Tujuan Penelitian Tinjauan Teoritik

c. Minat yang diinventarisasikan Inventoried Interest. Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Rangkaian pertanyaan semacam ini sering kali disebut inventori minat. 1.2. Aspek-aspek Minat Semua minat mempunyai dua aspek, menurut Elizabet B. Hurlock 1980 ; 116 yaitu : a. Aspek Kognitif Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Misalnya, aspek kognitif dari minat anak terhadap sekolah. Bila mereka menganggap sekolah sebagai tempat mereka dapat belajar tentang hal-hal yang telah menimbulkan rasa ingin tahu mereka. Konsep yang membangun aspek kognitif minat didasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat, serta dari berbagai jenis media massa. Dari sumber tersebut anak belajar apa saja yang akan memuaskan kebutuhan mereka dan yang tidak. b. Aspek Afektif Aspek afektif atau bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, dari sikap orang yang penting seperti orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut, dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu. 1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Mengutip dari Fransisca Puspita Sari, ditinjau dari segi minat masuk Sekolah Menengah, faktor-faktor yang mempengaruhi minat masuk ke Sekolah Menengah adalah sebagai berikut: a. Motivasi dan cita-cita Sebelum timbul minat terdapat motif dan motivasi. Motif adalah penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan. Pada umumnya motivasi intrinsik lebih kuat dan lebih baik dari pada motivasi ekstrinsik. Dorongan atau keinginan untuk mencapai sesuatu dapat menimbulkan minat masuk ke SMK. b. Kemauan Kemauan adalah suatu kegiatan rohaniah yang menyebabkan seorang manusia sanggup melakukan berbagai tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan tertentu. Pada saat ada kemauan dari siswa untuk masuk SMK maka siswa tersebut akan berusaha mencapai tujuan tersebut. c. Ketertarikan Ketertarikan adalah suatu perasaan senang, terpikat, menaruh minat kepada sesuatu. Pada saat ada ketertarikan dari siswa untuk melanjutkan ke SMK maka siswa tersebut mempunyai minat untuk masuk SMK. d. Lingkungan Lingkungan adalah meliputi semua kondisi dalam dunia ini dengan cara-cara tertentu mempengaruhi perilaku kita, pertumbuhan, perkembangan kita kecuali gen-gen. Misalnya, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, Teman, dan Saudara.

2. Pengertian Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan adalah taraf pendidikan yang diselenggarakan secara berkelanjutan yang berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik dan tingkat kerumitan pelajaran. Sistem Pendidikan Nasional UU no 2 tahun 2003 pasal 10 mengemukakan bahwa pendidikan terbagi atas : a. Pendidikan persekolahan, mencakup berbagai jenjang pendidikan, dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi. b. Pendidikan Luar Sekolah, terbagi menjadi pendidikan non formal yang mencakup lembaga pendidikan di luar sekolah, misalnya : kursus, seminar, kejar paket A. Dan pendidikan informal yang mencakup pendidikan keluarga, masyarakat dan program-program sekolah, misalnya ceramah di radiotv dan informasi yang mendidik dalam surat kabar atau majalah. Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pendidikan yang telah baku, mulai dari jenjang Sekolah Dasar SD sampai dengan perguruan tinggi. Umar Tirtarahardja dan La Sulo, 1994 : 78. Dalam UU no 2 tahun 2003 pasal 16 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional, dijelaskan bahwa dalam jalur pedidikan formal ada berbagai jenjang pendidikan, yang meliputi : a. Pendidikan dasar, yang biasa dikenal dengan pendidikan dasar Sembilan tahun, yaitu pendidikan SD enam tahun ditambah SMP tiga tahun. b. Pendidikan menengah, adalah pendidikan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan hubungan timbal balik dengan lingkungan, dunia kerja, dan dapat melanjutkan di Perguruan Tinggi. c. Pendidikan Tinggi, merupakan lanjutan pendidikan menengah untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademisprofessional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kesenian. Dari uraian jenjang pendidikan atau tingkatan-tingkatan yang ada pada pendidikan formal, dapat dimengerti bahwa pendidikan merupakan proses yang berkelanjutan. SMA merupakan lembaga pendidikan yang satu pihak sebagai kelanjutan dari SMP, sedangkan dilain pihak sebagai persiapan ke perguruan tinggi Hamalik,1990:159. Sedangkan menurut Suwarno 1988:74, sekolah umum yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Sekolah ini lebih ditekankan sebagai persiapan untuk pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya. SMK Sekolah menengah kejuruan merupakan jalur pendidikan sekolah atau pendidikan formal dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan formal, berdasarkan pada surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 080UU1993 tentang kurikulum SMK, SMK diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut Fransisca Puspita Sari, 2011;25: 1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional 2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, berkompetensi, serta mampu mengembangkan sikap diri 3. Menyiapkan kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini dan masa yang akan datang 4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

3. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

3.1 Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 77 tahun 1962, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma secara lebih spesifik untuk jurusan Ilmu Ekonomi ditetapkan berstatus swasta DISAMAKAN. Semenjak ada perubahan IKIP Sanata Dharma menjadi Universitas Sanata Dharma pada tahun 1993, Pendidikan Akuntansi PAK yang awalnya berada di bawah jurusan Ilmu Ekonomi terhitung pada saat itu berada di bawah Program Studi Pendidikan Dunia Usaha, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP. Pada tahun 1996, Pendidikan Akuntansi dinyatakan TERAKREDITASI berdasarkan surat keputusan yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi tertanggal 11 Agustus 1998. Tahun 1999, berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143DIKTIKep1999 Pendidikan Akuntansi berada di bawah Program Studi Pendidikan Ekonomi. Tahun 2003 kembali Pendidikan Akuntansi dinyatakan TERAKREDITASI berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 05973Ak-VII-S1-033USDPDA IX 2003. 3.2 Pengertian Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Jurusan atau lebih khususnya Program Studi adalah bagian dari suatu fakultas atau sekolah tinggi yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggara pendidikan akademik dan atau pendidikan profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap subyek yang mempelajarinya FKIP USD 2001 :35 Program Studi Pendidikan Akuntansi bertujuan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional di bidang akuntansi, manajemen, dan bidang ekonomi koperasi. Dalam menyelenggarakan pendidikan, Program Studi berdasarkan pada kurikulum nasional dan muatan lokal. Penyelenggaraan proses belajar mengajar dilaksanakan teratur dan didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai. Sikap kritis yang ditanamkan pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar terbukti telah memberikan dasar yang kuat bagi lulusan dalam berpikir secara ilmiah. Sebagai hasilnya, lulusan program studi Pendidikan Akuntansi memiliki kemampuan yang memadai di bidangnya dan memiliki fleksibilitas yang tinggi.

4. Bauran Pemasaran Perguruan Tinggi

Menurut Kotler 2006 dikutip dari M.M.Mia Tri Susetyaningsih pemasar jasa pendidikan dunia menawarkan jasa dengan tujuh alat pemasaran yang dikenal dengan 7P yaitu: program program, price harga, place tempat meliputi lokasi dan sistem penyampaian jasa, promotion promosi, process proses, physical facilities fasilitas fisik, people orang. Bauran Pemasaran pada Perguruan Tinggi diklasifikasikan menjadi: 4.1. Program Program merupakan produk jasa yang ditawarkan dari pihak Universitas kepada konsumen yaitu mahasiswa. Universitas dalam hal ini sebagai penyedia jasa tertentu akan berusaha menarik konsumen yaitu mahasiswa dengan menawarkan kualitas yang baik dari produk jasa yang ditawarkan. Kualitas program yang ditawarkan antara lain dapat dilihat dari status akreditasi, keberhasilan alumni, kemudahan dalam mendapat pekerjaan. 4.2. Harga Harga merupakan keseluruhan biaya yang harus dibayar oleh mahasiswa untuk dapat menikmati fasilitas dari jasa yang ditawarkan dalam hal ini adalah jasa dari program studi. Harga dalam hal ini mencakup semua biaya yang harus ditanggung mahasiswa meliputi uang pembangunan, biaya sks, biaya praktikum dsb. 4.3. Promosi Sebagai penyedia jasa dan pemasar pihak Universitas perlu melakukan promosi untuk menyampaikan informasi kepada calon mahasiswa tentang program studi yang ditawarkan dan menarik calon mahasiswa untuk membeli jasa atau memilih untuk mengambil program studi yang ditawarkan. Promosi ini meliputi promosi dari pihak Universitas ke SMA, keikutsertaan Universitas dalam pameran pendidikan, promosi melalui brosur, media massa maupun iklan. 4.4. Tempat Dalam bauran pemasaran perguruan tinggi lokasi juga merupakan komponen penting yang akan mempengaruhi keputusan pembeli konsumen. Misalnya lokasi berada di kota atau desa dan ketersediaan fasilitas di sekitar kampus misalnya kos-kosan. 4.5. Proses Adalah seluruh kegiatan kerja Payne,2000. Proses merupakan faktor utama dalam bauran perusahaan jasa, karena pelanggan akan sering memepersepsikan sistem penyampaian jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. 4.6. Orang Orang mempunyai peran penting dalam pemasaran, karena kesuksesan pemasaran suatu jasa sangat tergantung pada seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia Payne,2000. Pentingnya orang bagi pemasaran jasa mengarah pada minat yang lebih besar dalam pemasaran internal. Pemasaran internal mempunyai tujuan untuk menguatkan perilaku efektif para staf yang akan menarik pelanggan.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang berkaitan variable- variabel yang digunakan. Penelitian tersebut diantaranya: 1 Minat siswa untuk Melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan ditinjau dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Studi SMP N 2 Berbah, 2011, oleh Fransisca Puspita Sari dari Prodi Pendidikan Akuntansi FKIP USD. 2 Oleh Ninuk Indrayanti, Faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa kelas XII Akuntansi SMK N 6 Surakarta 2013, Jurnal Mei 2013. C. Kerangka Pemikiran 1. Minat Siswa SMA Jurusan IPS dan SMK Program Keahlian Akuntansi Terhadap Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi USD. Minat adalah suatu kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasakan tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa sengan berkecimpung dalam bidang itu Winkel: 1986. SMASMK adalah dua pilihan pendidikan formal siswa SMP yang akan melanjutkan ke tingkat atas. Siswa yang ingin melanjutkan ke SMA akan lebih mudah untuk menentukan sekolah mana yang akan dituju, sedangkan siswa yang ingin melanjutkan ke SMK akan sedikit lebih sulit karena begitu banyak pilihan jurusan yang ada. Namun demikian sekarang SMK juga mulai banyak diminati siswa yang berkeinginan dengan jurusan mata pelajaran tertentu dan SMK sendiri juga menawarkan penyaluran kerja setelah lulus dapat memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan masa studi. Seiring dengan perhatian Pemerintah untuk mengubah persepsi SMK, gencar pula promosi-promosi yang dilakukan melalui media massa, yang bertujuan untuk meningkatkan minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK. Hal ini dikarenakan di SMK tidak hanya mengajarkan pengetahuan layaknya sekolah lanjutan tingkat SMA, namun SMK juga mengajarkan siswa ketrampilan dan kemandirian. Kesiapan individu yang memiliki ketrampilan dan keahlian kerja sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Untuk itu, keberadaan SMK cukup menjawab kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Minat siswa terhadap Program Studi antara lain nampak dari pandangan siswa terhadap : a. Kualitas Program Studi Kualitas program studi yang ditawarkan oleh pihak Universitas tentu saja akan menarik minat siswa terhadap program studi pendidikan tersebut. Siswa akan cenderung tertarik untuk memilih program studi yang berkualitas dan dapat diandalkan. Kualitas program studi antara lain dapat dilihat dari : status akreditasi program studi dan kesesuaian dengan dunia kerja. Siswa SMA dan SMK pasti mempertimbangkan terlebih dahulu status akreditasi dari progam studi apakah program studi yang bersangkutan sudah terakreditasi atau belum, dan bila sudah terakreditasi status A, B atau C. Selain itu siswai juga akan mempertimbangkan kesesuaian program studi dengan dunia kerja apakah setelah lulus nantinya akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan atau tidak. b. Biaya Biaya juga ikut dipertimbangkan jika siswai hendak memilih program studi. Biaya meliputi biaya semester, biaya sks, biaya praktikum dll. Karena tentu biaya kuliah yang sesuai kemampuan keuangan akan semakin memantapkan siswai untuk mendalami bidang tertentu di perguruan tinggi. c. Tempat Lokasi yang strategis dari perguruan tinggi juga menjadi salah satu pertimbangan siswai untuk tertarik memilih program studi tertentu. Misalnya dengan lokasi yang strategis dan ketersediaan berbagai fasilitas di sekitar kampus yaitu kos-kosan, perpustakaan, tempat hiburan, sarana transportasi yang mudah diakses dll. d. Promosi Promosi juga tidak kalah penting sebagai media yang mampu memberikan informasi mengenai Universitas dan Program Studi yang ditawarkan yang tentu akan menarik siswai untuk memilih program Studi yang dikehendaki. Tanpa adanya promosi, maka semakin kecil kemungkinan siswai untuk masuk dan memilih program studi yang ditawarkan karena minimnya informasi siswai. Promosi dari perguruan tinggi bisa bermacam-macam misalnya : melalui keikutsertaan perguruan tinggi dalam pameran pendidikan, promosi ke SMA, iklan, brosur dan promosi dari humas M. M. Mia Tri Susetyaningsih, 2012 prodi PE USD. Minat dalam penelitian ini menjadi salah satu faktor untuk melihat perbedaan pandangan Siswa SMA jurusan IPS dan SMK Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, sebagai pilihan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi Universitas Gambar 2.1. Kerangka berfikir : X Prodi Y SMK SMA Minat

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Ha 1: Terdapat perbedaan Minat Siswa SMA Negeri dan SMA Swasta Jurusan IPS mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Ha2: Terdapat perbedaan Minat Siswa SMK Negeri dan SMK Swasta Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Ha3: Terdapat perbedaan Minat Siswa SMA Jurusan IPS dan SMK Program Keahlian Akuntansi mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Untuk menentukan hasil hipotesis tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah. Selain itu juga akan memberikan kuisioner yang harus dijawab oleh siswa.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Self Directed Learning Siswa Sekolah Menengah Atas Dan Sekolah Menengah Kejuruan Di Yayasan Dharma Bakti Medan

3 25 91

PELAKSANAAN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI BERSTANDAR NASIONAL DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGARI 1 KUDUS

0 3 121

Hubungan kinerja dosen, keaktifan mahasiswa, dan gaya belajar dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II: studi kasus mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 0 186

Hubungan motivasi belajar dan minat bekerja dengan persepsi tentang kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 151

Hubungan antara motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar studi kasus pada mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 1 148

Hubungan kompetensi mahasiswa untuk mata kuliah kewirausahaan dan jiwa berwirausaha dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bkk Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 4 129

Persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial, ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi : studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi T.A. 2008 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 111

Persepsi mahasiswa terhadap kurikulum berbasis kompetensi : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan akuntansi angkatan 2002 Universitas Sanata Dharma.

0 1 118

Hubungan motivasi belajar dan minat bekerja dengan persepsi tentang kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman Yogyakarta

0 4 149

PENGEMBANGAN INVENTORI KESIAPAN KERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN JURUSAN AKUNTANSI.

1 3 213