Uji Multikolinearitas Pengaruh Motivasi, Kompensasi, Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Sumut Cabang Kota Tebing Tinggi

Tabel 4.11 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.842 2.859 .644 .523 Motivasi .010 .084 .018 .117 .908 kompensasi -.026 .087 -.057 -.295 .770 Kepemimpina n -.025 .077 -.064 -.325 .746 Komitmen .013 .090 .022 .150 .881 a. Dependent Variable: absut Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2014 Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5, jadi disimpulkan model regresi tidak memengaruhi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF Constant 14.554 4.564 3.189 .003 motivasi -.115 .135 -.114 -.850 .400 .874 1.145 kompensasi .104 .139 .124 .748 .458 .564 1.773 kepemimpinan .279 .123 .386 2.277 .027 .541 1.848 komitmen .090 .143 .080 .628 .533 .955 1.047 a. Dependent Variable: kinerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2014 Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel motivasi, kompensasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. Nilai Tolerance dari variabel motivasi, kompensasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi lebih besar dari 0.1 Tolerance 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolienaritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.2.2 Pengujian Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinan R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R 2 ≥ 1.Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y adalah besar. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya. Tabel 4.13 Pengujian Koefisien Determinan R 2 Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .518 a .268 .206 1.71444 a. Predictors: Constant, komitmen, motivasi, kompensasi, kepemimpinan b. Dependent Variable: kinerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2014 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: a. R = 0.518 berarti hubungan variabel motivasi, kompensasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap variabel dependen kinerja karyawan Y sebesar 51,8, yang berarti hubungannya erat. b. Adjusted R Square sebesar 0.206 berarti 20.6 variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, kompensasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi. Sedangkan sisanya sebesar 79.4 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Standard Error of Estimate standar deviasi artinya menilai ukuran variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah 1.71444, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.2.2.3 Uji Signifikan Simultan Uji-F Tabel 4.14

Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 50.545 4 12.636 4.299 .005 b Residual 138.148 47 2.939 Total 188.692 51 a. Dependent Variable: kinerja b. Predictors: Constant, komitmen, motivasi, kompensasi, kepemimpinan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2014 Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 4.299 dengan tingkat signifikansi = 0.005. Sedangkan F tabel untuk sampel 52 dengan variabel yang diteliti berjumlah 4 variabel independen dan 1 variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 adalah 2.57. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0.005 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen motivasi, kompensasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi secara serempak atau simultan adalah signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.2.2.4 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Pengujian secara parsial ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variabel dependen. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui variabel independen mana yang dominan. Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 14.554 4.564 3.189 .003 Motivasi -.115 .135 -.114 -.850 .400 Kompensasi .104 .139 .124 .748 .458 Kepemimpina n .279 .123 .386 2.277 .027 Komitmen .090 .143 .080 .628 .533 a. Dependent Variable: kinerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2014 Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa: a. Variabel Motivasi X 1 Nilai t hitung variabel motivasi adalah -0.850 dan nilai t tabel adalah 1.677 maka t hitung t tabel -0.850 1.677 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan 0.400 0.05 secara parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya jika ditingkatkan variabel motivasi sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan menurun sebesar 0.115 satuan. b. Variabel Kompensasi X 2 Nilai t hitung variabel kompensasi adalah 0.748 dan nilai t tabel adalah 1.677 maka t hitung t tabel 0.748 1.677 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan 0.458 0.05 secara parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya walaupun variabel kompensasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan tidak akan meningkat sebesar 0.104 satuan. c. Variabel Kepemimpinan X 3 Nilai t hitung variabel kepemimpinan adalah 2.277 dan nilai t tabel adalah 1.677 maka t hitung t tabel 2.277 1.677 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan 0.027 0.05 secara parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya jika ditingkatkan variabel kepemimpinan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0.279 satuan. d. Variabel Komitmen Organisasi X 4 Nilai t hitung variabel komitmen organisasi adalah 0.628 dan nilai t tabel adalah 1.677 maka t hitung t tabel 0.628 1.677 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan 0.533 0.05 secara parsial terhadap kinerja karyawan. Artinya jika ditingkatkan variabel komitmen organisasi sebesar satu satuan maka kinerja karyawan tidak akan meningkat sebesar 0.090 satuan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.15 maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 14.554 + -0.115X 1 + 0.104X 2 + 0.279X 3 + 0.090X 4 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta = 14.554, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel motivasi, kompensasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi adalah konstan, maka kinerja karyawan = 14.554 b. Koefisien X 1 = 0.115, ini menunjukkan bahwa apabila variabel motivasi ditingkatkan dan variabel kompensasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi adalah konstan, maka akan menurunkan kinerja karyawan sebesar 0.115 satuan. c. Koefisien X 2 = 0.104, ini menunjukkan bahwa apabila variabel kompensasi ditingkatkan dan variabel motivasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi adalah konstan, maka tidak akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.104 satuan. Adapun penyebab tidak akan meningkatnya kinerja karyawan dikarenakan nilai signifikan 0.458 diatas lebih besar dari 0.05. d. Koefisien X 3 = 0.90, ini menunjukkan bahwa apabila variabel kepemimpinan ditingkatkan, dan variabel motivasi, kompensasi dan komitmen organisasi adalah konstan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.90 satuan. e. Koefiesien X 4 = 0.342, ini menunjukkan bahwa apabila variabel komitmen organisasi ditingkatkan, dan variabel motivasi, kompensasi dan kepemimpinan adalah konstan, maka tidak akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.342 satuan. Adapun penyebab tidak akan meningkatnya kinerja karyawan dikarenakan nilai signifikan 0.533 diatas lebih besar dari 0.05.

4.3 Pembahasan