Pengembangan buku suplemen muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas II semester 2 SD Negeri Puluhan.

(1)

ABSTRAK

Anita, Agnes. (2015). Pengembangan buku suplemen muatan pelajaran Bahasa

Indonesia untuk siswa kelas II semester 2 SD Negeri Puluhan. Skripsi.

Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Keterampilan membaca dan menulis permulaan merupakan keterampilan dasar yang perlu dikuasai siswa SD kelas rendah sebagai dasar pemerolehan informasi pada jenjang berikutnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa buku suplemen membaca dan menulis permulaan (MMP) muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas II semester 2. Permasalahan yang terjadi adalah adanya siswa kelas II SD yang masih mengalami kesulitan dalam membaca menulis permulaan dan tidak adanya bahan ajar yang menunjang.

Pengembangan bahan ajar ini menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 7 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) revisi desain hingga menghasilkan desain produk hasil uji coba terbatas buku suplemen muatan pelajaran Bahasa Indoneisa untuk siswa kelas II semester 2. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas II SD Negeri Puluhan, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas buku suplemen oleh dua pakar, dua guru kelas II SD, dan 6 siswa kelas II SD.

Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan validasi pakar I skor 3,72 (baik), pakar II skor 3,99 (baik), guru I skor 3,79 (baik), guru II skor 3,48 (baik), dan 6 siswa kelas II SD Negeri Puluhan skor rerata 3,92 (baik). Buku suplemen tersebut

mendapatkan rerata skor 3,78 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hal tersebut

ditinjau dari aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu, (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) language content / isi kebahasaan, (4) language

skill / keterampilan, dan (5) metodologi.

Kata kunci : penelitian dan pengembangan, buku suplemen, membaca menulis


(2)

ABSTRACT

Anita, Agnes. (2015). Developing A Supplement Book of Indonesian Language

Lesson For The Second Grade Students in The Second Semester at SD Negeri Puluhan. A Thesis. Yogyakarta : Elementary School Teacher Education Study

Program, Sanata Dharma University.

The beginning reading and writing skill is a basic skill that have to be mastered by the lower grade students in elementary school as a basic to achieve the information for the next grade. This research is a developmental research study. The main purpose of this research is to create a product in the form of beginning reading and writing supplement book (MMP) of Indonesian Language lesson for the second grade of second semester students. The problem is the lower grade students in elementary school still have the difficulty in the beginning reading and writing and there are many lacks of the supported teaching material.

The development of the material used an instructional development procedure by Jerold E Kemp and a development research procedure by Borg and Gall. Those two development procedures were adapted into a simpler development model, which was used as a base of this research. The development procedures used in this research including 7 steps: (1) potential and problems, (2) data gathering, (3) product design, (4) validation expert, (5) design revision, (6) design test, (7) design revision up to creating a product design as the result of the limited test of a supplement book of Indonesian Language lesson for second grade students in the second semester. The instruments used in this research were the list of need analysis interview questions and questionnaire. The interview was conducted to do need analysis of the teachers of grade II at SD Negeri Puluhan. The questionnaire was used to know the quality validation of the supplement book by two experts, two teachers of grade II, and 6 students grade two.

The results of the study indicated, according to the validation of expert I, it resulted 3.72 (good), expert II resulted 3.99 (good), teacher I resulted 3.79 (good), teacher II resulted 3.48 (good), and 6 students resulted an average score 3.92 (good). That supplement book got an average score 3.78 which means “good”. Those were observed from the aspects found from the validation instrument, (1) purpose and approach, (2) design and organization, (3) language content, (4) language skill, and (5) methodology.

Key words: research and development, supplement book, the beginning reading and


(3)

PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN

MUATAN PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK

SISWA KELAS II SEMESTER 2

SD NEGERI PULUHAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Agnes Anita NIM. 121134080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(4)

PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN

MUATAN PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK

SISWA KELAS II SEMESTER 2

SD NEGERI PULUHAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Agnes Anita NIM. 121134080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016


(5)

(6)

(7)

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

 Tuhan Yesus Kristus yang tiada henti memberikan pertolongan,

kemudahan, dan kelancaran disetiap langkahku.

 Kedua orang tuaku Bapak Stanislaus Sugiyo dan Ibu Veronica

Widayati yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan moral maupun material serta doa yang tak pernah putus demi kesuksesanku.

 Kakakku tercinta Cornelia Danik Setyawati dan Rosa Zeni

Kurniawati yang senantiasa memberi dukungan dan doa.

 Keluarga besar Wiryosukarto dan Pawirosentono yang selalu

memberikan semangat, doa, dan dukungan.

 Yufi Yohanes Kusuma Atmaja dan keluarga terimakasih atas cinta,

motivasi, dukungan, doa, dan semangat.

 Dosen-dosen di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma

yang senantiasa memberikan bimbingan dan mendidikku untuk menjadi seorang pendidik yang berkualitas.

 Teman-temanku PGSD kelas B, kelas A, dan angkatan 2012 yang

selalu memberikan semangat, perhatian, dan bantuan untukku.

 Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata

Dharma yang telah membentukku menjadi calon pendidik yang berkualitas.


(8)

MOTTO

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.

(Matius 21:22)

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. (Markus 9:23)

Jangan menilai setiap harimu dengan panen yang kau tuai, namun dengan benih yang kau tanam.

Biarkan orang lain meremehkanmu tetapi jangan biarkan dirimu meremehken diri sendiri.


(9)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Januari 2016


(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Agnes Anita

Nomor Mahasiswa : 121134080

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengembangan Buku Suplemen Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri Puluhan

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 27 Januari 2016 Yang menyatakan


(11)

ABSTRAK

Anita, Agnes. (2015). Pengembangan buku suplemen muatan pelajaran Bahasa

Indonesia untuk siswa kelas II semester 2 SD Negeri Puluhan. Skripsi.

Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Keterampilan membaca dan menulis permulaan merupakan keterampilan dasar yang perlu dikuasai siswa SD kelas rendah sebagai dasar pemerolehan informasi pada jenjang berikutnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa buku suplemen membaca dan menulis permulaan (MMP) muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas II semester 2. Permasalahan yang terjadi adalah adanya siswa kelas II SD yang masih mengalami kesulitan dalam membaca menulis permulaan dan tidak adanya bahan ajar yang menunjang.

Pengembangan bahan ajar ini menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 7 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) revisi desain hingga menghasilkan desain produk hasil uji coba terbatas buku suplemen muatan pelajaran Bahasa Indoneisa untuk siswa kelas II semester 2. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas II SD Negeri Puluhan, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas buku suplemen oleh dua pakar, dua guru kelas II SD, dan 6 siswa kelas II SD.

Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan validasi pakar I skor 3,72 (baik), pakar II skor 3,99 (baik), guru I skor 3,79 (baik), guru II skor 3,48 (baik), dan 6 siswa kelas II SD Negeri Puluhan skor rerata 3,92 (baik). Buku suplemen tersebut mendapatkan rerata skor 3,78 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu, (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) language content / isi kebahasaan, (4) language

skill / keterampilan, dan (5) metodologi.

Kata kunci : penelitian dan pengembangan, buku suplemen, membaca menulis


(12)

ABSTRACT

Anita, Agnes. (2015). Developing A Supplement Book of Indonesian Language

Lesson For The Second Grade Students in The Second Semester at SD Negeri Puluhan. A Thesis. Yogyakarta : Elementary School Teacher Education Study

Program, Sanata Dharma University.

The beginning reading and writing skill is a basic skill that have to be mastered by the lower grade students in elementary school as a basic to achieve the information for the next grade. This research is a developmental research study. The main purpose of this research is to create a product in the form of beginning reading and writing supplement book (MMP) of Indonesian Language lesson for the second grade of second semester students. The problems are the lower grade students in elementary school still have the difficulty in the beginning reading and writing and there are many lacks of the supported teaching material.

The development of the material used an instructional development procedure by Jerold E Kemp and a development research procedure by Borg and Gall. Those two development procedures were adapted into a simpler development model, which was used as a base of this research. The development procedures used in this research including 7 steps: (1) potential and problems, (2) data gathering, (3) product design, (4) validation expert, (5) design revision, (6) design test, (7) design revision up to creating a product design as the result of the limited test of a supplement book of Indonesian Language lesson for second grade students in the second semester. The instruments used in this research were the list of need analysis interview questions and questionnaire. The interview was conducted to do need analysis of the teachers of grade II at SD Negeri Puluhan. The questionnaire was used to know the quality validation of the supplement book by two experts, two teachers of grade II, and 6 students grade two.

The results of the study indicated, according to the validation of expert I, it resulted 3.72 (good), expert II resulted 3.99 (good), teacher I resulted 3.79 (good), teacher II resulted 3.48 (good), and 6 students resulted an average score 3.92 (good).

That supplement book got an average score 3.78 which means “good”. Those were

observed from the aspects found from the validation instrument, (1) purpose and approach, (2) design and organization, (3) language content, (4) language skill, and (5) methodology.

Key words: research and development, supplement book, the beginning reading and


(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Buku Suplemen Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk

Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri Puluhan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan terwujud seperti sekarang ini. Perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada :

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A. selaku Kaprodi PGSD. 3. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan.

5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan.

6. Para dosen dan staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

7. Pakar Bahasa Indonesia yang telah memberikan komentar dan saran dalam proses validasi produk sehingga produk dapat disusun dengan maksimal. 8. Suradaludin, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Puluhan Bantul yang telah


(14)

9. Yudi Heriana Tantri, M.Pd selaku guru kelas II SD Negeri Puluhan Bantul yang telah memberikan ijin, partisipasi, serta membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

10. Heni Suprapti selaku guru kelas II SD Negeri Nglahar yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

11. Seluruh siswa kelas II SD Negeri Puluhan Bantul tahun ajaran 2015/2016 yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

12. Kedua orang tua saya, Stanislaus Sugiyo dan Veronica Widayati yang telah memberikan dukungan materi maupun moril kepada peneliti.

13. Kakak saya Cornelia Danik Setyawati dan Rosa Zeni Kurniawati yang selalu memberikan dukungan dan doa selama ini.

14. Yufi Yohanes Kusuma Atmaja dan keluarga yang telah memberikan cinta, motivasi, dan dukungan kepada peneliti.

15. Teman-teman satu perjuangan skripsi payung pengembangan buku suplemen membaca dan menulis permulaan.

16. Teman-teman PGSD angkatan 2012 kelas B, kelas A dan semuanya yang selalu memberikan motivasi untuk terus berkembang.

17. Teman-teman PPL SD Kanisius Jetis Depok : Rani, Siska, Dita, dan Ratna. 18. Sahabat saya Maria Diana Widyawati yang tidak lelah memberikan semangat

kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

19. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan menuju lebih sempurnanya skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat untuk dunia pendidikan. Terima kasih.

Peneliti,


(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... xi

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR BAGAN ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Batasan Istilah ... 6

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Perkembangan Bahasa Anak ... 9


(16)

2.1.4 Analisis Kompetensi Dasar KBK dengan KTSP ... 25

2.1.5 Bahan Ajar ... 33

2.1.6 Model Pengembangan Buku Ajar ... 35

2.2 Penelitian yang Relevan ... 41

2.3 Kerangka Berpikir ... 45

2.4 Pertanyaan Penelitian ... 46

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 47

3.2 Prosedur Pengembangan ... 49

3.2.1 Potensi dan Masalah ... 50

3.2.2 Pengumpulan Data ... 51

3.2.3 Desain Produk ... 51

3.2.4 Validasi Ahli ... 52

3.2.5 Revisi Desain ... 52

3.2.6 Uji Coba Desain ... 52

3.2.7 Revisi Desain ... 53

3.3 Setting Penelitian ... 53

3.3.1 Objek Penelitian ... 53

3.3.2 Subjek Penelitian ... 53

3.3.3 Lokasi Penelitian ... 53

3.3.4 Waktu Penelitian ... 54

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.4.1 Wawancara ... 54

3.4.2 Kuesioner ... 55

3.5 Instrumen Pengumpulan Data ... 55

3.6 Teknik Analisis Data ... 56

3.6.1 Data Kualitatif ... 56

3.6.2 Data Kuantitatif ... 56


(17)

4.1 Analisis Kebutuhan ... 60

4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ... 60

4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ... 63

4.2 Deskripsi Produk Awal ... 63

4.2.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 64

4.2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ... 65

4.2.3 Analisis Kompetensi Dasar KBK dan KTSP ... 65

4.2.4 Kerangka Buku Suplemen ... 66

4.2.5 Buku Suplemen ... 66

4.3 Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 70

4.3.1 Data Validasi Pakar Bahasa Indonesia SD ... 70

4.3.2 Data Validasi Guru SD ... 71

4.3.3 Data Validasi Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk ... 73

4.4 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 75

4.4.1 Kajian Produk Akhir ... 75

4.4.2 Sampul Buku Suplemen ... 75

4.4.3 Petunjuk Penggunaan Buku Suplemen ... 76

4.4.4 Isi Buku Suplemen ... 76

4.4.5 Evaluasi ... 77

4.4.6 Refleksi ... 78

4.4.7 Daftar Referensi ... 78

4.5 Pembahasan ... 78

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 82

5.3 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Bahasa ... 10

Tabel 2.2 Hasil Analisis Kompetensi Dasar KBK dan KTSP ... 28

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 54

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Guru Kelas II ... 56

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Siswa Kelas II ... 56

Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ... 57

Tabel 3.5 Kriteria Skor Skala Lima ... 59

Tabel 4.1 Komentar Pakar, Guru Kelas II, dan Revisi ... 72

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Siswa Kelas II SD Negeri Puluhan ... 74

Tabel 4.3 Komentar Siswa Kelas II SD negeri Puluhan dan Revisi ... 74


(19)

DAFTAR GAMBAR


(20)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literatur Map dari Penelitian Terdahulu ... 43 Bagan 3.1 Prosedur Penelitian R and D menurut Borg and Gall ... 48 Bagan 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Buku Suplemen ... 50


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 89

Lampiran 2 Analisis Kompetensi Dasar KBK dengan KTSP ... 91

Lampiran 3 Hasil Validasi Pakar Bahasa Indonesia ... 100

Lampiran 4 Hasil Validasi Guru Kelas II SD ... 106

Lampiran 5 Hasil Uji Coba Siswa Kelas II SD ... 112

Lampiran 6 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Pakar Bahasa Indonesia ... 124

Lampiran 7 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Guru Kelas II SD ... 128

Lampiran 8 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Siswa Kelas II SD ... 132

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 133

Lampiran 10 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 134

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian ... 135

Lampiran 12 Biodata Penulis ... 137


(22)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar,

baik secara lisan maupun tulis. Adapun 4 aspek dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia yaitu membaca, menulis, berbicara, dan menyimak.

Membaca dan menulis permulaan (MMP) merupakan program pembelajaran

yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di

kelas-kelas awal pada saat anak-anak memasuki bangku sekolah. Kemampuan membaca

permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yakni

kemampuan melek huruf. Pada tahap ini sangat dimungkinkan anak-anak dapat

melafalkan lambang-lambang huruf yang dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman

terhadap lambang bunyi (Kemendikbud, 2012: 3-4)

Membaca dan menulis permulaan sangat penting untuk dikuasai, dengan

memiliki kemampuan membaca dan menulis, siswa akan memperoleh informasi,

memperoleh ilmu, serta pengalaman baru. Kemampuan membaca menulis yang

diperoleh akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Menurut

Suryaman (2009: 45) budaya membaca masih sangat rendah di Indonesia. Indonesia

menduduki peringkat ketiga dari bawah untuk kebiasaan membaca. Hasil UNESCO


(23)

menunjukkan bahwa keterampilan membaca anak-anak Indonesia berada pada urutan

ke 39 dari 41 negara.

Tidak adanya buku pegangan khusus untuk membaca dan menulis permulaan

terjadi pada kedua Sekolah Dasar (SD) yang peneliti amati yaitu SD Negeri Puluhan

dan SD Negeri Nglahar. Berdasarkan hasil wawancara tanggal 20 Maret 2015 dengan

guru kelas II mengenai kesulitan membaca dan menulis permulaan di SD N Puluhan,

dari 18 siswa ada 3 siswa yang masih mengalami kesulitan membaca dan menulis

permulaan serta 3 siswa belum terampil dalam menulis tegak bersambung, sedangkan

di SD N Nglahar, dari 11 siswa ada 2 siswa yang masih mengalami kesulitan

membaca dan menulis permulaan.

Adapun kesulitan yang dialami siswa-siswa yaitu, di SD N Puluhan ada

seorang siswa yang merasa kesulitan dalam membedakan huruf “b” dan “d”, seorang

siswa kesulitan dalam memahami cerita, sedangkan seorang siswa yang lain masih

mengeja ketika membaca, adapula yang sering melakukan diskon huruf, ditambah

dengan 3 siswa yang belum terampil menulis tegak bersambung. Sedangkan di SD N

Nglahar terdapat seorang siswa jika sudah melihat bacaan yang panjang dia sudah

malas terlebih dahulu, dan seorang siswa yang lain sudah mengetahui huruf tetapi

belum bisa menggabungkan atau mengeja huruf.

Secara keseluruhan siswa-siswa tersebut dalam aspek menulis mengalami

kesalahan yaitu penghilangan satu huruf dalam sebuah kata, sedangkan dalam aspek


(24)

membacanya sering mengalami kekeliruan dalam pengenalan kata. Kekeliruan ini

mencakup penghilangan, penyisipan, penggantian, pembalikan, salah ucap,

pengubahan, dan tersentak-sentak dalam mengucapkan kata.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan buku suplemen untuk meningkatkan

keterampilan membaca dan menulis permulaan muatan pelajaran Bahasa Indonesia

untuk siswa SD Kelas II semester 2. Buku suplemen muatan pelajaran Bahasa

Indonesia adalah buku latihan berupa buku penunjang untuk melengkapi buku teks

utama yang dapat dipergunakan oleh siswa. Buku ini dapat membantu mempermudah

siswa dalam belajar membaca dan menulis permulaan.

Pada buku suplemen ini berisikan kata pengantar, daftar isi, pemetaan materi,

pedoman bentuk tulisan tangan yang baku, cara penggunaan buku suplemen, kegiatan

sesuai indikator dengan diakhiri evaluasi, refleksi, dan daftar pustaka. Cakupan

bahasan materi dalam buku suplemen lebih fokus dan terukur, serta mementingkan

aktivitas belajar pembacanya dan semua sajiannya disampaikan melalui bahasa yang

komunikatif. Adapun metode yang mendominasi yaitu metode global atau metode

kalimat.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan buku suplemen yang sesuai, maka peneliti

mencoba untuk mengembangkan buku suplemen muatan pelajaran bahasa Indonesia

dengan judul “Pengembangan Buku Suplemen Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia

Untuk Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri Puluhan”. Buku suplemen ini masih dalam percobaan dan masih perlu disempurnakan.


(25)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan

sebagai berikut.

1.2.1 Bagaimana mengembangkan buku suplemen keterampilan membaca dan

menulis dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas II

semester 2 SD Negeri Puluhan?

1.2.2 Bagaimana kualitas buku suplemen keterampilan membaca dan menulis

dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas II semester 2

SD Negeri Puluhan?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1.3.1 Untuk mengembangkan buku suplemen keterampilan membaca dan

menulis dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas II

semester 2 SD Negeri Puluhan.

1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas buku suplemen keterampilan membaca

dan menulis dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas

II semester 2 SD Negeri Puluhan.

1.4 Manfaat Penelitian


(26)

1.4.1 Bagi mahasiswa.

Penelitian pengembangan ini memberikan pengalaman dan pengetahuan

baru terutama semakin terampil dalam membuat buku suplemen

keterampilan membaca dan menulis dalam muatan pelajaran Bahasa

Indonesia untuk siswa kelas II semester 2.

1.4.2 Bagi guru

Penelitian pengembangan ini dapat memberikan alternatif buku panduan

membaca dan menulis permulaan dalam muatan pelajaran Bahasa

Indonesia kelas II semester 2.

1.4.3 Bagi siswa

Penelitian pengembangan ini membantu siswa untuk berlatih membaca dan

menulis permulaan menggunakan buku suplemen muatan pelajaran Bahasa

Indonesia kelas II semester 2.

1.4.4 Bagi sekolah

Sebagai tambahan referensi bagi sekolah dalam melatih siswa membaca

dan menulis permulaan muatan pelajaran Bahasa Indonesia khususnya

untuk siswa kelas II semester 2.

1.4.5 Bagi Prodi PGSD

Penelitian ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata

Dharma terkait dengan pengembangan buku suplemen keterampilan

membaca dan menulis dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk


(27)

1.5 Batasan Istilah

1.5.1 Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 6

atau 7 tahun sampai 9 atau 10 tahun. Biasanya pada usia ini siswa duduk

di kelas 1, 2, dan 3.

1.5.2 Membaca adalah suatu metode yang digunakan untuk berkomunikasi

dengan diri sendiri dan terkadang dengan orang lain yaitu

mengkomunikasikan makna yang terkandung pada lambang-lambang

tertulis.

1.5.3 Menulis adalah menggunakan pena dan pensil di atas kertas ataupun

papan yang menghasilkan huruf, kata, maupun kalimat.

1.5.4 Membaca dan menulis permulaan (MMP) adalah menyuarakan kata atau

kalimat yang tertulis (membaca) dan menuliskan bahasa lisan atau

menyalin (menulis), merupakan pelajaran utama di kelas permulaan

Sekolah Dasar.

1.5.5 Buku suplemen muatan pelajaran Bahasa Indonesia adalah buku latihan

berupa buku penunjang untuk melengkapi buku teks utama yang dapat

dipergunakan oleh siswa. Buku ini dapat membantu mempermudah siswa

dalam belajar membaca dan menulis permulaan.

1.5.6 Muatan pelajaran Bahasa Indonesia adalah muatan yang lebih

mengutamakan aspek-aspek keterampilan dalam berbahasa, yakni


(28)

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

1.6.1 Buku suplemen sesuai dengan kebutuhan siswa karena mampu

memberikan solusi atas permasalahan mereka, dalam membaca dan

menulis permulaan khususnya bagi siswa Sekolah Dasar kelas II semester

2.

1.6.2 Buku suplemen disusun dari materi yang sederhana ke yang kompleks.

Bisa dikatakan juga penyusunan buku suplemen diawali dengan

materi-materi yang mudah, sedang, kemudian sulit.

1.6.3 Buku suplemen memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri, dengan sudah

disediakannya pedoman bentuk huruf lepas dan tegak bersambung secara

baku. Hal ini dapat membantu siswa ketika mereka mengalami kesulitan

dalam menulis.

1.6.4 Buku suplemen ini dirancang dan dikembangkan sesuai dengan materi

membaca dan menulis permulaan bagi siswa kelas II semester 2

berdasarkan hasil analisis standar kompetensi, dan kompetensi dasar dari

Kurikulum 2004 dan Kurikulum 2006.

1.6.5 Buku suplemen mengadopsi dua metode dalam membaca permulaan

meliputi: 1) metode kata, dan 2) metode kalimat.

1.6.6 Buku suplemen mengadopsi tiga macam latihan menulis permulaan yang

meliputi: 1) latihan menyalin, 2) latihan melengkapi tulisan, dan 3)


(29)

1.6.7 Buku suplemen memuat kegiatan yang menyenangkan dan sesuai dengan

minat siswa Sekolah Dasar kelas rendah. Kegiatan tersebut diantaranya

menggambar, mewarnai, dan permainan yang tentunya tetap melibatkan

keterampilan membaca dan menulis.

1.6.8 Buku suplemen dilengkapi dengan CD yang berisi rekaman mengenai

cara membaca yang digunakan sebagai penunjang siswa dalam belajar.

1.6.9 Buku suplemen membuat siswa aktif berlatih melalui kegiatan-kegiatan

pokok belajar yaitu membaca nyaring ragam teks, menyebutkan isi ragam

teks, menuliskan deskripsi tentang sesuatu yang ada di lingkungan sekitar

menggunakan huruf lepas, dan menyalin ragam teks tentang sesuatu yang

ada di lingkungan sekitar menggunakan huruf tegak bersambung.

1.6.10 Buku suplemen memfasilitasi beragam metode pembelajaran yakni: 1)

pengamatan, 2) percobaan, 3) presentasi, 4) tanya jawab, 5) penugasan,


(30)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Perkembangan Bahasa Anak

Perkembangan adalah perihal berkembang, selanjutnya kata berkembang

berarti mekar terbuka atau membentang, menjadi besar, luas, dan banyak, serta

menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan

sebagainya (KBBI 1991 dalam Muhibbin Syah, 2005: 41).

Bahasa menurut KBBI (2008: 116) yaitu system lambang bunyi yang

arbiter yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi,

dan mengidentifikasi diri. Sedangkan menurut Depdiknas (2005: 3) bahasa

adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara teratur, yang menggunakan

bunyi sebagai alatnya. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi baik yang

diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan tubuh.

Sesuai dengan pengertian di atas dapat disimpulkan perkembangan

Bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik

alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun dengan tanda-tanda isyarat

dan gerakan tubuh.

Menurut Yusuf (2004: 3) dalam berbahasa, anak dituntut untuk

menuntaskan atau menguasai empat tugas pokok perkembangan bahasa yang

saling berkaitan, yaitu : 1) pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna


(31)

pertama mengalami perkembangan perbendaharaan kata secara lambat,

kemudian mengalami tempo yang cepat pada usia pra sekolah dan terus

meningkat setelah anak masuk sekolah, 3) penyusunan kata-kata menjadi

kalimat, sebelum usia dua tahun pada umunya anak mengalami perkembangan

dalam menyusun kata-kata menjadi kalimat. Bentuk kalimat pertama yaitu

kalimat tunggal dengan disertai gesture (bahasa tubuh) untuk melengkapi cara

berpikirnya, 4) ucapan, kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil

belajar melalui imitasi (peniruan) terhadap suara-suara yang didengar anak dari

orang lain. Hasil studi tentang suara dan kombinasi suara menunjukkan bahwa

anak mengalami kemudahan dan kesulitan dalam huruf-huruf tertentu. Huruf

yang mudah diucapkan yaitu huruf vokal (a, i, u, e, o) dan huruf mati atau

konsonan (b, m, n, p, t). Sedangkan huruf yang sulit diucapkan adalah huruf mati

tunggal (z, w, s, g) dan huruf rangkap atau diftong (st, str, sk, dr).

2.1.1.1 Tahapan Perkembangan Bahasa

Menurut Piaget dan Vygotsky (dalam Tarigan, 1988: 266),

tahap-tahap perkembangan bahasa anak adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Bahasa

Usia Tahap Perkembangan Bahasa 0,0 – 0,5 Tahap Meraban (Pralinguistik) Pertama

0,5 – 1,0 Tahap Meraban (Pralinguistik) Pertama : Kata nonsense 1,0 – 2,0 Tahap Linguistik I : Holofrastik; Kalimat Satu Kata 2,0 – 3,0 Tahap Linguistik II : Kalimat Dua Kata

3,0 – 4,0 Tahap Linguistik III : Pengembangan Tata Bahasa 4,0 – 5,0 Tahap Linguistik IV : Tata Bahasa Pra-Dewasa


(32)

Tahap meraban pertama ini dialami oleh anak berusia 0-5 bulan.

Pembagian kelompok usia ini sifatnya umum dan tidak berlaku persis pada

setiap anak. Anak pada tahap meraban satu sudah bisa berkomunikasi walau

hanya dengan cara menoleh, menangis atau tersenyum. Orang tua dan anak

sudah berkomunikasi dengan baik sebelum anak dapat berbicara. Inisiatif untuk

berkomunikasi tersebut datang dari orang tua (Clark, 1977: 4). Orang tua

memiliki peran yang sangat penting sebagai komunikator dalam membangun

kemampuan berkomunkasi seorang anak, orang tua secara tidak sadar

mengajarkan bahasa baik verbal maupun nonverbal sejak dini.

Pada tahap meraban kedua ini anak mulai aktif artinya tidak sepasif

sewaktu ia berada pada tahap meraban pertama. Secara fisik ia sudah dapat

melakukan gerakan-gerakan seperti memegang dan mengangkat benda atau

menunjuk. Menurut Marat (1983: 1) anak pada periode ini dapat mengucapkan

beberapa suku kata yang mungkin merupakan reaksi terhadap situasi tertentu

atau orang tertentu sebagai awal suatu simbolisasi karena kematangan proses

mental (kognitif). Dengan kata lain kepandaian anak semakin meningkat.

Semakin pandai si anak, pada akhirnya perkembangan meraban kedua telah

dicapai. Anak akan mulai belajar mengucapkan kata pada periode berikutnya

yang disebut periode/ tahap linguistik.

Jika pada tahap pralinguistik pemerolehan bahasa anak belum


(33)

bisa mengucapkan bahasa yang menyerupai ujaran orang dewasa. Tahap

linguistik dibagi menjadi 5 tahapan yaitu tahap linguistik I, II, III, IV, dan V.

Tahap linguistik I adalah tahap dimana anak sudah mulai mengucapkan

satu kata. Menurut Tarigan (1985: 22) ucapan-ucapan satu kata pada periode ini

disebut holofrase/holofrastik karena anak-anak menyatakan makna keseluruhan

frase atau kalimat dalam satu kata yang diucapkannya itu.

Tahap linguistik II ini biasanya mulai menjelang hari ulang tahun

kedua. Kanak-kanak memasuki tahap ini dengan pertama sekali mengucapkan

dua holofrase dalam rangkaian yang cepat (Tarigan, 1980: 8). Misal: mama

masak, adik minum, papa pigi (ayah pergi, baju kakak dsb. Ucapan-ucapan ini

pun, mula-mula tidak jelas seperti”di “ maksudnya adik, kemudian anak berhenti sejenak, lalu melanjutkan “num”maksudnya minum. Maka berikutnya muncul kalimat, “adik minum”.

Perlu Anda ketahui bahwa keterampilan anak pada akhir tahap ini

makin luar biasa. Komunikasi yang ingin ia sampaikan adalah bertanya dan

meminta. Kata-kata yang digunakan untuk itu sama seperti perkembangan awal

yaitu: sini, sana, lihat, itu, ini, lagi, mau dan minta.

Pada umumnya pada tahap linguistik III, anak-anak telah mulai

menggunakan elemen-elemen tata bahasa yang lebih rumit, seperti: pola- pola

kalimat sederhana, kata-kata tugas (di, ke, dari, ini, itu dsb.), penjamakan,


(34)

Tahap perkembangan bahasa anak yang cepat ini biasanya dialami oleh

anak yang sudah berumur antara 4-5 tahun. Pada tahap linguistik IV ini

anak-anak sudah mulai menerapkan struktur tata bahasa dan kalimat-kalimat yang

agak lebih rumit. Menurut Clark (1977: 11) pada tahap ini anak masih

mengalami kesulitan bagaimana memetakan ide ke dalam bahasa. Maksudnya

adalah Si Anak mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikirannya ke

dalam kata-kata yang bermakna. Hal ini karena anak memiliki

ketebatasan-keterbatasan seperti: pengusaan struktur tata bahasa, kosa kata dan imbuhan.

Tahap linguistik V yaitu sekitar usia 5-7 tahun, anak-anak mulai

memasuki tahap yang disebut sebagai kompetensi penuh. Sejak usia 5 tahun

pada umumnya anak-anak yang perkembangannya normal telah menguasai

elemen-elemen sintaksis bahasa ibunya dan telah memiliki kompetensi

(pemahaman dan produktivitas bahasa) secara memadai. Walau demikian,

perbendaharaan katanya masih terbatas tetapi terus berkembang/bertambah

dengan kecepatan yang mengagumkan.

Menurut Tarigan (1988: 40) salah satu perluasan bahasa sebagai alat

komunikasi yang harus mendapat perhatian khusus di sekolah dasar adalah

pengembangan baca tulis (melek huruf). Perkembangan baca tulis anak akan

menunjang serta memperluas pengungkapan maksud-maksud pribadi Si Anak,

misal melalui penulisan catatan harian, menulis surat, jadwal harian dsb. Dengan


(35)

yang mantap menggunakan bahasa dalam komunikasi dengan orang lain dan

juga dengan dirinya sendiri.

2.1.2 Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan

apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan membantu peserta didik

mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan

dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa

tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan

imajinatif yang ada dalam dirinya.

Goodman dalam Akhadiah menyatakan bahwa 1) belajar bahasa lebih

mudah terjadi jika bahasa itu disajikan secara holistik nyata, relevan,

bermakna, serta fungsional jika bahasa itu disajikan dalam konteks dan dipilih

peserta didik untuk digunakan, 2) belajar bahasa adalah belajar bagaimana

mengungkapkan maksud sesuai dengan konteks lingkungan orang tua,

kerabat, dan kebudayaan terdapat interdependensi antara perkembangan

kognitif dan perkembangan kemampuan bahasa yang meliputi pikiran

bergantung kepada bahasa dan sebaliknya (Akhadiah, 1994 : 10-11).


(36)

pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar yang holistik

yaitu pendekatan pembelajaran terpadu.

2.1.2.1 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu

program yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan

berbahasa peserta didik, serta sikap positif terhadap bahasa dan sastra

Indonesia. Adapun tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI yaitu, 1)

berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,

baik lisan maupun tulis, 2) menghargai dan bangga menggunakan Bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara, 3) memahami bahasa

Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai

tujuan, 4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, 5) menikmati dan

memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi

pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, 6)

menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai kasanah budaya dan

intelektual manusia Indonesia (Basiran, 1999: 36).

2.1.3 Membaca Menulis Permulaan 2.1.3.1 Membaca Permulaan

2.1.3.1.1 Pengertian Membaca Permulaan

Membaca dapat diartikan sebagai suatu metode yang digunakan


(37)

lain yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada

lambang-lambang tertulis (Tarigan, 1985: 8). Kemampuan membaca

merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada

usia permulaan sekolah tidak segera memiliki kemampuan membaca, ia

akan mengalami kesulitan dalam mempelajari bidang studi lain, menurut

Lerner (dalam Rini Utami Aziz, 2006: 15).

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca

adalah suatu proses menafsirkan simbol-simbol dan lambang-lambang

dalam bahasa yang diikuti oleh pengalaman pembaca yang digunakan

sebagai alat untuk menginterpretasikan simbol-simbol dan

lambang-lambang tersebut sehingga menjadi suatu kata atau kalimat yang

mempunyai makna. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa membaca

permulaan adalah suatu aktivitas untuk mengenalkan rangkaian huruf

dengan bunyi-bunyi bahasa.

Membaca ada dua yaitu membaca permulaan yang dipelajari siswa

kelas 1 dan 2, dan membaca pemahaman yang dipelajari siswa sejak kelas

3. Membaca permulaan ini dipelajari di kelas 1 dan 2 mempunyai tujuan

agar siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan

dengan intonasi yang tepat. Selain itu, membaca permulaan sebagai dasar


(38)

2.1.3.1.2 Tujuan Membaca Permulaan

Iskandarwassid (2008: 289) menyampaikan bahwa tujuan

pembelajaran membaca permulaan bagi peserta didik adalah sebagai

berikut: a) mengenali lambang-lambang (simbol-simbol bahasa), b)

mengenali kata dan kalimat, c) menemukan ide pokok dan kata-kata kunci,

dan d) menceritakan kembali isi bacaan pendek.

Menurut Herusantosa (1992: 20), tujuan pembelajaran membaca

permulaan agar peserta didik mampu memahami dan menyuarakan kalimat

sederhana yang ditulis dengan intonasi yang wajar, peserta didik dapat

membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat dalam

waktu yang relatif singkat (Saleh Abbas, 2006: 103).

2.1.3.1.3 Penyebab Kurang Lancar Membaca

Secara umum sebab-sebab kurang lancarnya membaca dapat

berasal dari beberapa faktor. Djamarah (2002: 201) mengelompokkannya

ke dalam dua kategori, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern

adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.

Penyebab yang muncul dari dalam diri antara lain bisa bersifat : kognitif

(ranah cipta), seperti: rendahnya kapasitas intelektual/ inteligensi

siswa,afektif (ranah rasa), seperti: labilnya emosi dan sikap, danpsikomotor

(ranah karsa), seperti: terganggunya alat-alat indra penglihatan dan


(39)

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar, yang meliputi

semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung

aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi : lingkungan

keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu,

dan rendahnya tingkat kehidupan ekonomi keluarga. lingkungan

perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh

(slum area) dan teman sepermainan (peer group) yang nakal. lingkungan

sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk, seperti

dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas randah.

Kurangnya lancar membaca secara khusus dikatakan Mulyono

(2003: 201) akan menjadi faktor penghambat dalam kegiatan membaca.

Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1) siswa kurang mengenal

huruf, bunyi bahasa (fonetik), dan bentuk kalimat, 2) siswa tidak

memahami makna kata yang dibacanya, 3) adanya perbedaan dialek siswa

dengan pengucapan bahasa Indonesia yang baku, 4) siswa terlalu cepat

membaca karena kemungkinan perasaannya tertekan, 5) siswa bingung

meletakkan posisi kata, 6) siswa bingung dengan membaca huruf yang

bunyinya sama, seperti: bunyi huruf /b/ dengan /p/, 7) siswa kurang

mengerti tentang arti tanda baca, maka tanda baca tidak perlu


(40)

2.1.3.2 Menulis Permulaan

2.1.3.2.1 Pengertian Menulis Permulaan

Menurut Nurbiana (2011: 310) menulis merupakan salah satu

media untuk berkomunikasi, dimana anak dapat menyampaikan makna,

ide, pikiran dan perasaannya melalui untaian kata-kata yang bermakna.

Anak mulai menulis dimulai dengan kegiatan mencorat-coret (scribbing)

sekitar usia 2 tahun atau 3 tahun. Keahlian motorik halus anak berkembang

sedemikian rupa sehingga anak mulai sanggup menulis huruf-huruf pada

masa awal kanak-kanak (Santrock, 2007: 365).

Poerwadarminta (dalam Nurbiana 2011: 310) mengemukakan

bahwa menulis memiliki batasan sebagai berikut: 1) membuat huruf, angka

dan lainnya dengan pensil, kapur dan lainnya, dan 2) mengekspresikan

pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan lainnya

dengan tulisan. Senada dengan pernyataan tersebut Badudu (dalam

Nurbiana, 2005: 38) mengemukakan bahwa menulis adalah menggunakan

pena dan pensil diatas kertas, kain ataupun papan yang menghasilkan

huruf, kata, maupun kalimat.

Kemampuan menulis merupakan salah satu jenis kemampuan

berbahasa tulis yang bersifat produktif, artinya kemampuan menulis ini

merupakan kemampuan-kemampuan yang menghasilkan tulisan.

Menulis permulaan merupakan kegiatan yang memerlukan


(41)

lain kemampuan berpikir secara teratur dan logis, kemampuan

mengungkapkan pikiran atau gagasan secara jelas, dengan menggunakan

bahasa yang efektif dan kemampuan menerapkan kaidah tulis menulis

dengan baik.

2.1.3.2.2 Tujuan Menulis Permulaan

Keterampilan menulis permulaan dengan baik tidak dapat

dimiliki oleh seorang anak dengan begitu saja. Perlu adanya latihan

terbimbing dari seorang guru yang berkompeten dalam mengarahkan dan

membimbing dengan terus menerus dan teratur. Dengan demikian

pembelajaran menulis permulaan melalui pendekatan guru adalah kegiatan

belajar mengajar yang menerapkan proses bimbingan dan latihan dalam

menulis permulaan.

Tujuan keterampilan menulis permulaan pada anak usia dini

adalah melatih motorik halus anak agar mampu mengarahkan dan

menyeimbangkan antara gerak tangan dan pikiran yang dituangkan melalui

coretan di atas kertas. Kegiatan menulis permulaan pada anak diawali dari

kegiatan cara memegang pensil yang baik.

Disamping itu, tujuan menulis permulaan pada anak adalah

melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa

tulis yang dapat dibaca oleh orang lain. Untuk menghasilkan suatu tulisan


(42)

2.1.3.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Anak Untuk Menulis Permulaan

Menurut Lerner (dalam Mulyono 2003: 227) ada beberapa faktor

yang mempengaruhi anak untuk menulis diantaranya : 1) Motorik. Anak

yang perkembangan motoriknya belum matang atau mengalami gangguan,

akan mengalami kesulitan dalam menulis, tulisannya tidak jelas,

terputusputus, atau tidak mengikuti garis, 2) Perilaku. Anak yang hiperaktif

atau yang perhatiannya mudah teralihkan, dapat menyebabkan

pekerjaannya terhambat, termasuk pekerjaan menulis, 3) Persepsi. Anak

yang terganggu persepsinya dapat menimbulkan kesulitan dalam menulis,

4) Memori. Gangguan memori juga dapat menjadi penyebab terjadinya

kesulitan belajar menulis karena anak tidak mampu untuk mengingat apa

yang akan ditulis, 5) Kemampuan melaksanakan cross modal. Yaitu

kemampuan menyangkut mentransfer dan mengorganisasikan fungsi visual

ke motorik. 6) Penggunaan tangan yang dominan. Yaitu anak yang tangan

kirinya lebih dominan atau kidal tulisannya juga sering terbalik-balik dan

kotor, 7) Kemampuan memahami instruksi. Ketidakmampuan memahami

instruksi dapat menyebabkan anak sering keliru menulis kata-kata yang

sesuai dengan perintah guru.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi menulis antara lain kematangan koordinasi motorik dan


(43)

2.1.3.2.4 Langkah-langkah dalam Pengajaran Menulis Permulaan

Adapun langkah-langkah menulis permulaan menurut Suprapto

(1992: 6) adalah sebagai berikut : 1) Pengenalan huruf. a) Guru terlebih

dahulu mengenalkan bunyi suatu tulisan atau huruf yang terdapat pada

kata-kata dalam kalimat. b) Guru menunjukan suatu gambar benda atau

anak yang ada hubungannya dengan huruf yang hendak diperkenalkan

siswa. c) Guru memperkenalkan nama-nama dan mnenunjukan gambar. 2)

Latihan. Latihan diperlukan agar anak mengenal, dan terampil dalam

memegang pensil yang baik. Latihan tersebut antara lain : a) Latihan

memegang pensil dan sikap duduk. b) Latihan gerakan tangan. c) Guru

sambil bercerita menuliskan contoh-contoh pembuatan garis-garis dipapan

tulis. d) Guru menugaskan siswa untuk mengikuti menggerakan tangan di

udara dengan pensil yang belum diruncingkan. e) Anak diberi latihan

membuat garis di buku tulis. f) Guru memperhatikan sikap duduk, dan cara

memegang pensil g) Guru memeriksa hasil kerja anak. h) Guru juga

menerangkan bentuk-bentuk yang lain dengan langkah-langkah seperti

diatas. 3) Menjiplak. Menjiplak adalah menirukan atau menebalkan suatu

tulisan dengan menindas tulisan yang telah ada. Maksudnya adalah untuk

melatih gerakan jari-jari anak dalam menuliskan sesuatu tulisan. Mengeblat

dapat dilakukan dengan berbagai cara diantarannya adalah : a) memakai


(44)

tugas pada anak untuk menuliskan huruf awal nama benda, orang, jalan dan

sebagainya yang terdapat dilingkungan sekitar.

2.1.3.3 Membaca Menulis Permulaan

2.1.3.3.1 Pengertian Membaca dan Menulis Permulaan

Pembelajaran membaca dan menulis di Sekolah Dasar terbagi

menjadi dua tahap yaitu membaca menulis permulaan yang diberikan di

kelas I dan II, serta membaca dan menulis lanjutan diberikan di kelas III,

IV, V dan VI. Membaca menulis permulaan merupakan jenjang dasar yang

menjadi landasan bagi pendidikan selanjutnya. Perhatian perlu ditekankan

pada belajar membaca menulis permulaan. Sebab kegagalan dalam belajar

membaca menulis dapat menjadi kendala bagi kelanjutan siswa pada

jenjang pendidikan ditingkat atasnya.

Darmiyati dan Budiasih (1997: 57) mengungkapkan bahwa,

“membaca permulaan di kelas I dan kelas II merupakan pembelajaran

membaca tahap awal kemampuan membaca yang diperoleh siswa di kelas I

dan kelas II akan menjadi dasar pembelajaran membaca di kelas

berikutnya”. Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar

membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk

memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan

menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu merancang

pembelajaran membaca dengan baik, sehingga mampu menumbuhkan


(45)

Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki

keterampilan kemampuan membaca yang sesungguhnya, tetapi masih

dalam tahap belajar untuk memperoleh keterampilan atau kemampuan

membaca. Membaca pada tingkatan ini merupakan kegiatan belajar

mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah siswa dituntut dapat

menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut, untuk memperoleh

kemampuan membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan

membunyikan 1) lambang-lambang tulisan, 2) penguasaan kosakata untuk

memberi arti, dan 3) memasukkan makna dalam kemahiran bahasa.

Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan kognitif.

Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan

lambang-lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan

lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahai makna suatu

kata atau kalimat (Sri Nuryati, 2007: 1-2).

2.1.3.3.2 Tujuan Membaca dan Menulis Permulaan

Membaca menulis permulaan termasuk dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia yang termuat dalam GBPP (1994: 86) Bahasa Indonesia

kelas I dan II. Adapun tujuan pembelajaran membaca menulis permulaan di

kelas I adalah sebagai berikut : 1) Siswa mampu menulis kata-kata dan

kalimat sederhana dan membaca dengan lafal dan intonasi yang wajar. 2)


(46)

percakapan dan kegiatan sehari-hari. 4) Siswa mampu memahami

bermacam-macam cerita. 5) Siswa mampu melafalkan kata-kata dalam

bait-bait yang sesuai dengan anak. 6) Siswa mampu menceritakan dan

menuliskan tentang benda-benda yang dikenang.

Tujuan pembelajaran membaca menulis di kelas II adalah sebagai

berikut : 1) Siswa mampu membaca bacaan pendek dengan lafal dan

informasi yang wajar. 2) Siswa mampu memahami cerita yang didengar

atau dibaca yang dapat mengajukan atau menjawab pertanyaan serta dapat

menceritakan kembali. 3) Siswa mampu membaca puisi yang sesuai untuk

anak-anak. 4) Siswa mampu mengungkapkan perasaan dengan kalimat

sederhana mengenai bermacam-macam sifat, kebiasaan dan watak pelaku

dalam bacaan atau cerita yang didengarkan. 5) Siswa mampu menuliskan

pesan, perasaan dan keinginannya.

2.1.4 Analisis Kompetensi Dasar KBK dengan KTSP

Kurikulum dalam bahasa Yunani Kuno berasal dari kata Curir yang

artinya pelari, dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum

diartikan jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Dari makna yang

terkandung, maka kurikulum dalam pendidikan dapat diartikan sebagai

sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik


(47)

2.1.4.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pusat kurikulum, Balitbang Depdiknas (2002) mendenifikasikan

bahwa kurikulum berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan

pengaturan tentang kopetensi merupakan perangkat rencana dan

pengaturan tentang kompentensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,

penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya

pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.kurikulum ini

berorientasi pada : 1) hasil dan dampak yang diharapkan mucul pada diri

peserta didik melalui serangkaiaan pengalaman belajar yang bermakna, dan

2) keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai dengan kebutuhannya.

Kurikulum berbasis kompetensis memuat standart kompetensi pada

dasar pada setiap matapelajaran. Standar kompetensi diartikan sebagai

kebulatan pengetahuan,ketrampilan, sikap, dan tingkat penguasaan yang

diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaraan. Cakupan

standar penampilan (performance standard). Kompetensi dasar, merupakan

jabaran dari standar kompetensi, yaitu pengetahuan,keterampilan dan sikap

minimal yang harus dikuasai dan dapat diperagakan oleh siswa pada

masing-masing standar kompetensi. Materi pokok atau pembelajaran,yaitu

pokok suatu bahan kajian yang dapat berupa bidang ajar, isi, proses,

keterampilan, serta konteks keilmuan suatu mata pelajaran. Sedangkan


(48)

lebih spesifik yang dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai

ketuntasan belajar.

2.1.4.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum

operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap

satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP). Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP pasal 1 ayat 15)

dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah

kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan

dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta

kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-Undang No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1 dan 2,

sebagai berikut: 1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu

pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional.

2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi


(49)

2.1.4.3 Analisis Kompetensi Dasar KBK dengan KTSP

Sebelum membuat desain, peneliti menentukan kompetensi dasar yang

harus dikuasai dalam membaca menulis di Sekolah Dasar kelas rendah

dengan menganalisis KBK dan KTSP. Adapun hasil analisis aspek

membaca dan menulis permulaan kelas II semester 2 disajikan di bawah

ini.

Tabel 2.2 Hasil Analisis Kompetensi Dasar KBK dan KTSP

Membaca

Kompetensi Dasar Indikator

Membaca nyaring ragam teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi secara tepat.

1. Membaca nyaring teks deskripsi diriku dengan memperhatikan lafal secara tepat

2. Membaca nyaring teks deskripsi diriku dengan memperhatikan intonasi secara tepat

3. Membaca nyaring teks deskripsi keluargaku dengan memperhatikan lafal secara tepat

4. Membaca nyaring teks deskripsi keluargaku dengan memperhatikan intonasi secara tepat

5. Membaca nyaring teks deskripsi tumbuhan dengan memperhatikan lafal secara tepat

6. Membaca nyaring teks deskripsi tumbuhan dengan memperhatikan intonasi secara tepat

7. Membaca nyaring teks deskripsi hewan dengan memperhatikan lafal secara tepat

8. Membaca nyaring teks deskripsi hewan dengan memperhatikan intonasi secara tepat

9. Membaca nyaring teks deskripsi transportasi dengan memperhatikan lafal secara tepat

10. Membaca nyaring teks deskripsi transportasi dengan memperhatikan intonasi secara tepat

11. Membaca nyaring teks deskripsi berlibur dengan memperhatikan lafal secara tepat

12. Membaca nyaring teks deskripsi berlibur dengan memperhatikan intonasi secara tepat

13. Membaca nyaring teks deskripsi sekolah dengan memperhatikan lafal secara tepat

14. Membaca nyaring teks deskripsi sekolah dengan memperhatikan intonasi secara tepat


(50)

16. Membaca nyaring teks deskripsi lingkunganku dengan memperhatikan intonasi secara tepat

17. Membaca nyaring teks deskripsi kegiatanku dengan memperhatikan lafal secara tepat

18. Membaca nyaring teks deskripsi kegiatanku dengan memperhatikan intonasi secara tepat

19. Membaca nyaring teks deskripsi cita-citaku dengan memperhatikan lafal secara tepat

20. Membaca nyaring teks deskripsi cita-citaku dengan memperhatikan intonasi secara tepat

21. Membaca nyaring teks deskripsi perawatan tubuh dengan memperhatikan lafal secara tepat

22. Membaca nyaring teks deskripsi perawatan tubuh dengan memperhatikan intonasi secara tepat

23. Membaca nyaring teks deskripsi berolahraga dengan memperhatikan lafal secara tepat

24. Membaca nyaring teks deskripsi berolahraga dengan memperhatikan intonasi secara tepat

25. Membaca nyaring teks deskripsi kegemaranku dengan memperhatikan lafal secara tepat

26. Membaca nyaring teks deskripsi kegemaranku dengan memperhatikan intonasi secara tepat

27. Membaca nyaring teks deskripsi idola dengan memperhatikan lafal secara tepat

28. Membaca nyaring teks deskripsi idola dengan memperhatikan intonasi secara tepat

29. Membaca nyaring teks deskripsi buah dengan memperhatikan lafal secara tepat

30. Membaca nyaring teks deskripsi buah dengan memperhatikan intonasi secara tepat

31. Membaca nyaring teks deskripsi sayur dengan memperhatikan lafal secara tepat

32. Membaca nyaring teks deskripsi sayur dengan memperhatikan intonasi secara tepat

33. Membaca nyaring teks deskripsi petunjuk sederhana dengan memperhatikan lafal secara tepat

34. Membaca nyaring teks deskripsi petunjuk sederhana dengan memperhatikan intonasi secara tepat

35. Membaca nyaring teks deskripsi keselamatan di jalan dengan memperhatikan lafal secara tepat

36. Membaca nyaring teks deskripsi keselamatan di jalan dengan memperhatikan intonasi secara tepat

37. Membaca nyaring teks deskripsi tempat wisata dengan memperhatikan lafal secara tepat

38. Membaca nyaring teks deskripsi tempat wisata dengan memperhatikan intonasi secara tepat

39. Membaca nyaring teks deskripsi peristiwa alam dengan memperhatikan lafal secara tepat

40. Membaca nyaring teks deskripsi peristiwa alam dengan memperhatikan intonasi secara tepat


(51)

41. Membaca nyaring teks deskripsi dengan memperhatikan lafal secara tepat

42. Membaca nyaring teks deskripsi dengan memperhatikan intonasi secara tepat

43. Membaca nyaring teks puisi dengan memperhatikan lafal secara tepat

44. Membaca nyaring teks puisi dengan memperhatikan intonasi secara tepat

45. Membaca nyaring teks dongeng dengan memperhatikan lafal secara tepat

46. Membaca nyaring teks dongeng dengan memperhatikan intonasi secara tepat

47. Membaca nyaring teks cerita non fiksi dengan memperhatikan lafal secara tepat

48. Membaca nyaring teks cerita non fiksi dengan memperhatikan intonasi secara tepat

49. Membaca nyaring teks pantun dengan memperhatikan lafal secara tepat

50. Membaca nyaring teks pantun dengan memperhatikan intonasi secara tepat

51. Membaca nyaring teks syair lagu dengan memperhatikan lafal secara tepat

52. Membaca nyaring teks syair lagu dengan memperhatikan intonasi secara tepat

53. Membaca nyaring teks cerita bergambar dengan memperhatikan lafal secara tepat

54. Membaca nyaring teks cerita bergambar dengan memperhatikan intonasi secara tepat

55. Membaca nyaring teks dialog dengan memperhatikan lafal secara tepat

56. Membaca nyaring teks dialog dengan memperhatikan intonasi secara tepat

57. Membaca nyaring teks surat dengan memperhatikan lafal secara tepat

58. Membaca nyaring teks surat dengan memperhatikan intonasi secara tepat

59. Membaca nyaring teks cerita rakyat dengan memperhatikan lafal secara tepat

60. Membaca nyaring teks cerita rakyat dengan memperhatikan intonasi secara tepat

61. Menceritakan kembali teks deskripsi yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

Menyebutkan isi ragam teks (20-25 kalimat) yang dibaca di dalam hati.

1. Membaca teks deskripsi di dalam hati

2. Menjawab pertanyaan teks deskripsi yang di baca di dalam hati

3. Menceritakan kembali teks deskripsi yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

4. Membaca teks puisi di dalam hati


(52)

6. Menceritakan kembali teks puisi yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

7. Membaca teks dongeng di dalam hati

8. Menjawab pertanyaan teks dongeng yang di baca di dalam hati

9. Menceritakan kembali teks dongeng yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

10. Membaca teks cerita non fiksi di dalam hati

11. Menjawab pertanyaan teks cerita non fiksi yang di baca di dalam hati

12. Menceritakan kembali teks cerita non fiksi yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

13. Membaca teks pantun di dalam hati

14. Menjawab pertanyaan teks pantun yang di baca di dalam hati

15. Menceritakan kembali teks pantun yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

16. Membaca teks syair lagu di dalam hati

17. Menjawab pertanyaan teks syair lagu yang di baca di dalam hati

18. Menceritakan kembali teks syair lagu yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

19. Membaca teks cerita bergambar di dalam hati

20. Menjawab pertanyaan teks cerita bergambar yang di baca di dalam hati

21. Menceritakan kembali teks cerita bergambar yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

22. Membaca teks dialog di dalam hati

23. Menjawab pertanyaan teks dialog yang di baca di dalam hati

24. Menceritakan kembali teks dialogyang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

25. Membaca teks surat di dalam hati

26. Menjawab pertanyaan teks surat yang di baca di dalam hati

27. Menceritakan kembali teks surat yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

28. Membaca teks cerita rakyat di dalam hati

29. Menjawab pertanyaan teks cerita rakyat yang di baca di dalam hati

30. Menceritakan kembali teks cerita rakyat yang di baca dalam hati dengan bantuan kalimat acak

Menulis

Kompetensi Dasar Indikator

Menuliskan deskripsi tentang sesuatu yang ada

1. Menuliskan deskripsi tentang diriku 2. Menuliskan deskripsi tentang keluargaku


(53)

di lingkungan sekitar menggunakan huruf

lepas dengan

memperhatikan huruf kapital dan tanda baca (titik, koma).

3. Menuliskan deskripsi tentang tumbuhan 4. Menuliskan deskripsi tentang hewan 5. Menuliskan deskripsi tentang transportasi 6. Menuliskan deskripsi tentang berlibur 7. Menuliskan deskripsi tentang sekolah 8. Menuliskan deskripsi tentang lingkunganku 9. Menuliskan deskripsi tentang kegiatan sehari-hari 10. Menuliskan deskripsi tentang cita-citaku

11. Menuliskan deskripsi tentang perawatan tubuh 12. Menuliskan deskripsi tentang berolahraga 13. Menuliskan deskripsi tentang kegemaranku 14. Menuliskan deskripsi tentang idola 15. Menuliskan deskripsi tentang buah 16. Menuliskan deskripsi tentang sayur

17. Menuliskan deskripsi tentang petunjuk sederhana 18. Menuliskan deskripsi tentang keselamatan di jalan 19. Menuliskan deskripsi tentang tempat wisata 20. Menuliskan deskripsi tentang peristiwa alam 21. Menuliskan deskripsi bertema puisi

22. Menuliskan deskripsi bertema dongeng 23. Menuliskan deskripsi bertema cerita non fiksi 24. Menuliskan deskripsi bertema pantun 25. Menuliskan deskripsi bertema syair lagu 26. Menuliskan deskripsi bertema cerita bergambar 27. Menuliskan deskripsi bertema dialog

28. Menuliskan deskripsi bertema surat 29. Menuliskan deskripsi bertema cerita rakyat Menyalin ragam teks

tentang sesuatu yang ada di lingkungan sekitar menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan huruf kapital dan tanda baca (titik, koma).

1. Menyalin teks deskripsi tentang diriku 2. Menyalin teks deskripsi tentang keluargaku 3. Menyalin teks deskripsi tentang tumbuhan 4. Menyalin teks deskripsi tentang hewan 5. Menyalin teks deskripsi tentang transportasi 6. Menyalin teks deskripsi tentang berlibur 7. Menyalin teks deskripsi tentang sekolah 8. Menyalin teks deskripsi tentang lingkunganku 9. Menyalin teks deskripsi tentang kegiatan sehari-hari 10. Menyalin teks deskripsi tentang cita-citaku

11. Menyalin teks deskripsi tentang perawatan tubuh 12. Menyalin teks deskripsi tentang berolahraga 13. Menyalin teks deskripsi tentang kegemaranku 14. Menyalin teks deskripsi tentang idola 15. Menyalin teks deskripsi tentang buah 16. Menyalin teks deskripsi tentang sayur

17. Menyalin teks deskripsi tentang petunjuk sederhana 18. Menyalin teks deskripsi tentang keselamatan di jalan 19. Menyalin teks deskripsi tentang tempat wisata 20. Menyalin teks deskripsi tentang peristiwa alam 21. Menyalin teks deskripsi bertema puisi


(54)

23. Menyalin teks deskripsi bertema cerita non fiksi 24. Menyalin teks deskripsi bertema pantun 25. Menyalin teks deskripsi bertema syair lagu 26. Menyalin teks deskripsi bertema cerita bergambar 27. Menyalin teks deskripsi bertema dialog

28. Menyalin teks deskripsi bertema surat 29. Menyalin teks deskripsi bertema cerita rakyat

2.1.5 Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang

berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi

yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala

kompleksitasnya (Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013: 1). Pengertian ini

menjelaskan bahwa suatu bahan ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan

kaidah intruksional karena akan digunakan oleh guru untuk membantu dan

menunjang proses pembelajaran.

Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik

dan rinciannya (Ruhimat, 2011: 152). Melihat penjelasan di atas, dapat kita

ketahui bahwa peran seorang guru dalam merancang ataupun menyusun bahan

ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui


(55)

2.1.5.1Buku Sebagai Bahan Ajar

Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu

pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku

disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik, dilengkapi

gambar, keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku akan sangat

membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu pengetahuan sesuai

dengan mata pelajaran masing-masing. Secara umum, buku dibedakan

menjadi empat jenis (Prastowo, 2012: 167) yaitu sebagai berikut. 1) Buku

sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan sumber

untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.

2) Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,

misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya. 3) Buku pegangan,

yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam

melaksanakan proses pengajaran. 4) Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu

buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau

materi pembelajaran yang akan diajarkan.

Buku suplemen merupakan bagian dari bahan ajar. Buku suplemen

merupakan buku penunjang yang dibuat untuk melengkapi dan membantu

buku teks utama dalam pembelajaran. Buku suplemen dapat juga diartikan

sebagai segala bentuk buku yang disusun secara sistematis yang


(56)

adanya buku suplemen membaca dan menulis permulaan, diharapkan siswa

mampu melatih keterampilan mereka dalam aspek membaca dan menulis.

2.1.6 Model Pengembangan Buku Ajar

Buku ajar berupa buku suplemen merupakan salah satu komponen

penting yang mendukung berlangsungnya suatu pembelajaran. Buku

suplemen yang digunakan merupakan sarana untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan, dalam buku suplemen diperlukan model

pengembangan yang sesuai.

Kemp dalam Trianto (2009: 179), mengatakan bahwa

pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum.

Pengembangan perangkat dapat dimulai dari titik manapun di dalam siklus

tersebut, tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan

evaluasi dan setelah evaluasi dapat dilakukan revisi untuk memperbaiki

produk yang dibuat. Bentuk bagan pengembangan adalah lingkaran dan

arah pengembangan perangkat berlangsung searah jarum jam dimulai dari

identifikasi masalah, analisis siswa, analisis tugas, merumuskan indikator,

penyusunan instrumen evaluasi, strategi pembelajaran, pemilihan media

atau sumber belajar, pelayanan pendukung, kemudian evaluasi formatif dan

evaluasi sumatif yang dilanjutkan dengan adanya revisi perangkat. Kemp

mengungkapkan bahwa uji coba produk yang dikembangkan merupakan uji

coba terbatas oleh karena itu sampel uji coba produk dapat dilakukan


(57)

Di bawah ini akan dipaparkan tahapan model pengembangan

menurut Jerold E Kemp :

Gambar 2.1. Sistem Pengembangan Buku Suplemen Menurut Jerold E Kemp

(Sumber : Trianto, 2009: 179).

Berdasarkan gambar tersebut, adapun unsur-unsur pengembangan

buku suplemen dan dijelaskan sebagai berikut (Morrison, 2011: 15-18): 1)

Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems). Tahap ini

bertujuan untuk mengindentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan

menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan

baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi

yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan kajian,


(58)

diharapkan dalam kurikulum. 2) Analisis Siswa (Learner Characteristic).

Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan

karakteristik yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu

maupun kelompok. Analisis siswa tersebut adalah:a) Tingkah Laku Awal

Siswa. Kardi dalam Trianto (2009:180), mengatakan perlunya

mengidentifikasi keterampilan khusus yang harus dapat siswa lakukan

untuk memulai pembelajaran agar dapat berjalan lancar dan efektif serta

efisien. b) Karakteristik Siswa. Analisis ini dilakukan dengan

memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman siswa baik sebagai

individu maupun kelompok. Menurut Ibrahim dalam Trianto (2009: 180),

mengatakan analisis karakteristik ini meliputi: kemampuan akademik, usia

dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman,

keterampilan psikomotor, kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial,

dan sebagainya. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk menyiapkan

perangkat pembelajaran. 3) Analisis Tugas (Task Analysis). Kemp dalam

Trianto (2009: 181), mengatakan analisis tugas adalah kumpulan prosedur

untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas ini dilakukan untuk

mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai tujuan,

sehingga analisis ini mencakup analisis isi pelajaran, konsep, prosedural,

pemrosesan informasi yang digunakan untuk memudahkan pemahaman

atau penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang


(59)

Lembar Kerja Siswa (LKS). 4) Merumuskan Indikator (Instructional

Objective). Indikator adalah tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil

analisis tujuan. Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran

dan identifikasi tingkah laku awal siswa. Secara spesifik tujuan

pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis

konsep menjadi tujuan pembelajaran khusus yang lebih operasional. 5)

Urutan Isi (Content Sequencing). Menentukan urutan isi berdasarkan

tingkat kesuitannya untuk membantu siswa dalam memahami

pembelajaran. 6) Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies). Pada

tahap ini dipilih strategi mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini

meliputi: pemilihan model, pendekatan dan metode; pemilihan format,

yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk

mencapai tujuan pembelajaran. 7) Cara Penyampaian Pesan atau Isi

Pembelajaran (Instructional Delivery). Menyampaikan pembelajaran

dengan menentukan gambar atau media yang akan digunakan dalam

pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pengetahuan. 8)

Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument). Penyusunan tes

evaluasi hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan

indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah berlangsungnya proses

pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang dijawab benar, dalam


(1)

188 Evaluasi

Bacalah teks cerita rakyat di bawah ini dengan nyaring.

Malin Kundang

Di sebah desa di Sumatera Barat hiduplah seorang ibu dengan anak laki-lakinya yang bernama Malin. Malin memiliki bekas luka di tangan kanannya. Suatu hari Malin meminta ijin untuk pergi merantau. Ibunya kemudian mengijinkan. Malin bekerja pada saudagar kaya raya di tempat ia merantau. Saudagar itu menikahkan Malin dengan anaknya. Malinpun menjadi orang yang kaya raya.

Suatu hari Malin dan rombongan pergi berdagang ke kampung halamannya. Ibunya sangat gembira melihat kapal besar datang, ia melihat ada sepasang suami istri. Ibunya yakin bahwa itu adalah Malin karena melihat dari bekas luka di tangan kanannya. Ibu itu kemudian mendektai Malin dan memeluknya.

Seketika Malin mendorong ibunya hingga terjatuh. Malin juga memaki-maki ibunya, karena ibunya mengaku-aku bahwa Malin ini anaknya yang telah lama pergi merantau. Malinpun sangat marah karena dia merasa tidak pernah memiliki ibu yang tua, lusuh, dan miskin.

Hati ibu sangat terluka. Ia tidak menyangka anaknya tidak mengakui ibunya. Ia sangat sedih hingga terucap “ jika ternyata benar kau adalah Malin anakku, aku kutuk kau menjadi batu”. Malin justru tertawa mendengar ucapan itu. Akhirnya kapal itu pergi dari desa ibu itu. Diperjalanan datanglah badai dahsyat kemudian menghantam kapal. Di tengah kepanikan, tubuh Malin menjadi kaku dan mengeras menjadi sebuah batu.


(2)

189 refleksi

kegiatan belajar hari ini mudah atau sulit :

berilah tanda centang salah satu saja

dari kegiatan belajar hari ini kita dapat belajar apa :

bagaimana perasaanmu setelah belajar hari ini :

warnailah salah satu

mudah

sulit

a b c


(3)

190

Refleksi Akhir

Setelah mengulang materi

Seharusnya kamu mampu memahami Materi-materi berikut ini

 Membaca nyaring.

 Menceritakan kembali dan menjawab pertanyaan.

 Menulis dengan huruf lepas.

 Menulis dengan huruf tegak bersambung. Apakah kamu sudah memahami semua materi? Apakah ada yang belum kamu pahami?

Materi mana yang belum kamu pahami? Tuliskan dibawah ini.

Pada bagian manakah dari materi yang kamu rasa sulit itu?

Jika ada materi yang belum kamu pahami, pelajari kembali materi tersebut dan bertanyalah kepada guru kelasmu.


(4)

191 DAFTAR REFERENSI

Hapsari Sri, dkk. 2009. Pintar Bahasa Indonesia 2 : Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Indonesia. 2014. Tema 1 Hidup Rukun Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas II. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

. 2014. Tema 2 Bermain di Lingkunganku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas II. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

. 2014. Tema 3 Tugasku Sehari-hari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas II. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

. 2014. Tema 4 Aku dan Sekolahku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas II. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

. 2014. Tema 5 Hidup Bersih dan Sehat Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas II. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

. 2014. Tema 6 Air, Bumi, dan Matahari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas II. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

. 2014. Tema 7 Merawat Hewan dan Tumbuhan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas II. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta . 2014. Tema 8 Keselamatan di Rumah dan Perjalanan Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas II. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Indrijaningsih,dkk. 2009. Bahasa Indonesia 2 untuk Sekolah Dasar/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Iskandar, dkk. 2009. Bahasa Indonesia 2 Untuk Kelas 2 SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Kusmayadi Ismail, dkk. 2009. Belajar Bahasa Indonesia Itu Menyenangkan 2 : Untuk Kelas II Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.


(5)

192 Nurhayati Yeti. 2009. Aku Bisa Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Samidi, dkk. 2009. Bahasa Indonesia 2 Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Simin, dkk. 2009. Bina Bahasa Indonesia 2 Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.


(6)