2.3 Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian di atas maka disusun kerangka berpikir tentang pengembangan buku suplemen muatan pelajaran bahasa Indonesia untuk
siswa kelas III semester 1. Buku suplemen ini dianggap perlu karena melihat dari data PISA yang menjelaskan bahwa Indonesia menjadi negara
yang mendapatkan skor terendah kedua dalam aspek membaca. Data tersebut didukung dengan kenyataan di lapangan, siswa kelas rendah
khususnya kelas III masih mengalami kesulitan membaca dan menulis permulaan. Salah satu faktor anak masih mengalami kesulitan dalam
penguasaan keterampilan membaca dan menulis permulaan adalah kurangnya bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan alasan tersebut peneliti berusaha mengembangkan bahan ajar berupa buku suplemen muatan pelajaran bahasa Indonesia untuk
siswa kelas III semester 1. Penyusunan buku suplemen ini dengan memetakan KD dari kurikulum KBK dan KTSP yang memuat keterampilan
membaca dan menulis permulaan yang seharusnya dikuasai oleh siswa kelas III semester 1. Setelah menentukan KD, kemudian menganalisis indikator
yang hendak dicapai bedasarkan KD yang telah dibuat. Pembuatan buku suplemen juga mempehatikan tingkat perkembangan anak kelas rendah
sehingga kegiatan belajar di dalamnya bervariasi dan untuk menganalisis kebutuhan buku suplemen membaca menulis permulaan untuk siswa kelas
III semester 1 digunakan daftar wawancara.
Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator buku suplemen membaca menulis permulaan, dipergunakan untuk
melakukan validasi buku suplemen yang telah dibuat oleh peneliti. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh dua validator ahli bahasa Indonesia, dua guru
kelas III dan 6 siswa kelas III. Masukan dari hasil validasi melalui kuesioner digunakan untuk melakukan revisi atas buku suplemen yang dibuat. Bahan
ajar yang ingin dikembangkan oleh peneliti pun belum sempurna dan masih perlu perbaikan.
2.4 Pertanyaan Penelitian