digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach
Alpha 0,60 Ghozali, 2006:42.
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Jumlah Pernyataan
0.944 30
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Maret 2014
Pada 30 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 di ketahui bahwa koefisien apha Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0.944. Ini berarti 0.944 0.60
sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.9 Teknik Analisis
3.9.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
3.9.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bisa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi,
yaitu uji normalitas, uji heteroskedastitas dan uji multikolonieritas. 1.
Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
Ghozali, 110:2006. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan
5, maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2010:97.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual pengamatan yang
satu dengan pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda dsebut heteroskedastisitas Ghozali, 2006:105. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji
dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model
regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang, 2010:108. 3.
Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali 2006:91 uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas variabel indepenen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model
regresi adalah sebagai berikut Ghozali, 2006:91 : 1.
Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2.
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90,
maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. 3.
Multikolonieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai Tolerance, dan 2 Variance Inflation Factor
VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi karena VIF=1Tolrance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
3.9.3 Analisis Linier Berganda