Hubungan Kesehatan Finansial denga Harga Pasar Saham HPS Review Penelitian Terdahulu

saham dimiliki oleh BUMN. BUMN dibagi menjadi dua yaitu BUMN jasa keuangan dan non jasa keuangan. BUMN jasa keuangan bergerak di bidang usaha perbankan, asurans i, jasa pembiayaan, dan jasa penjaminan. BUMN non jasa keuangan dibagi menjadi BUMN bidang infrastruktur dan non infrastruktur. BUMN infrastruktur kegiatannya menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas dengan bidang usahanya meliputi: pembangkitan, transmisi atau pembangkitan tenaga listrik; pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung pelayanan angkutan barang atau penumpang baik laut, udara atau kereta api; jalan dan jembatan tol, dermaga, pelabuhan laut atau sungai atau danau, lapangan terbang dan bandara; bendungan dan irigasi. Sedangkan non infrastruktur adalah BUMN yang bidang usahanya di luar bidang usaha dari BUMN infrastruktur.

F. Hubungan Kesehatan Finansial denga Harga Pasar Saham HPS

Salah satu syarat yang tidak ringan untuk memprivatisasi atau melakukan go public BUMN adalah dibutuhkannya peningkatan kinerja terlebih dahulu. Syarat tersebut penting diwujudkan agar badan usaha memiliki daya tarik yang kuat di mata investor. Tidak mungk in investor akan membeli saham pemerintah kalau kinerjanya buruk atau tidak sehat. Investor strategis hanya akan tertarik pada perusahaan yang berkinerja baik, sehat, profitabel, dan solvabel yang tampak dari membaiknya indikator dan rasio- rasio keuangan Kiryanto, 2002. Bagi badan usaha yang akan diprivatisasi, tentunya harus berada dikategori ’Sehat’ atau paling tidak kategori ’Kurang Sehat’ karena kondisi perusahaan yang sehat diharapkan akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Membaiknya kondisi perusahaan akan meningkatkan harapan investor pada tingkat pengembalian investasi dari perusahaan. Semakin sehat finansial perusahaan, maka semakin tinggi harga saham yang ditawarkan ke calon investor strategis karena prospek keuntungan yang besar di masa depan. Selain itu, perkembangan harga saham akan dijadikan signal untuk mengetahui kinerja usaha dan finansial badan usaha yang bersangkutan. Sehubungan dengan privatisasi, pasar modal mensyaratkan setiap emiten mengumumkan secara rutin laporan keuangan perusahaan. Hal ini akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas BUMN. Transparansi dan akuntabilitas merupakan bagian dari prinsip good corporate governance GCG. Corporate governance adalah proses dan struktur pengelolaan bisnis dan urusan-urusan perusahaan lainnya dalam meningkatkan keuntungan korporasi dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham yang optimal dalam jangka panjang dan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain Patandianan, 2002.

G. Review Penelitian Terdahulu

1. Wahyu Ari Andriyanto 2002 Bahwa Andriyanto dalam jurnalnya yang berjudul PENGUJIAN HUBUNGAN EVA DAN INDIKATOR KEUANGAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM PERUSAHAAN MILIK NEGARA BUMN YANG LISTING DI BEJ Periode Pengamatan 1996 - 2000. Subyek penelitian yaitu: PT. Aneka Tambang ANTM, PT. Indosat ISAT, PT. Semen Gresik SMGR, PT. Tambang Timah TINS, dan PT. Telkom TLKM. Di antara hasil penelitiannya, diperoleh adanya korelasi positif variabel indikator keuangan dengan harga pasar saham closing price 31 Desember dan korelasi negatif indikator keuangan dengan harga pasar saham tanggal publikasi laporan keuangan, serta menunjukkan tingkat keeratan hubungan yang tidak signifikan kuat. 2. Barbara Widyas Listyasari 2004 Bahwa Listyasari dalam penelitiannya ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM Studi Kasus pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEJ tahun 1998 – 2001. salah satu masalah yang diangkat: “Apakah terdapat pengaruh perubahan kondisi keuangan perusahaan terhadap perubahan harga pasar saham pada saat tanggal tutup buku laporan keuangan per periode?”. Hasil penelitian menyatakan bahwa kondisi keuangan berpengaruh terhadap harga pasar saham pada saat tutup buku laporan keuangan.

H. Kerangka Berpikir