Definisi Operasional Variabel METODE PENELITIAN

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi yaitu persepsi kebermanfaatan X1, persepsi kemudahan X2, persepsi kepuasan X3, persepsi kerumitankompleksitas X4 dan persepsi risiko X5, sedangkan variabel penggunaan e-Filing Y. 1. Persepsi Kebermanfaatan X1 Persepsi kebermanfaatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah persepsi tentang sejauh mana sistem e-Filing mampu memberikan manfaat bagi Wajib Pajak Noviandini, 2012. Variabel persepsi kebermanfaatan menggunakan tiga pertanyaan untuk mengetahui manfaat dari e-Filing yang memuat hal-hal sebagai berikut: a. Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan produktivitas penyampaian pelaporan pajak b. Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan efektivitas penyampaian pelaporan pajak c. Penggunaan e-Filing dapat menyederhanakan proses pelaporan pajak 2. Persepsi Kemudahan X2 Persepsi kemudahan dalam penelitian ini merupakan tingkat sejauh mana seseorang percaya bahwa dalam menggunakan sistem e-Filing pengguna dapat menggunakan e-Filing dengan mudah tanpa adanya hambatan dan usaha yang keras Noviandini, 2012. Untuk melihat persepsi Wajib Pajak tentang kemudahan dalam menggunakan e-Filing, digunakan lima pertanyaan yang memuat hal-hal sebagai berikut: a. Mudah untuk mempelajari penggunaan e-Filing b. Mudah untuk menggunakan e-Filing c. Interaksi dengan e-Filing jelas dan mudah dimengertidifahami d. Mudah untuk terampil dalam menggunakan e-Filing e. Secara umum e-Filing mudah untuk digunakan 3. Persepsi Kepuasan X3 Persepsi kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan e-Filing dan dampak potensial dari penggunaan e-Filing tersebut. Melalui persepsi kepuasan dapat dilihat pengalaman Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing Noviandini, 2012. Untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak atas kepuasan menggunakan e-Filing, maka digunakan empat pertanyaan terkait hal-hal berikut: a. e-Filing memiliki tingkat efisiensi yang tinggi b. e-Filing memiliki tingkat keefektifan yang tinggi c. Merasa puas dengan adanya sistem e-Filing d. Merasa bangga bisa menggunakan sistem e-Filing 4. Persepsi Kerumitan X4 Persepsi kerumitan kompleksitas yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan akibat dari inovasi sistem e-Filing yang dianggap relatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mungkin sulit untuk dipahami dan digunakan Susanto, 2011. Untuk variabel persepsi kerumitan digunakan dua pertanyaan yang memuat hal sebagai berikut: a. Menggunakan e-Filing dapat menyita banyak waktu ketika mengerjakan banyak tugas b. Hasil penggunaan e-Filing sulit untuk dipadukan dengan pekerjaan 5. Persepsi Risiko X5 Persepsi risiko merupakan pemikiran yang timbul dan berpengaruh atas kemungkinan adanya risiko yang ditanggung oleh Wajib Pajak jika menggunakan sistem e-Filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan Susanto, 2011. Untuk variabel persepsi risiko digunakan tiga pertanyaan sebagai berikut: a. Penggunaan sistem e-Filing dapat menyebabkan informasi pajak penghasilan pribadi dicuribocor b. Secara psikologis merasa tidak nyaman jika menggunakan sistem e- Filing c. Menggunakan sistem e-Filing tidak aman karena masalah privasi dan keamanan 6. Penggunaan e-Filing Y Menurut Noviandini 2012, penggunaan e-Filing merupakan ukuran kekuatan dari minat seseorang untuk menunjukkan perilaku terhadap adanya sistem penyampaian SPT secara online e-Filing. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Variabel penggunaan e-Filing dioperasikan dengan tiga pertanyaan terkait hal berikut: a. Menggunakan e-Filing setiap kali melaporkan pajak b. Menggunakan e-Filing di masa depan c. Menggunakan e-Filing karena mempunyai fitur yang membantu pekerjaan pengguna

G. Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi kepuasan penerapan E Filing dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus pada Kepolisian Resor Klaten)

3 41 180

Analisis persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e billing sebagai sarana pembayaran pajak secara elektronik

13 48 139

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAKTERHADAP PENGGUNAAN E-FILLING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, SERTA KEPUASAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN E-FILING

0 3 16

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 1 14