seperti DSS, ES juga mensyratkan pengembangan Knowledge Base – pengetahuan khusus yang dimiliki seorang ahli dalam pengambilan
keputusan dan proses pengambilan oleh seorang ahli, DSS membantu pemakai dalam pengambilan keputusan, sementar ES membuat
keputusan sendiri. 5.
Sistem Informasi Executif – Information Exceutive System EIS, dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajemen puncak. Banyak
informasi yang dipergunakan oleh manajemen puncak datang dari sumber luar sistem informasi organisasi, tetapi sebagian informasi
harus diproses melalui sistem informasi yang diproses oleh sisstem informasi organisasi. EIS menyediakan akses yang mudah untuk
memilih informasi yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi manajemen puncak.
6. Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi, tetapi istilah SIA lebih luas dari itu guna mencakup siklus-siklus pemrosesan
transaksi, pengguna teknologi informasi dan pengembangan sistem.
2.2.3.3. Pengembangan Sistem Informasi
Sistem informasi berkembang selama masa suatu perusahaan. Artinya suatu sistem yang baru akan mengganti sistem yang sedang
digunakan jika tidak memadai lagi. Menurut Burch dalam Elfreda 2004:26 Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi merupakan proses memodifikasi atau mengubah
bagian-bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini membutuhkan komitmen substansial mengenai waktu, sumber daya dan
merupakan aktivitas yang berkesinambungan. Menurut Wilkinson 1993:14 terdapat beberapa tahap siklus
pengembangan sistem informasi antara lain : 1
Perencanaan sistem, meletakkan landas bangun untuk sistem informasi yang baru atau yang direvisi. Dalam tahap ini disiapkan
rencana sistem induk serta usulan atau proposal proyek sistem untuk menjalankan rencana tersebut.
2 Analisis sistem, mensurvey dan menganalisis informasi yang sedang
dipakai untuk menentukan jenis informasi yang dibutuhkan pemakai dari sistem yang baru dan persyaratan teknik untuk sistem tersebut.
3 Pengkajian dan pemilihan sistem, mencakup analisis manfaat biaya
yang terinci untuk rancangan sistem yang dipilih. Juga akan dievaluasi usulan dari pabrik pembuat alat pemroses agar bisa memilih peralatan
yang paling sesuai. 4
Implementasi sistem, terdiri dari langkah-langkah seperti perlengkapan rinci untuk rancangan yang baru, pengangkatan dan
pelatihan training karyawan baru, penginstalansian dan penyajian peralatan baru serta penerapan dari sistem yang baru itu.
5 Pengoprasian sistem, mencakup operasi rutin, pemeliharaan dan
manajemen dari sistem yang baru atau yang ditingkatkan. Secara
berkala atau berkesinambungan akan dilakukan evaluasi terhadap prestasi sistem dan kendala keluaran.
2.2.3.4. Penggunaan Komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi SIA
Karena informasi merupakan hasil dari proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa
transaksi didalam suatu sistem. Untuk mengolah data supaya menjadi informasi yang berguna dapat dilakukan dengan cara manual, mesin
mekanisme atau dengan bantuan komputer oleh Baridwan 1995;127. Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau
mengolah data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi prosedur dan cara pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding sistem
manual. Penggunaan komputer akan lebih kompleks dan rumit serta memerlukan pengetahuan khusus tentang komputer oleh Baridwan
1995;127.
Gambar 2.1 : Siklus Pengolahan Data dengan Manual
Buku Besar
Jurnal
Buku Pembantu
Laporan Keuangan
Bukti Transaksi
Sumber : Baridwan, Zaki, 1995, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, hal 128.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa, mengumpulkan bukti informasi dan menganalisa transaksi-transaksi dari dokumen,
sumber, pencatatan transaksi dalam bentuk jurnal kemudian posting kedalam buku besar pencatatan ditempatkan pada buku besar dicocokan
dengan buku pembantu pada akhir periode membuat laporan keuangan Harymami, 2002:25
Gambar. 2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer
Sumber : Baridwan, Zaki, 1995, Bunga Rampai SIA, edisi pertama BPFE, Yogyakarta, hal 128.
Bukti Transaksi
Buku Besar
Jurnal
Laporan Keuangan dan Laporan Lain,
yaitu Laporan Keuangan Fiskal
File Transaksi
Dari gambar diatas dapat diterangkan bahwa dari bukti-bukti transaksi yang ada diberi kode-kode perkiraan yang kemudian dijurnal,
yang selanjutnya untuk buku besar, neraca saldo, laporan laba-rugi dan neraca akhir akan diolah secara otomatis oleh komputer. Hasil dari proses
akuntansi tersebut akan menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan yang berupa laporan keuangan serta laporan lainnya,
sepertiyang diinginkan dan berguna bagi pemakai informasi Harymami, 2002:26.
2.2.3.5. Para Pemakai informasi akuntansi