138
3. Dampak Sosio-
Psikologis dari diskriminasi dan
Kekerasan Etnis di Yogyakarta
3.1. Harga Diri Rendah
3.2. Kecemasan
3.3. Depresi
3.4. Stress Pasca
Trauma
3.5. Rasa malu
3.6. Tertekan
3.1.1. Perasaan sedih, terpukul dan tidakberdaya dianggap sebagai
individu yang harus dikucilkan. 3.2.1. Perasaan cemas menjadi korban
kekerasan oleh warga Yogyakarta.
3.2.2. Perasaan cemas terhadap adik- adik mahasiswa baru asalTimur
yang kuliah di Yogyakarta. 3.3.1. Depresi karena menjadi korban
kekerasan dan tertimpa pengalaman lain yang
menyakitkan. 3.4.1. Kekerasan mengakibatkan
timbulnya stress pada mahasiswa misalnya tidak
berkonsentrasi dalam kuliah, perasaan tidak aman tinggal di
Yogya, takut menjadi korban kekerasan, dan tidak dapat
beraktifitas dengan baik.
3.5.1. Perasaan malu dirasakan karena masih ada mahasiswa asal
Indonesia Timur yang membawa kebiasaan buruk
seperti mabuk dan membuat keributan di yogya
3.6.1. Diskriminasi dan kekerasan etnis mengakibatkan perasaan
dihantui ketakutan menjadi korban kekerasan warga serta
tidak nyaman menjalani kuliah di Yogyakarta.
4. Upaya untuk
mengurangi Kekerasan Etnis di
Yogyakarta 4.1.
Upaya yang dibangun dari
dalam diri 4.2.
Upaya yang dilakukan bersama
komunitas 4.1.1. Sikap ramah, menghormati
aturan, mau menyesuaikan diri dengan warga Yogya.
4.2.1. Memberi pemahaman dalam meyesuaikan diri di Yogyakarta
pada mahasiswa asal baru asal Indonesia Timur
139
D. Deskripsi Tema
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah didapatkan dari keempat mahasiswa asal Indonesia Timur yaitu dua mahasiswa berasal dari Papua dan
dua berasal dari Nusa Tenggara Timur, didapatkan rumusan tema mengenai dinamika kekerasan etnis dan dampak sosio-psikologis dari kekerasan etnis di
Yogya. Dinamika kekerasan etnis tersebut meliputi faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan etnis, dampak sosio-psikologis yang ditimbulkan, serta
upaya yang dilakukan para mahasiswa dalam mengurangi tingkat kekerasan di Yogyakarta yang menyangkut pautkan mahasiswa asal Indonesia Timur.
Berikut ini akan dijelaskan secara lebih detail dinamika kekerasan etnis di Yogyakarta, dampak sosio psikologis yang dialami para mahasiswa tersebut,
dan upaya yang dilakukan untuk mengurangi konflik dan kekerasan tersebut. 1. Faktor-Faktor yang Mengakibatkan Terjadinya Kekerasan Etnis di
Yogyakarta Hasil analisis yang didapatkan dari keempat subjek, didapatkan
data mengenai faktor-faktor yang menimbulkan kekerasan etnis di Yogya. Faktor-faktor tersebut adalah: perbedaan antar individu, perbedaan budaya,
bentrokan kepentingan, dan persaingan. Berikut ini adalah penjelasan dari faktor-faktor tersebut:
a. Perbedaan Antar Individu Berdasarkan data hasil analisis dari keempat subjek didapatkan
bahwa kekerasan etnis di Yogyakarta antara mahasiswa asal Indonesia
140
Timur dan warga Yogyakarta terjadi karena faktor perbedaan individu. Perbedaan antar individu dilihat dari segi fisik misalnya warna kulit
para mahasiswa asal Indonesia Timur berwarna hitam, rambut keriting, tampang yang tegas menimbulkan prasangka yang keliru mengenai
watak mahasiswa asal Indonesia Timur. Dengan perbedaan fisik dan tampang yang kelihatan tegas, membuat warga Yogyakarta menilai
bahwa watak mahasiswa asal Indonesia Timur yang menjalani kuliah di Yogyakarta keras dan jahat. Hal ini terungkap dalam kutipan
wawancara subjek berikut ini: Subjek II, YD
“…Mungkin yang membedakan antara orang Jawa dan orang Timur adalah warna kulit dan rambut tapi kita semua
kan tetap sama. Padahal saya rasa kita semua satu ”.
II.no.257-262
Subjek III, AS
“…orang-orang Jawa melihat sifat orang Timur karena fisik dan perawakannya. Kulit hitam, rambut keriting, dan
perawakan yang tegas, membuat orang Jawa berpikir bahwa orang Timur adalah orang jahat dan
keras”. III.no.126-135
Selain itu, kurang pemahaman akan perbedaan antar individu menjadi faktor yang dapat menimbulkan terjadinya konflik dan
kekerasan. Akhirnya terbentuk prasangka keliru yang digeneralisasikan oleh warga Yogyakarta bagi semua mahasiswa asal Indonesia Timur
yang menjalani kuliah di Yogyakarta. Berikut ini adalah kutipan pernyataan subjek: