Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN
59
Pengamatan digunakan sebagai alat pengumpulan data yang cukup membantu dalam menganalisis data. Selain itu, menurut Guba dan Lincoln
dalam Moleong, 2007; 174, alasan-alasan yang menjadikan pangamatan memberi manfaat besar dalam sebuah penelitian kualitatif sebagai berikut :
a. Teknik pengamatan merupakan teknik yang didasarkan atas
pengalaman subyek secara langsung. b.
Pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian perilaku dicatat dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan
yang sebenarnya. c.
Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan
yang langsung diperoleh dari data. d.
Pengamatan dapat menjadi jalan untuk mengecek kepercayaan peneliti pada data. Hal ini dikarenakan sering terjadi keraguan pada peneliti
atas data dijaringnya. e.
Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit.
f. Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak
dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.
g. Pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif,
kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya.
60
h. Pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia
sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menagkap fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap
kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan para subyek
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancara interviewee dengan maksud dan tujuan tertentu. Lincoln dan Guba dalam Moelong 2007; 186 menjabarkan maksud dan tujuan
dari wawancara sebagai berikut : a.
Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain.
b. Merekonstruksikan topik wawancara yang berkaitan dengan
pengalaman yang dialami di masa lalu. c.
Merekonstruksikan topik wawancara sebagai harapan untuk dialami dimasa yang akan datang.
d. Memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh
dari orang lain baik manusia maupun bukan manusia triangulasi dan memverifikasi,
mengubah dan
memperluas konstruksi
yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan data.
61
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Menurut Moleong
2007; 190, wawancara tidak terstruktur adalah teknik yang tidak tersusun terlebih dahulu, disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari
respon. Bentuk-bentuk tanya dalam wawancara tidak terstruktur mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. Bentuk-bentuk pertanyaan
menyangkut topik penelitian dan tanpa menentukan urutan pertanyaan. Namun peneliti menggunakan panduan dalam melakukan wawancara agar
pertanyaan yang diberikan tetap berfokus pada topik penelitian. Berikut ini adalah panduan pertanyaan dan tujuannya yang
digunakan selama proses wawancara berlangsung:
Tabel 1. Panduan Wawancara tentang Dinamika Kekerasan Etnis dan dampak Sosio-
Psikologis yang Dialami Subjek
No Topik
Tujuan Bentuk Pertanyaan
1
Dinamika konflik dan
kekerasan etnis di Yogyakarta
Memahami pandangan subjek berkaitan dengan
konflik dan kekerasan etnis di Yogyakarta
Bagaimana pandangan anda berkaitan dengan konflik
dan kekerasan yang terjadi antara warga Yogyakarta
dengan mahasiswa asal Indonesia Timur di
Yogyakarta? peneliti memberi beberapa contoh
kasus kekerasan etnis di Yogyakarta
62
Mengetahui dinamika kekerasan etnis mulai dari
faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan etnis,
prasangka yang dibentuk warga Yogya hingga
pengalaman diskriminasi dan kekerasan yang
dirasakan subjek Apakah anda memiliki
pengalaman diskriminasi dan pengucilan sosial oleh
warga Yogyakarta?
Apa saja pengalaman diskriminasi dan kekerasan
anda alami selama di Yogyakarta?
Bagaimana pengalaman tersebut berpengaruh dalam
kehidupan anda sebagai mahasiswa?
2
Dampak Psikologis dari
konflik dan kekerasan etnis
di Yogyakarta Mengetahui dampak
psikologis yang dirasakan maupun yang dialami
subjek dari kekerasan tersebut
Apa akibat yang anda rasakan maupun anda alami
dari kekerasan etnis yang terjadi? disertakan
pengalaman kekerasan dan diskriminasi
Mengetahui seberapa besar dampak psikologis tersebut
pada subjek Seberapa besar perasaan
tersebut mempengaruhi anda?
Mengetahui pengaruh dari dampak tersebut dalam
keseharian subjek
Apakah dampak-dampak tersebut mempengaruhi
kehidupan anda sebagai mahasiswa di Yogyakarta?
3
Upaya subjek menghadapi
konflik dan kekerasan etnis
di Yogyakarta Memahami upaya yang
dilakukan subjek dalam membangun kesejahteraan
dengan warga Yogyakarta Sikap apa yang anda
lakukan agar antara warga Yogyakarta dan mahasiswa
Indonesia Timur semakin harmonis?
Mengetahui harapan subjek berkaitan dengan konflik
dan kekerasan di Yogyakarta
Sebagai mahasiswa asal Indonesia Timur apa yang
anda harapkan berkaitan dengan konflik dan
kekerasan di Yogyakarta?
63
Dalam proses wawancara, peneliti melakukan beberapa tahap, yaitu:
1. Mencari subjek penelitian yang bersedia dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti.
2. Menjalin relasi yang hangat
rapport
antara peneliti dan subjek agar tercipta sikap saling percaya.
3. Menyepakati jadwal wawancara antara peneliti dan subjek. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu aktifitas subjek.
4. Membuat panduan dalam wawancara. 5. Melakukan proses wawancara