsidiaries are collectively referred herein as the “Group” Liquidation of Palma Agro Pada tanggal 4 Juni 2008, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan restrukturisasi internal dengan melikuidasi Palma Agro Limited, Anak perusahaan, sehingga Perusahaan akan memiliki kepemilikan saham secara langsung pada Sungai Rangit, Anak perusahaan Palma Agro, sebesar 93,6 dan Exchangeable Loan yang dapat ditukarkan dengan 6,4 dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit yang saat ini dimiliki oleh PT Sampoerna Bio Energi Sampoerna Bio Energi, pihak hubungan istimewa. On June 4, 2008, the Company’s Directors and Board of Commissioners agreed for an internal restructuring and liquidation of Palma Agro Limited, a Subsidiary, such that the Company will directly own 93.6 shares in Sungai Rangit, a Subsidiary of Palma Agro and Exchangeable Loan which can be converted with 6.4 shares ownership in Sungai Rangit currently held by PT Sampoerna Bio Energi Sampoerna Bio Energi, a related party. Sebagai bagian dari tahapan proses likuidasi Palma Agro, pada tanggal 27 Maret 2009, Palma Agro telah mengalihkan saham yang dimilikinya di Sungai Rangit yang mewakili 93,6 saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit kepada Perusahaan, sebagai akibat dari pembubaran dan likuidasi Palma Agro. As part of the Palma Agro’s liquidation process, on March 27, 2009, Palma Agro transferred its ownership in Sungai Rangit, representing 93.6 shares of Sungai Rangit, to the Company, as a result of liquidation of Palma Agro. Setelah dialihkannya piutang Exchangeable Loan oleh Palma Agro kepada Perusahaan, pada tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan dan Sampoerna Bio Energi telah menyetujui penukaran sebagian Exchangeable Loan sebesar US413.961 dengan 1,4 saham Sungai Rangit yang dimiliki oleh Sampoerna Bio Energi. Sehingga sejak tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan secara langsung memiliki 95 saham Sungai Rangit. Subsequent to the transfer of the Exchangeable Loan from Palma Agro to the Company, on March 27, 2009, the Company and Sampoerna Bio Energi agreed to convert part of the Exchangeable Loan amounting to US413,961 into 1.4 shares in Sungai Rangit which owned by Sampoerna Bio Energi. Thus, since March 27, 2009, the Company directly owned 95 shares in Sungai Rangit. Pada tanggal 2 Oktober 2009, proses likuidasi Palma Agro secara formal telah diselesaikan dengan bubarnya Palma Agro berdasarkan hukum negara Republik Seychelles. On October 2, 2009, Palma Agro’s legal liquidation process was completed with the dissolution of Palma Agro in accordance with the laws of the Republic of Seychelles. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 12

1. UMUM lanjutan

1. GENERAL continued

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Boards of Commissioners, Directors, and Employees Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of June 30, 2010 and 2009 are as follows: Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner Komisaris : Mak Ping On : Commissioner Komisaris : Sugiarta Gandasaputra : Commissioner Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner Komisaris Independen : Arief Tarunakarya Surowidjojo : Independent Commissioner Direksi Directors Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director Direktur : Yasin Chandra : Director Direktur : Jaffesjah Chandra : Director Direktur : Chang Poh Sang : Director Direktur : Sie Eddy Kurniawan : Director Grup mempunyai 5.311 karyawan tetap pada tanggal 30 Juni 2010 tidak diaudit. As of June 30, 2010, the Group had 5,311 permanent employees, respectively unaudited. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN

AKUNTANSI PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasi yang digunakan oleh Grup disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut: The accounting and reporting policies adopted by the Group conform to generally accepted accounting principles in Indonesia. The significant accounting principles applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements are as follows:

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi

a. Basis of preparation of consolidated

financial statements Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan “BAPEPAM-LK” bagi emiten atau perusahaan publik. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting and practices generally accepted in Indonesia, which include Statements of Financial Accounting Standards “PSAK” and Regulations and Guidelines on Financial Statements Presentation set out by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency “BAPEPAM-LK” for public - listed companies. Laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. The consolidated financial statements, presented in thousands of Rupiah unless otherwise stated, have been prepared on accrual basis using historical costs concept, except for inventories that are valued at the lower of cost or net realizable values. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas untuk aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung direct method. The consolidated statements of cash flows present cash and cash equivalents receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flow from operating activities are presented using the direct method. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, kecuali untuk Palma Agro, yang menggunakan Dolar Amerika Serikat “Dolar AS” sebagai mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya secara efektif sejak 1 Januari 2007. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan Palma Agro tahun 2009 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar berikut: The reporting currency used in the preparation of the financial statements is in Rupiah, except for Palma Agro, which has adopted the US Dollar as its functional, reporting and recording currency since January 1, 2007. For consolidation purposes, the accounts of the 2009’ Palma Agro are translated into Rupiah amounts on the following basis: - Akun-akun neraca: Kurs tengah yang berlaku pada tanggal transaksi bank terakhir pada tanggal 30 Juni 2009. - Balance sheet accounts: Prevailing rate of exchange at the last banking day as of June 30, 2009. - Akun-akun laba-rugi: Kurs rata-rata dari kurs tengah bulanan yang berlaku sepanjang periode 2009. - Income statement accounts: The average of the monthly middle rates of exchange prevailing during the period of 2009. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi lanjutan

a. Basis of preparation of consolidated

financial statements continued Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi. Differences arising from translation of balance sheet and income statements accounts are presented as “Exchange Difference due to Financial Statements Translations” in the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheet.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi

b. Basis of consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap terjadi jika Perusahaan memiliki hak suara lebih dari 50 baik secara langsung maupun tidak langsung pada Anak perusahaan atau jika Perusahaan mampu mengendalikan kebijakan operasional dan keuangan pada Anak perusahaan atau pengendalian untuk menentukan dewan direksi pada Anak perusahaan. The consolidated financial statements include the Company’s financial statements and all Subsidiaries financial statements that are controlled by the Company. Control is presumed to exist where more than 50, directly or indirectly of a Subsidiarys voting power, is controlled by the Company or where the Company is able to govern the financial and operating policies of a Subsidiary or control the removal or appointment of a majority of a Subsidiarys board of directors. Transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan seperti laba rugi belum terealisasi dieliminasi untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai suatu entitas yang terpisah. Significant inter-company balances and transactions, including unrealized profit loss, have been eliminated to present the financial position and results of operations of the Company and Subsidiaries as a single economic entity. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. The proportionate share of the minority shareholders in the equity of the Subsidiaries is presented in “Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali dalam kasus yang jarang terjadi dimana terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat ditutup. When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority shareholders’ interest in the Subsidiaries’ equity, the excess is charged against the majority shareholders’ interest, except in rare cases when minority shareholders have a binding obligation to make good on such losses. Subsequent profits earned by Subsidiaries under such circumtances that are applicable to the minority interest shall be allocated to the majority interest to the extent minority losses have been previously absorbed. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

b. Prinsip-prinsip konsolidasi

lanjutan b. Basis of consolidation continued Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang dapat diidentifikasikan dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima 5 tahun. The excess of the investment cost and the Company’s proportionate share in the underlying fair values of the acquired subsidiary’s identifiable net assets is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over five 5 years. Akuisisi antara Perusahaan di dalam Grup dilaporkan sebagai restrukturisasi Perusahaan dalam entitas sepengendali seperti metode penyatuan kepentingan dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan- perusahaan tersebut berada dibawah manajemen dan kepemilikan yang sama sehingga, transaksi tersebut tidak mengakibatkan perubahan substansi kepemilikan atas aset, kewajiban dan aset lainnya yang direstrukturisasi. Acquisition among companies within the Group is reported as restructuring transaction among Companies under common control and accounted for similar to a pooling of interest considering that the said Companies are being under the same management and ownership and, therefore, the transaction does not result to a change in economic substance of ownership of assets, liabilities or other ownership instruments that are exchanged. Selisih antara harga pengalihan yang dibayar Perusahaan dalam akuisisi Anak Perusahaan dengan nilai aset bersih Anak perusahan yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas. Selisih yang berasal dari akuisisi saham Anak perusahaan direalisasikan ke akun yang sesuai berdasarkan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha” pada saat pihak yang bertransaksi tidak lagi berada dalam pengendalian yang sama. The difference between the par value of issued share capital or cash payment made transfer price by the Company to acquire the Subsidiaries with the Company’s interests in the net assets of such Subsidiaries, as carried in the books of the seller is recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”, a component of shareholders’ equity. The difference arising from restructuring transactions of entities under common control resulting from past acquisition of Subisidiaries is realized to the related accounts in accordance with PSAK No. 22, “Accounting for Business Combination” when the transacting parties are no longer under common control. Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasi. The Company’s portion of equity transactions of subsidiaries is presented as “Difference due to Changes in Subsidiaries’ Equity” under the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheets.

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

c. Foreign currency transactions and

balances Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing lanjutan

c. Foreign currency transactions and

balances continued Pada tanggal neraca, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. As of the balance sheet dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the exchange rates on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in the current year’s consolidated statement of income. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut: The exchange rates used as of June 30, 2010 and 2009 were as follows: 2010 2009 1 EuroRupiah nilai penuh 11.087 14.432 1 EuroRupiah full amount 1 Dolar ASRupiah nilai penuh 9.083 10.225 1 US DollarRupiah full amount 1 Ringgit MalaysiaRupiah nilai penuh 2.784 2.902 1 Malaysia RinggitRupiah full amount 1 YenRupiah nilai penuh 103 107 1 YenRupiah full amount

d. Kas dan

setara kas

d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang dari tiga 3 bulan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya. Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities within three 3 months or less and not pledged as collateral and are not restricted. e. Persediaan e. Inventories Efektif tanggal 1 Januari 2009, Grup menerapkan PSAK No. 14 Revisi 2008, “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 1994, “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Grup. Effective January 1, 2009, the Group applied PSAK No. 14 Revised 2008, “Inventories”, which supersedes PSAK No. 14 1994, “Inventories”. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Group’s consolidated financial statements. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih the lower of cost or net realizable value. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang yang meliputi seluruh biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisinya saat ini. Cost is based on the weighted average cost method and comprises all costs of purchase, costs of conversion and appropriate overheads incurred in bringing the inventory to its present location and condition. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated cost necessary to make the sale. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

e. Persediaan lanjutan

e. Inventories continued

Grup menentukan penyisihan atas keusangan persediaan berdasarkan peninjauan atas status masing-masing persediaan pada akhir tahun. The Group determines allowance for inventory obsolescence based on a review of the status of individual inventories at the end of the year.

f. Tanaman perkebunan dan hutan tanaman

industri f. Plantation assets and industrial plantations Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Plantation assets are classified as immature plantations and mature plantations. Tanaman belum menghasilkan Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit, dan karet milik Grup perkebunan Inti termasuk alokasi biaya tidak langsung, yang meliputi biaya umum dan administrasi untuk pengembangan tanaman belum menghasilkan, serta biaya bunga sehubungan dengan kredit yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dikapitalisasi sampai produksi komersial telah dicapai. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke tanaman menghasilkan sejak produksi komersial dimulai. Immature plantations All costs relating to the development of the oil palm and rubber plantations for the Group’s own operations Inti plantations together with a portion of indirect overheads, including general and administrative expenses incurred and interest charges as a result of bank financing for cultivation in relation to immature plantations are capitalized until commercial production is achieved. These costs will be transferred to mature plantations starting from the commencement of commercial production. Tanaman menghasilkan Tanaman kelapa sawit dinyatakan sudah menghasilkan setelah empat 4 tahun masa tanam dan tanaman karet dianggap sudah menghasilkan setelah lima 5 sampai enam 6 tahun masa tanam. Jangka waktu untuk menjadi tanaman menghasilkan tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman dan penilaian manajemen. Mature plantations Oil palm plantations are considered mature four 4 years after planting and rubber plantations are considered mature five 5 to six 6 years after planting. Actual time to maturity is dependent upon vegetative growth and is assessed by management. Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk tanaman menghasilkan tertentu yang nilainya ditetapkan sesuai hasil penilaian kembali dan dikurangi amortisasi. Mature plantations are stated at cost, except for certain mature plantations which are stated at revalued amounts, less accumulated amortization. Tanaman menghasilkan diamortisasi selama dua puluh 20 tahun terhitung sejak produksi komersial dimulai. Mature plantations are amortized over the estimated twenty 20 years starting from the commencement of commercial production. Tanaman kemitraan diamortisasi selama sebelas 11 tahun sejak tanaman dinyatakan sudah menghasilkan di Sungai Rangit. Partnership plantation will be amortized eleven 11 years since the plantation is considered mature in Sungai Rangit. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

f. Tanaman perkebunan dan hutan tanaman

industri lanjutan Hutan tanaman industri Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan hutan tanaman industri HTI yang meliputi biaya perencanaan, penanaman, pemeliharaan, pembinaan dan pengamanan HTI dalam daur pertama untuk setiap areal penanaman lokasi berbeda sampai dengan adanya pohon siap ditebang dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca sebagai “Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan”, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan dan pembinaan HTI dibebankan sebagai beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pada saat areal HTI tersebut menghasilkansiap ditebang, akumulasi biaya HTI dalam Pengembangan untuk areal penanaman lokasi dimana tersedia pohon siap tebangmenghasilkan dipindahkan ke akun “Hutan Tanaman Industri” dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus. Selisih lebih biaya perolehan atas nilai buku perusahaan yang diakuisisi yang timbul dari akuisisi National Sago Prima oleh Sampoerna Bio Fuels dialokasikan ke akun HTI.

e. Plantation assets and industrial

plantations continued Industrial plantations Cost and expenses incurred for the development of industrial plantations, such as planning, planting, forest cultivation, maintenance and security costs during the first cycle for each planting area location until the trees in the area are ready for harvest, are capitalized and presented in the consolidated balance sheet as “Industrial Plantations under Development Stage”, except for general and administrative expenses which are not related to planting, maintenance and security cost are charged to current year operations. When the estate has trees ready for harvest, the related accumulated costs and expenses for such area are reclassified to “Industrial Plantations”, and amortized based on the remaining terms of the concession rights of the Industrial Plantations using the straight-line method. Excess of acquisition cost over book value of acquired company from acquisition of National Sago Prima by Sampoerna Bio Fuels is allocated to this account.

g. Aset tetap

g. Fixed assets

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”. Grup telah memilih model biaya, maka nilai penilaian kembali aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan deemed cost dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 Revisi 2007 diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 Revisi 2007 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke Saldo Laba pada tahun 2008. Effective January 1, 2008, the Group applied PSAK No. 16 Revised 2007, “Fixed Assets”.The Group has chosen the cost model, thus, the revalued amount of fixed assets is considered as deemed cost and the cost is the value at the time PSAK No. 16 Revised 2007 is applied. All the balance of revaluation increment in fixed assets that still exists at the first time application of PSAK No. 16 Revised 2007 as presented in equity section of the consolidated balance sheet have been reclassified to Retained Earnings in 2008. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

g. Aset tetap lanjutan

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat “carrying amount” aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued g. Fixed assets continued Fixed assets is stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of income as incurred. Penyusutan dihitung dari bulan aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Depreciation is calculated from the month the assets are placed in service on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows: TahunYears Bangunan 20 Buildings Prasarana 20 Infrastructures Mesin dan peralatan 8-12 Machinery and equipments Tangki penyimpanan 16 Storage tanks Kendaraan dan alat-alat berat 4-8 Vehicles and heavy equipments Perlengkapan kantor 4-8 Office equipments Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset is included in consolidated statement of income in the year the asset is derecognized. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di- review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Periode yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periods Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan