Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Rendah Keterampilan Membaca Menulis Permulaan

sehingga memungkinkan anak menjadi komunikator yang lebih efektif. Anak – anak mulai mengenal adanya berbagai padangan mengenai topik. Mereka dapat mendeskripsikan sesuatu, tetapi deskripsi yang mereka buat lebih bersifat personal dan tidak mempertimbangkan makna informasi yang disampaikannya bagi pendengar Ngalimun, 2014: 11.

2.1.3 Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Rendah

2.1.3.1 Pengertian Bahasa Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia Keraf, 1991:2. Sependapat dengan Keraf, Hurlock 1998: 176 memaparkan bahwa bahasa mencakup setiap sarana komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi ujaran. Bahasa juga dapat menggambarkan pikiran dan perasaan kepada orang lain. 2.1.3.2 Tujuan Pembelajaan Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar BSNP, 2006 sebagai berikut : 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. 2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. 4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. 6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. 2.1.3.3 Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menurut Zulela 2012: 5 mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca 4. Menulis

2.1.4 Keterampilan Membaca Menulis Permulaan

2.1.4.1 Keterampilan Membaca Permulaan Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata – katabahasa tulis Keraf, 1991: 7. Membaca menurut Subaktyo-Nataban 1993: 164 adalah suatu aktivitas yang rumit atau kompleks karena bergantung pada keterampilan berbahasa pelajar, dan pada tingkat penalarannya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Rahim 2007: 2 menjelaskan bahwa membaca pada hakikatnya ialah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca merupakan suatu keterampilan untuk meningkatkan daya nalar seseorang Susanto, 2013: 90. Membaca permulaan adalah tahapan proses belajar membaca bagi siswa SD kelas awalrendah. Penekanan membaca pada kelas rendah I,II,III adalah proses perseptual, yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi – bunyi bahasa Rahim, 2007: 2. Penguasaan keterampilan membaca khususnya pada kelas III sekolah dasar dibagi dua yaitu penguasaan keterampilan membaca nyaring dan membaca dalam hati Keraf, 1991: 38. Berikut keterampilan membaca kelas III yang harus dikuasai: Tabel 2.1 Penguasaan Keterampilan Membaca Kelas III Membaca nyaring Membaca dalam hati intensif Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi. Mengerti serta memahami bahan bacaan. 2.1.4.2 Keterampilan Menulis Permulaan Keterampilan menulis menurut Byrne Slamet, 2014: 109 adalah kemampuan menuangkan buah pikiran dalam bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil. Tarigan menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif Susanto, 2013: 247. Penulis dalam kegiatan menulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak serta teratur. Hal ini didukung dengan pendapat Susanto 2013: 249 bahwa menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara berkesinambungan. Menulis merupakan kombinasi antara proses dan produk. Tujuan menulis dapat dibedakan dalam empat macam yaitu : a. Tulisan yang bertujuan memberitahukan mengajar, disebut wacana informatif informative discourse. b. Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, disebut wacana persuasif persuasive discourse. c. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetis disebut tulisan literer atau wacana kesastraan literacy discourse. d. Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi – api disebut wacana ekspresif expressive discourse. Pembelajaran menulis khususnya di kelas rendah disebut pembelajaran menulis permulaan. Pembelajaran menulis permulaan harus memperhatikan langkah – langkah dalam proses pembelajarannya. Susanto 2013: 258 menyebutkan langkah – langkah tersebut ialah : 1. Pengenalan. Guru perlu memperhatikan benar tulisan yang hendak dikenalkan kepada anak. 2. Menyalin. Kegiatan menyalin dapat dilakukan dengan alternatif sebagai berikut: a. Menjiplak b. Menyalin dari tulisan cetak lepas ke tulisan latin tegak bersambung atau sebaliknya. c. Menyalin dari huruf kecil menjadi huruf besar pada pertama awal kalimat. d. Menyalin dengan cara melengkapi, yakni dengan cara melengkapi dengan tanda baca dan melengkapi dengan kata. 3. Menulis halus atau indah. 4. Menulis nama. 5. Mengarang sederhana. 2.1.4.3 Perbandingan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Keterampilan MMP menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Kurikulum 2004 yang biasa dikenal dengan istilah Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dikembangkan mengacu pada Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. Menurut Depdiknas Widyastono, 2014: 62 kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapainnya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Puskur Muslich, 2007: 17 memaparkan bahwa KBK merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar, serta pemberdayaan sumber daya pendidikan. Penyempurnaan dari kurikulum KBK adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP atau kurikulum 2006. Muslich 2007: 17 memaparkan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksankan oleh masing – masing satuan pendidikansekolah. Kurikulum ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan PP No.19 Tahun 2005 tentang SNP. Berikut tabel perbandingan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator MMP pada kurikulum berbasis kompetensi KBK dan KTSP: Tabel 2.2 Kompetensi Dasar dan Indikator KBK Kelas III Semester 1 No Kompetensi Dasar 1. Mendengarkan, mengikuti, dan mengingat cerita 2. Bercerita 3. Membaca dalam hati intensif 4. Membaca denah 5. Membaca petunjuk 6. Membaca bersuara nyaring 7. Menerapkan EYD dalam menulis. 8. Menulis dari pikiran sendiri. 9. Membaca intensif 10. Membaca dan memprediksi isi teks 11. Membaca bersuara nyaring Tabel 2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar KTSP Kelas III Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Membaca 1. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif, dan membaca dongeng 1.1 Membaca nyaring teks 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat. 1.2 Menjelaskan isi teks 100- 150 kata melalui membaca intensif. 1.3 Menceritakan isi dongeng yang dibaca. Menulis 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi 2.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan. 2.2 Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar. Berikut adalah rumusan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator hasil komparasi dan analisis KBK dan KTSP kelas III semester 1. Tabel 2.4 SK – KD dan Indikator Hasil Komparasi dan Analisis KBK dan KTSP Kelas III Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1. Membaca nyaring dan membaca intensif beragam jenis teks bacaan. 1. Membaca nyaring teks 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat. 1. Membaca nyaring teks cerita 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang jelas. 2. Membaca nyaring teks kebersamaan di masyarakat 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang jelas. 3. Membaca nyaring teks berlibur 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang jelas. 4. Membaca nyaring teks ulang tahun 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang jelas. 5. Membaca nyaring teks merawat kesehatan tubuh 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang jelas. 6. Membaca nyaring teks makanan dan minuman favorit 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang jelas. 7. Membaca nyaring teks sekolahku 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang jelas. 2. Menjelaskan isi teks 100- 150 kata melalui membaca intensif. 1. Membaca intensif 100- 150 kata teks cerita peristiwa alam. 2. Menjelaskan isi teks cerita peristiwa alam 100-150 kata dari membaca intensif. 3. Membaca intensif 100- 150 kata cerita merawat kesehatan. 4. Menjelaskan isi teks cerita merawat kesehatan 100-150 kata dari membaca intensif. 5. Membaca intensif 100- 150 kata cerita merawat lingkungan sekitar. 6. Menjelaskan isi teks cerita merawat lingkungan 100-150 kata dari membaca intensif. 3. Menceritakan isi dongeng atau cerita rakyat yang dibaca dan melengkapi penggalan suatu cerita dalam teks. 1. Membaca intensif cerita rakyat. 2. Menceritakan isi cerita rakyat yang mengandung sifat, dan hal menarik dari membaca intensif. 3. Melengkapi cerita dengan pilihan kata sesuai dengan alur cerita. 4. Menyusun kalimat menjadi sebuah cerita. 4. Membaca dalam hati intensif 1. Membaca secara intensif dari teks yang terdiri atas 2-3 paragraf. 2. Menuliskan kembali dengan tegak bersambung rangkuman isi dongengcerita rakyat dengan cara membaca intensif. 3. Membaca teks cerita. 4. Menuliskan ringkasan berdasarkan teks cerita yang sudah dibaca. 5. Membaca denah 1. Membaca simbol-simbol petunjuk dalam denah. 2. Memahami isi denah dengan mengikuti petunjuk. 3. Menjawab pertanyaan berdasarkan denah. 4. Menuliskan informasi berdasarkan denah. 5. Membuatmerencanakan denah lingkungan sekitar. 6. Menceritakan denah yang dibuat dalam bentuk tulisan tegak bersambung. 6. Membaca petunjuk 1. Menjelaskan urutan petunjuk minum obat dalam bentuk tulisan tegak bersambung. 2. Mengurutkan cara pemberian pupuk tanaman berdasarkan petunjuk. 3. Menjelaskan kembali tanpa melihat teks petunjuk pemakaian barang tertentu dalam bentuk tulisan tegak bersambung. 4. Menjawab pertanyaan berdasarkan petunjuk yang telah dibaca. 5. Menulis kembali dengan tegak bersambung petunjuk yang telah dibaca. 6. Merancang petunjuk penggunaan barang tertentu dalam tulisan tegak bersambung. 7. Membaca bersuara nyaring 1. Membaca beragam teks dengan intonasi yang sesuai dengan isi teks cerita. 2. Membaca teks cerita dengan suara lantang, keras dan jelas. 3. Membaca teks cerita dengan memperhatikan ejaan tanda baca. 4. Membaca teks cerita dengan lancar dengan ejaan yang tepat. 5. Membaca teks cerita dengan artikulasi yang jelas. 6. Membaca puisi dengan penghayatan sesuai dengan isi dan memperhatikan penggunaan lafal dan intonasi yang sesuai. 8. Membaca dan memprediksi isi teks 1. Membaca teks cerita. 2. Melengkapi cerita dengan urutan yang logis. 3. Menuliskan kembali cerita dengan menggunakan bahasa 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan karangan sederhana 9. Menerapkan EYD dalam menulis 1. Menuliskan huruf kapital pada nama bangsa. 2. Menuliskan huruf kapital pada nama bahasa. 3. Menuliskan huruf kapital pada suku bangsa. 4. Menuliskan huruf kapital sebagai huruf pertama nama orang. 5. Memberi tanda titik untuk memisahkan angka ribuan. 6. Memberi tanda titik untuk memisahkan jam, menit, detik yang menunjukkan waktu. 7. Memberi tanda titik untuk memisahkan jam, menit, detik yang menunjukkan jangka waktu. 8. Memberi tanda koma pada unsur-unsur dalam perincian atau pembilangan. 9. Memberi tanda koma untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat. 10. Memberi tanda hubung untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris. 11. Memberi tanda hubung pada unsur-unsur kata ulang. 12. Menggunakan kata hubung untuk menggabungkan dua anak kalimat. 13. Menulis kalimat dengan pola spok. 10. Menceritakan pengalaman 1. Menuliskan pengalaman pribadi dengan tulisan pribadi. lepas. 2. Menuliskan pengalaman pribadi dengan tulisan tegak bersambung. 3. Membaca nyaring teks pengalaman pribadi dengan lafal dan intonasi yang tepat. 4. Membaca intensif teks pengalaman seseorang. 5. Menceritakan isi teks pengalaman pribadi dari membaca intensif. 11. Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan. 1. Menulis paragraf dengan tegak bersambung berdasarkan informasi dari kegiatan menyimak informasi yang telah dibacakan guru dengan memperhatikan penggunaan ejaan. 2. Menulis dengan tegak bersambung langkah- langkah satu kegiatan berdasarkan gambar yang telah disediakan dengan memperhatikan penggunaan ejaan. 3. Menulis kembali dengan tegak bersambung urutan langkah-langkah cara menelepon yang sopan dan santun dengan memperhatikan penggunaan ejaan. 4. Menuliskan kembali dalam tulisan tegak bersambung dari cerita anak yang telah dibacakan dengan memperhatikan penggunaan ejaan. 12. Menulis dari pikiran sendiri 1. Menulis ringkasan dalam beberapa kalimat, menggunakan kata- katanya sendiri. 2. Menulis pengalaman pribadi dalam dua paragraf. 3. Menulis surat pribadi kepada teman atau keluarga dalam dua paragraf. 4. Membuat slogan menggunakan kata- katanya sendiri 13. Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar. 1. Melengkapi puisi anak dengan menggunakan kata yang telah disediakan. 2. Melengkapi puisi anak dengan menggunakan kalimat yang telah disediakan. 3. Membuat puisi dalam tulisan tegak bersambung berdasarkan gambar yang telah disediakan.

2.1.5 Bahan Ajar