25 anggota kelompok gender, orientasi seksual, dll, dan
dikucilkan oleh supervisor atau kolega.
4. Gejala dari Stres Kerja
Beehr dan Newman dalam Rice, 1999 mengkaji ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan tiga gejala
dari stres pada individu, yaitu: a. Gejala psikologis
i. Kecemasan, ketegangan, kebingungan, dan mudah
tersinggung ii.
Perasaan frustasi, rasa marah, dan dendam kebencian
iii. Sensitif dan hyperreactivity
iv. Memendam perasaan, penarikan diri dan depresi
v. Komunikasi yang tidak efektif
vi. Perasaan terkucil dan terasing
vii. Kebosanan dan ketidakpuasan kerja
viii. Kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan
kehilangan konsentrasi ix.
Kehilangan spontanitas dan kreativitas x.
Menurunnya rasa percaya diri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 b. Gejala fisiologis
i. Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan
kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular ii.
Meningkatnya sekresi dari hormon stres iii.
Gangguan gastrointestinal iv.
Meningkatnya frekuasi dari luka fisik dan
kecelakaan v.
Kelelahan secara fisik dan kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis
vi. Gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari
kondisi yang ada vii.
Gangguan pada kulit viii.
Sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan otot
ix. Gangguan tidur
x. Rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk risiko tinggi
kemungkinan terkena kanker c. Gejala perilaku
i. Menunda, menghindari pekerjaan, dan absen dari
pekerjaan ii.
Menurunnya prestasi dan produktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 iii.
Meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat- obatan
iv. Perilaku sabotase dalam pekerjaan
v. Perilaku makan yang tidak normal kebanyakan
sebagai pelampiasan, mengarah ke obesitas. vi.
Kecenderungan bunuh diri
5. Mengatasi Stres Kerja
Schultz dan Schultz 2010 mengatakan bahwa baik organisasi maupun individu sendiri dapat berperan aktif dalam
mengatasi stres kerja. Berikut adalah cara mengatasi stres kerja yang dapat dilakukan dari pihak organisasi maupun pihak
individu menurut Schultz dan Schultz 2010 : a. Organisasi :
i. Mengkontrol iklim organisasi Organisasi sebaiknya menyediakan dukungan
yang cukup agar karyawan dapat beradaptasi dalam perubahan. Hal ini disebabkan dari salah satu
penyebab stres kerja dalam kehidupan organisasi, yaitu perubahan rencana organisasi. Stres dapat
dicegah atau dikurangi dengan mengizinkan karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan mengenai perubahan di tempat kerja dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 dalam struktur organisasi. Dengan diizinkannya
karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan struktur organisasi, karyawan dapat
menerima perubahan dan membantu karyawan untuk mengekspresikan pendapat dan keluhan
karyawan. ii. Menyediakan kontrol
Karyawan percaya bahwa apabila karyawan dapat berlatih untuk mengontrol pekerjaan, stres
kerja karyawan akan berkurang. Hal ini telah dibuktikan dalam survei dari 2048 pekerja di
Amerika. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa karyawan yang tidak merasa dipaksa dalam
pekerjaan dan baik dalam membuat keputusan, memiliki stres kerja yang rendah. Organisasi dapat
meningkatkan sense of control karyawan dengan memperkaya, memperluas, dan mengembangkan
pekerjaan agar karyawan dapat menjadi lebih bertanggung jawab dan memiliki kekuasaan dalam
pembuatan keputusan. iii. Menjelaskan tugas karyawan
Untuk mengurangi
stres kerja
yang diakibatkan dari peran dalam pekerjaan yang
29 ambigu, atasan harus memberi tahu pemimpin tiap
kelompok karyawan secara jelas apa yang diharapkan oleh pemimpin dan apa yang harus
dipertanggungjawabkan dari pekerjaan karyawan. iv. Menghilangkan pekerjaan yang berlebihan dan
kurang pekerjaan Mengatasi stres kerja dapat dilakukan dengan
mengadakan pemilihan karyawan yang baik dan program
pelatihan, keputusan
untuk mempromosikan karyawan yang pantas, pembagian
pekerjaan yang adil, dan penyesuaian penerimaan karyawaan berdasarkan kemampuan karyawan itu
sendiri. Hal tersebut dianggap dapat membantu mengurangi stres kerja yang disebabkan oleh work
overload dan work underload. v. Menyediakan dukungan sosial
Menyediakan dukungan
sosial dapat
megurangi kemungkinan karyawan mengalami stres kerja. Sebuah penelitian yang menelti 211 polisi lalu
lintas menemukan bahwa burnout sangat rendah ditemukan pada mereka yang menerima dukungan
sosial yang tinggi dari atasan dan keluarga mereka. Organisasi dapat meningkatkan dukungan sosial
30 dengan mempromosikan kelompok kerja. Organisasi
juga dapat
menyediakan pelatihan
untuk menunjukkan empati dan kepedulian mereka
terhadap kelompok-kelompok kerja. vi. Mengizinkan hewan peliharaan di tempat kerja
Dewasa ini
banyak perusahaan
yang mengizinkan karyawannya untuk membawa hewan
peliharaan untuk bekerja bersama mereka. Sebuah penelitian menemukan bahwa karyawan yang
membawa hewan peliharaan ke tempat kerja mereka memiliki stres kerja yang lebih rendah dibandingkan
yang tidak membawa atau tidak memiliki hewan peliharaan.
vii. Menyediakan program mengatasi stres Organisasi
dapat menyediakan
program mengatasi stres berupa konseling dalam mengatasi
stres kerja. Konseling stres kerja tersebut berupa program relaksasi, biofeedback, dan cognitive
restructuring. Penelitian membuktikan bahwa program-program
tersebut dapat
mengurangi masalah psikologis yang muncul akibat tingginya
stres kerja. viii. Menyediakan program fitness
31 Dengan meningkatkan well-being secara fisik
dan mental karyawan, stres kerja karyawan dapat berkurang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengubah perilaku tidak sehat karyawan. Tujuh belas penelitian menemukan bahwa lebih dari 7700
karyawan menemukan bahwa dengan adanya program fitness, stres kerja karyawan dapat
berkurang dan dapat meningkatkan kepuasan kerja serta mengurangi absen dalam pekerjaan.
b. Individu : i. Pelatihan relaksasi
Dalam pelatihan relaksasi ini karywan diajarkan untuk berkonsentrasi pada salah satu
bagian tubuh satu persatu dan secara sistematis membuat tegang dan relax bagian tubuh tersebut.
Dengan fokus terhadap bagian tubuh satu persatu dapat menghasilkan keadaan yang relax. Hal
tersebut dapat mengurangi stres kerja yang dialami karyawan.
ii. Biofeedback Biofeedback adalah teknik yang dipercaya
dapat mengurangi
stres kerja.
Teknik ini
menggunakan pengukuran elektronik dari proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 psikologis seperti detak jantung, tekanan darah, dan
ketegangan otot. Pengukuran tersebut diubah dalam sebuah sinyal seperti cahaya atau bunyi yang
memberikan feedback dari bagaimana tubuh beroperasi. Dengan feedback tersebut karaywan
belajar untuk mengendalikan keadaan dalam tubuh mereka. Dengan berlatih mengendalikan keadaan
dalam tubuh secara terus menerus, tubuh akan menjadi lebih relax.
C. Dinamika Hubungan Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja Karyawan