10
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab II akan dibahas tentang kajian pustaka mengenai karakteristik perkembangan anak SD kelas rendah, perkembangan bahasa
anak SD kelas rendah, karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia SD kelas rendah, dan buku suplemen. Bab II ini juga membahas mengenai
penelitian yang relevan dengan pengembangan buku suplemen, kerangka berpikir dalam pengembangan buku suplemen, dan pertanyaan dalam
pengembangan penelitian.
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Rendah
2.1.1.1 Ciri Khas Anak Sekolah Dasar
Pada tahap sekolah dasar anak diharapkan menguasai beberapa keterampilan yang dibutuhkan untuk persiapan anak menuju kehidupan di
masa dewasa nanti. Iskandarwassid 2008 : 140 menjelaskan bahwa keterampilan yang harus dimiliki anak usia sekolah dasar sebagai berikut :
a. Keterampilan membantu diri sendiri. Pada masa ini anak mampu
membantu dirinya sendiri dan memecahkan masalahnya sendiri untuk dapat berintegrasi dengan lingkungannya.
b. Keterampilan sosial. Pada tahap ini anak mampu bersosialisasi baik
dengan teman sebaya maupun orang yang lebih tuamuda darinya. c.
Keterampilan sekolah. Anak pada masa ini mampu untuk bersekolah, mengikuti pelajaran, dan menyerap pelajaran.
d. Keterampilan bermain. Pada usia anak sekolah dasar, anak – anak
mampu bermain mainan untuk usia mereka. Usia sekolah dasar disebut juga masa intelektual. Keterbukaan dan
keinginan anak untuk mendapat pengetahuan dan pengalaman menjadi ciri khas masa tersebut. Beberapa ciri khas anak
–anak pada usia ini ialah sebagai berikut Purwanti, 2015: 2 :
1. Keadaan jasmani tumbuh sejalan dengan prestasi sekolah.
2. Sikap tunduk kepada peratuan permainan yang tradisional.
3. Ada kecenderungan suka memuji diri sendiri.
4. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain.
5. Bila tidak dapat menyelesaikan suatu soal maka soal tersebut dianggap
tidak penting. 6.
Anak menghendaki nilai yang baik. 7.
Minat kepada kehidupan praktis sehari – hari. 8.
Realistis dan ingin tahu. 2.1.1.2
Segi Perkembangan Anak Sekolah Dasar Segi perkembangan anak sekolah dasar terbagi atas dua
Iskandarwassid, 2008: 144 yaitu, perkembangan fisik dan pertumbuhan serta perkembangan kognitif.
a. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik pada masa ini tidak secepat pada masa anak – anak,
atau seperti pada masa remaja. Bentuk badan pada umumnya
mempengaruhi tinggi dan berat badan. Secara umum perkembangan fisik berjalan sejajar dengan perkembangan mental.
1. Perkembangan emosi
Anak usia sekolah dasar mulai belajar mengungkapkan perasaaannya dalam perilaku yang dapat diterima secara sosial. Ia tahu pesan yang
harus dilakukan di lingkungan rumah, sekolah dan dikalangan teman sebaya. Selain itu, melalui permainan dan olahraga anak dimungkinkan
mengeluarkan emosinya secara wajar. 2.
Perkembangan mental intelektual Anak yang mulai masuk sekolah, minat dan pengalamannya bertambah,
sehingga ia lebih dapat memahami orang – orang, benda – benda, dan
situasi sekitarnya. Anak sekolah dasar ditinjau dari teori perkembangan kognitif Piaget memasuki tahap operasional konkrit. Ia belajar
menghubungkan konsep – konsep baru dengan konsep lama.
Berdasarkan pengalaman ini, ia membentuk konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi badan, peran jenis kelamin, moral, dan sebagainya.
3. Perkembangan sosial
Anak sejak masuk sekolah dasar memiliki keinginan untuk menjadi anggota kelompok dan diterima oleh kelompok sebaya. Hal ini yang
mendorong ia cenderung mengikuti nilai – nilai kelompok.
4. Perkembangan moral
Pada masa ini pengertian anak tentang baik dan buruk, keadilan, menjadi lebih beragam dan fleksibel. Penilaian tentang baik buruk ia mulai
pertimbangkan mengenai dampak dari situasi khusus. Anak mulai memahami bahwa penilaian tentang baik buruk dapat berubah,
tergantung dengan keadaan atau situasi munculnya perilaku itu. 5.
Perkembangan kepribadian Anak membentuk konsep diri yang ideal, pribadi sebagaimana yang ia
cita – citakan bagi dirinya berdasarkan pengalaman yang ia alami. Mula
– mula idealisme ini dibantu menurut pola orang tua, pengajar, dan tokoh
– tokoh lain dalam lingkungan terdekatnya. Dengan meningkatnya usia, orang
– orang yang tak dikenal tetapi pernah didengar atau dibaca dapat menjadi inti idealisme.
b. Pertumbuhan dan Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan dan perkembangan dapat dikelompokkan atas kognitif, psikologis, dan fisik. Pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
perubahan struktur dan fungsi kaakteristik manusia. Perubahan tersebut terjadi dalam kemajuan yang mantap, yang menuju pada suatu kematangan.
Perubahan ini tidak bersiat umum, melainkan merupakan hasil interaksi antara potensi
bawaan dengan potensi lingkungan sebagaimana
dikemukakan oleh Stern Iskandarwassid, 2008: 145 Empat tahap pokok perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh
Jean Piaget Salkind, 2009: 328 adalah sebagai berikut : 1.
Tahap sensimotor lahir – 2 tahun. Individu mulai menyadari bahwa benda
– benda di sekitarnya mempunyai keberadaan, dapat ditemukan
kembali dan mulai mampu membuat hubungan – hubungan sederhana
antara benda – benda yang mempunyai persamaan.
2. Tahap operasional 2 – 7 tahun. Pada tahap ini obyek – obyek dan
peristiwa mulai menerima arti secara simbolis. Anak menyadari bahwa kemampuannya untuk belajar tentang konsep
– konsep yang lebih kompleks meningkat bila ia diberi contoh
– contoh nyata atau familiar. Dengan contoh tersebut anak memperoleh kriteria yang digunakan untuk
mendefinisikan suatu konsep. 3.
Tahap operasional konkrit 7 – 11 tahun.Anak mengatur informasi ke dalam hubungan
– hubungan logis dan mendapatkan kemudahan dalam memanipulasi data dalam situasi pemecahan masalah. Operasi demikian
bisa terjadi jika obyek – obyek nyata memang ada, atau pengalaman –
pengalaman lampau yang aktual bisa disusun. 4.
Tahap operasional formal 11 tahun. Tahap ini ditandai dengan pekembangan kegiatan operasi berpikir normal dan abstrak. Individu
mampu menganalisis ide – ide, memahami tentang ruang dan hubungan
– hubungan yang besifat sementara temporal.
2.1.2 Perkembangan Bahasa Anak SD Kelas Rendah