Dari uraian persamaan dan perbedaan diatas, dapat disimpulkan bahwa peneliti sekarang bukan replikasi dari peneliti sebelumnya karena
dimensi waktu, judul, serta obyek penelitian berbeda.
2.2. Landasan Teori
Dalam landasan teori akan disajikan beberapa teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas teori-teori tersebut disajikan dalam sub-
sub bab meliputi Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal dan Pengembangan Sistem Informasi
Akuntansi.
2.2.1. Pengertian Akuntansi Secara Umum
Dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan penyedia informasi, sehingga menurut Kieso dan Weygandt 1995;9, akuntansi adalah suatu
sistem yang mengumpan balik informasi kepada berbagai orang atau pribadi, yang dapat mereka gunakan untuk memperbaiki lingkungan
mereka. Oleh sebab itu akuntansi memegang peranan penting dimana menurut Warren dan Fess 1999;6, akuntansi adalah sistem informasi
yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Dari definisi mengenai akuntansi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang berkaitan
dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kuantitatif yang dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern dan intern untuk mengambil keputusan. Sehingga
akuntansi disebut sebagai bahasa perusahaan, karena melalui akuntansilah perusahaan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
orang-orang akan mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut.
2.2.2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen SIM
Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan tingkat manajemen. Menurut Chusing dalam Jogiyanto 2000;99, sistem informasi
manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal didalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan
dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.
2.2.3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi SIA
Organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetensi. Produktivitas sebagai suatu
hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik.
Menurut Moscove yang dikutip oleh Baridwan 1994;3, sistem informasi akuntansi SIA adalah suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang
relevan kepada pihak diluar perusahaan kantor pajak, investor dan kreditor dan pihak intern manajemen.
Menurut Bodnar dan Hopwood 2000;1, SIA adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah
data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan mengubah data
menjadi informasi ini apakah secara manual atau terkomputerisasi. Menurut Nash dan Robert dalam Jogiyanto 2000;49, SIA adalah
suatu subsistem dari sistem informasi bisnis yang dihubungkan dengan tipe suatu informasi yang termasuk didalam bagian fungsi akuntansi.
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi lebih merujuk pada Sistem Akuntansi berbasis
komputer atau lebih dikenal dengan nama Sistem Pengolahan Data Elektronik Electronic Data Processing.
2.2.3.1. Peranan Sistem Informasi Akuntansi SIA
Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks.
Posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas-aktivitasnya, diantaranya adalah golongan masyarakat yang
langsung tertarik antara lain adalah para pelanggan, levensir supplier, pegawai, pemberi kredit atau pemberi pinjaman, pemegang saham dan
berbagai instansi pemerintah yang berkepentingan dalam hal tersebut. Akan sangat berguna bila SIA ditinjau dari sudut pandang para pemakai
informasi akuntansi yang memanfaatkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Hal tersebut dikemukakan oleh Chusing
1991;5 tentang peranan SIA dalam suatu organisasi atau perusahaan.
2.2.3.2. Jenis Sistem Informasi
Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai.
Sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi
yang bermanfaat. Menurut Bodnar dan Hopwood 2000;4, terdapat beberapa jenis
sistem informasi berbasis komputer yaitu : 1.
Pengolahan Data Elektronik – Electronic Data Processing EDP adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan
data dan transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP adalah aplikasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi.
2. SIM Management Information System menguraikan penggunaan
teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para manajer. SIM menyediakan beragam informasi diluar
yang berkaitan dengan pengolahan data dalam organisasi. Misalnya : a.
Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan
dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, contohnya adalah ikhtisar penjualan dan informasi biaya.
b. Sistem Informasi Produksi adalah SIM yang menyediakan
informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar persediaan
dan informasi biaya. c.
Sistem Informasi SDM adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi SDM kepegawaian. Kebanyakan
dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar pajak upah, gaji dan informasi manfaat.
d. Sistem Informasi Keuangan SIM yang menyediakan informasi
untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh aplikasi-aplikasi sistem informasi akuntansi
organisasi. Contohnya adalah ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran.
3. Sistem Pendukung Keputusan – Decission Support Sitem DSS.
Dalam sistem pendukung keputusan, data diproses ke dalam format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. DSS
mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus serta benar-benar terpisah dari sistem pengolahan data.
4. Sistem Pakar – Expert System ES. Sistem pakar adalah sistem
informasi basis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak seperti seorang
konsultan ahli bagi pemakainya. Sepaerti DSS, ES mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus. Tidak
seperti DSS, ES juga mensyratkan pengembangan Knowledge Base – pengetahuan khusus yang dimiliki seorang ahli dalam pengambilan
keputusan dan proses pengambilan oleh seorang ahli, DSS membantu pemakai dalam pengambilan keputusan, sementar ES membuat
keputusan sendiri. 5.
Sistem Informasi Executif – Information Exceutive System EIS, dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajemen puncak. Banyak
informasi yang dipergunakan oleh manajemen puncak datang dari sumber luar sistem informasi organisasi, tetapi sebagian informasi
harus diproses melalui sistem informasi yang diproses oleh sisstem informasi organisasi. EIS menyediakan akses yang mudah untuk
memilih informasi yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi manajemen puncak.
6. Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi, tetapi istilah SIA lebih luas dari itu guna mencakup siklus-siklus pemrosesan
transaksi, pengguna teknologi informasi dan pengembangan sistem.
2.2.3.3. Pengembangan Sistem Informasi
Sistem informasi berkembang selama masa suatu perusahaan. Artinya suatu sistem yang baru akan mengganti sistem yang sedang
digunakan jika tidak memadai lagi. Menurut Burch dalam Elfreda 2004:26 Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi merupakan proses memodifikasi atau mengubah
bagian-bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini membutuhkan komitmen substansial mengenai waktu, sumber daya dan
merupakan aktivitas yang berkesinambungan. Menurut Wilkinson 1993:14 terdapat beberapa tahap siklus
pengembangan sistem informasi antara lain : 1
Perencanaan sistem, meletakkan landas bangun untuk sistem informasi yang baru atau yang direvisi. Dalam tahap ini disiapkan
rencana sistem induk serta usulan atau proposal proyek sistem untuk menjalankan rencana tersebut.
2 Analisis sistem, mensurvey dan menganalisis informasi yang sedang
dipakai untuk menentukan jenis informasi yang dibutuhkan pemakai dari sistem yang baru dan persyaratan teknik untuk sistem tersebut.
3 Pengkajian dan pemilihan sistem, mencakup analisis manfaat biaya
yang terinci untuk rancangan sistem yang dipilih. Juga akan dievaluasi usulan dari pabrik pembuat alat pemroses agar bisa memilih peralatan
yang paling sesuai. 4
Implementasi sistem, terdiri dari langkah-langkah seperti perlengkapan rinci untuk rancangan yang baru, pengangkatan dan
pelatihan training karyawan baru, penginstalansian dan penyajian peralatan baru serta penerapan dari sistem yang baru itu.
5 Pengoprasian sistem, mencakup operasi rutin, pemeliharaan dan
manajemen dari sistem yang baru atau yang ditingkatkan. Secara
berkala atau berkesinambungan akan dilakukan evaluasi terhadap prestasi sistem dan kendala keluaran.
2.2.3.4. Penggunaan Komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi SIA
Karena informasi merupakan hasil dari proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa
transaksi didalam suatu sistem. Untuk mengolah data supaya menjadi informasi yang berguna dapat dilakukan dengan cara manual, mesin
mekanisme atau dengan bantuan komputer oleh Baridwan 1995;127. Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau
mengolah data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi prosedur dan cara pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding sistem
manual. Penggunaan komputer akan lebih kompleks dan rumit serta memerlukan pengetahuan khusus tentang komputer oleh Baridwan
1995;127.
Gambar 2.1 : Siklus Pengolahan Data dengan Manual
Buku Besar
Jurnal
Buku Pembantu
Laporan Keuangan
Bukti Transaksi
Sumber : Baridwan, Zaki, 1995, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, hal 128.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa, mengumpulkan bukti informasi dan menganalisa transaksi-transaksi dari dokumen,
sumber, pencatatan transaksi dalam bentuk jurnal kemudian posting kedalam buku besar pencatatan ditempatkan pada buku besar dicocokan
dengan buku pembantu pada akhir periode membuat laporan keuangan Harymami, 2002:25
Gambar. 2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer
Sumber : Baridwan, Zaki, 1995, Bunga Rampai SIA, edisi pertama BPFE, Yogyakarta, hal 128.
Bukti Transaksi
Buku Besar
Jurnal
Laporan Keuangan dan Laporan Lain,
yaitu Laporan Keuangan Fiskal
File Transaksi
Dari gambar diatas dapat diterangkan bahwa dari bukti-bukti transaksi yang ada diberi kode-kode perkiraan yang kemudian dijurnal,
yang selanjutnya untuk buku besar, neraca saldo, laporan laba-rugi dan neraca akhir akan diolah secara otomatis oleh komputer. Hasil dari proses
akuntansi tersebut akan menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan yang berupa laporan keuangan serta laporan lainnya,
sepertiyang diinginkan dan berguna bagi pemakai informasi Harymami, 2002:26.
2.2.3.5. Para Pemakai informasi akuntansi
Menurut Simamora 2000:6-9 pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi terdiri atas beberapa kalangan. Pada umumnya
pemakai laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan antar lain, para pemakai eksternal dan pemakai internal.
a. Pemakai Internal
Para manajer dan staf internal dari berbagai etnis bisnis. Manajer- manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan
sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran-sasaran tersebut dan mengambil tindakan korekstif mana kala
dibutuhkan. b.
Pemakai eksternal 1
Pemilik perusahaan, para pemilik owners telah menanamkan dana mereka yang berharga kedalam suatu organisasi bisnis. Orang-
orang ini menghendaki wawasan tentang keinginan pendapatan dimasa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan
datang dan prospek arus kas. 2
Karyawan, para karyawan berkepentingan dengan penilaian posisi finansial perusahaan. Mereka guna menunjukkan suatu indikasi
keselamatan pekerja mereka. Selain itu, kalangan karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjangan pensiun dan kesempatan kerja.
3 Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai
kegiatan usaha. Untuk memutuskan apakah permodalan suatu perusahaan, pemodal-pemodal biasanya mengevaluasi besarnya
pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. 4
Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang, jasa-jasa dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan baik
dengan mengucurkan kredit usaha maupun melakukan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah
perusahaan melunasi kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal.
5 Badan pemerintah, Pemerintah membutuhkan informasi dalam
upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistika pendapatan nasional dan statistika
lainnya. Pemerintah pusat atau daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya
diterapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.
6 Organisasi nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan,
rumah sakit dan pantai asuhan memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktivitas-aktivitasnya. Mereka ini
perlu juga menyusun anggaran, menggaji pegawai-pegawainya, membeli peralatan, yang semua itu membutuhkan informasi
akuntansi.
7 Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi
keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonesia.
Masyarakat banyak memakai informasi finansial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan-perusahaan ditengah masyarakat.
2.2.3.6. Tujuan Sistem Informasi
Menurt Wilkinson 2000:8 sistem informasi dalam dunia bisnis dan pemerintahan mempunyai tiga tujuan, meliputi :
1 Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.
2 Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan.
3 Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan
stewardsip. Dua tujuan pertama menyangkut kepentingan pemakai internal dan
eksternal, sedangkan yang ketiga hanya untuk pihak eksternal hampir semua informasi yang diperlukan oleh dua tujuan terakhir merupakan
data transaksi yang diolah, sementara untuk tujuan pertama hanya sebagian.
2.2.4. Akuntansi Keprilakuan
Akuntansi keprilakuan merupakan salah satu cabang utama dari
akuntansi yang memberikan perhatian lebih terhadap hubungan antara
perilaku manusia dan sistem akuntansi. Akuntansi keprilakuan menyadari bahwa mereka dapat merancang sistem informasi untuk mempengaruhi
perilaku agar memotivasi tindakan yang diharapkan. Menurut Siegel dan
Marconi 1989:6 tujuan akuntansi keprilakuan adalah usaha untuk melakukan pengukuran dan pengevaluasian segala tindakan yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan dan pengambilan keputusan, baik yang bersifat eksternal dan internal. Akuntansi keprilakuan akan memberi
manajemen tidak hanya dengan informasi tentang bagaimana orang berperilaku, tetapi juga dengan alasan mengapa orang-orang berperilaku
seperti yang mereka lakukan dan merekomendasikan untuk mengubah perilaku yang negatif.
2.2.5. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi