Analisis Linier Berganda Uji Hipotesis

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali, 2006:91 : 1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. 3. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai Tolerance, dan 2 Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi karena VIF=1Tolrance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.

3.9.3 Analisis Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Analisis regresi berganda digunakan sebagai model untuk melihat pengaruh antara beberapa variabel independen dengan variabel dependen Situmorang, 2012:206. Persamaan yang digunakan dalam analisis ini adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta b 1, b 2 = Koefisien regresi X = Motivasi, Kompensasi, Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi e = Standar error

3.9.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen yaitu motivasi, kompensasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Bank SUMUT cabang kota Tebing Tinggi sebagai variabel dependen, untuk mengetahui pengaruh motivasi, kompensasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan: 1. Uji Signifikan Parsial Uji - t Uji signifikan Parsial adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2006:84. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H A : b 1  0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada = 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada = 5 2. Uji Signifikansi Simultan Uji - F Uji signifikansi simultan adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2006:84. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H : b 1  0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada = 5 H a ditolak jika F hitung F tabel pada = 5

3.9.4 Koefisien Determinasi R