Sejarah Pendirian Perusahaan Kegiatan Usaha

Pada 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah karyawan masing- masing sebanyak 1.558 dan 1.561 orang tidak termasuk Direksi yang terdiri dari karyawan tetap dan tidak tetap. Karyawan tetap masing- masing sebanyak 472 nilai penuh dan 475 nilai penuh orang dan karyawan tidak tetap masing- masing sebanyak 1086 nilai penuh dan 1086 nilai penuh orang di tahun 2006 dan 2005 tidak diaudit.

5. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Tanggal 8 Maret 2004 Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan SK No. S-494PM2004 untuk melakukan penawaran perdana kepada masyarakat atas 441. 320.000 nilai penuh saham biasa atas nama baru dengan nominal Rp.100 nilai penuh setiap saham dengan harga penawaran Rp.150 nilai penuh setiap saham. Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat sebesar 10 atau 44.132.000 saham biasa atas nama baru dijatahkan secara khusus kepada manajemen dan karyawan Perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai Employee Stock AllocationESA.

B. PT. INDOFARMA Persero Tbk.

1. Sejarah Pendirian Perusahaan

PT. Indonesia Farma Tbk. disingkat dengan PT. Indofarma Persero Tbk. dan selanjutnya disebut Perusahaan berdasarkan akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No. 134, keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan SK Menteri Kehakiman RI No. C2- 2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara RI No. 43 tanggal 26 Mei 1996, Tambahan No. 4886. ADP telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 13 tanggal 20 Februari 2001 dari Notaris Imas Fatimah, SH. tentang peningkatan modal dasar. Akta perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dan HAM RI dengan SK No. C-1382.HT.01.04.TH 2001 tanggal 23 Februari 2001. Awalnya, Perusahaan merupakan pabrik obat yang didirikan tahun 1918 dengan nama Pabrik Obat Manggarai. Tahun 1950, pabrik obat ini diambil alih Pemerintah RI dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Berdasarkan PP No. 20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan pusat produksi farmasi diubah menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma Perum Indofarma. Dalam mengantisipasi pertumbuhan dan persaingan, tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaaan Perseroan Persero berdasar PP No. 34 tahun 1995. Di tahun yang sama, Perusahaan memperluas jaringan distribusi lokal dan memperoleh 43,5 saham PT. Riasima Abadi Farma, produsen bahan baku farmasetika. Januari 2000, Perusahaan bekerja sama dengan PT. Indofarma Global Medika dalam usaha distribusi dan Maret mendapat 20 saham PT. Asindo Husada Bhakti, distributor produk farmasi yang menembus outlet- outlet retail. Setahun kemudian, Perusahaan melakukan Penawaran Perdana kepada masyarakat. Sejak itu, modal meningkat 53 digunakan untuk mengembangkan fasilitas dan kapasitas produk si dan 43 modal kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, dan industri produk makanan. Untuk mencapainya dilaksanakan kegiatan usaha seperti: 1 Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia; 2 Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generik, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, diagnostik, kontrasepsi, serta produk makanan; 3 Memproduksi pengemasan maupun bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya; 4 Pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari produk di atas, serta kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan; 5 Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa pemeliharaan kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan.

3. Kantor Pusat