67 Maintanance, UG Geology Opr., Mill Mechanical Mtc, UG SHE
Operations, UG BG Production, AB Tunnel, Ore flow Operations, Geo Services, Central Service,UG Maintanance, Supply Chain
Management, UG SHE Comp. Ass. Adm, MTC Tram, Mine Maintanance, Facilities Management, Mine Surface, UG Geology,
GBT Tram, OHSE Training, Grasberg Geotech,Mill Operations,UG BG Dev. Con., UG Technical Service, Env Technical Affairs, UG
Geotech, HRD Mill 74, Engineering dan HRD Mill 68.
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa hipotesis dari penelitian ditolak. Hal tersebut dapat diketahui
dengan melihat hasil uji linearitas yang menunjukkan bahwa linearitias variabel persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja
memiliki F sebesar 1,882 dengan signifikansi sebesar 0,172. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang linier karena
signifikansi bernilai lebih besar dari 0,05 p 0,05. Persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan PT. Freeport yang tinggi ditunjukkan
dengan mean pada data empiris lebih besar dibandingkan mean data teoritik 79,6267,5, tidak membuat stres kerja karyawan menjadi
tinggi pula karena dapat dilihat dari mean data empiris stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia lebih kecil dibandingkan mean data
68 teoritik 49,5060. Sehingga dapat dikatakan bahwa stres kerja
karyawan PT. Freeport Indonesia rendah. Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja, sehingga menyebabkan hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hal tersebut
didukung oleh beberapa faktor penyebab. Beberapa faktor penyebabnya adalah dengan adanya program-program pelatihan
keselamatan kerja dan pengelolaan stres kerja yang rutin dilaksanakan baik tahunan, bulanan, mingguan, mau pun harian komunikasi
pribadi dengan MM, 16 Februari 2016. Pelatihan pengelolaan stres kerja merupakan salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi
stres kerja Glendon, Clarke, McKenna, 2006. Setiap tahunnya karyawan PT. Freeport Indonesia yang sudah
resmi sebagai karyawan diwajibkan untuk mengikuti program pelatihan dua hari annual refresher penyegaran tahunan. Program ini
berfokus untuk mengingatkan dan meningkatkan kembalikesadaran karyawan akan pentingnya keselamatan kerja komunikasi pribadi
dengan MM dan RH, 16 Februari 2016. Bagi karyawan yang tidak mengikuti pelatihan annual refresher dapat dikenakan peringatan atau
sanksi sebagaimana yang diatur dalam Pedoman Hubungan Industrial PT Freeport Indonesia pasal 16 ayat 2 komunikasi pribadi dengan MM
dan RH, 16 Februari 2016. Hal ini telah diatur dalam Kepmen 555 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69 pasal 28 mengenai pendidikan dan pelatihan tersebut komunikasi
pribadi dengan MM dan RH, 16 Februari 2016. Demikian juga dengan adanya safety meeting pertemuan
keselamatan yang berlangsung selama lima belas menit sebelum karyawan melaksanakan pekerjaannya setiap hari baik pagi hari mau
pun saat handover serah terima dari karyawan yang bekerja pagi hari ke karyawan yang bekerja malam hari. Safety meeting ini bertujuan
untuk mengingatkan para karyawan agar memperhatikan keselamatan diri dan rekan kerja dengan cara memperhatikan kondisi lingkungan
kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan wawancara dengan MM dan RH, 2016. Dengan adanya pelatihan-pelatihan dan pertemuan
tersebut, maka karyawan PT. Freeport Indonesia menjadi semakin sadar akan risiko kecelakaan kerja yang dapat kapan saja terjadi di
lingkungan kerja mereka wawancara dengan MM, JW, dan TA 2016. Hal ini berarti bahwa persepsi risiko kecelakaan kerja yang
tinggi tidak membuat karyawan menjadi stres wawancara dengan MM dan RH, 2016.
Rendahnya stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia juga dapat disebabkan oleh adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh
PT. Freeport Indonesia. Adanya pelatihan merupakan salah satu faktor mengurangi stres kerja Schlutz dan Schlutz, 2010. Salah satu
pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan manajemen stres dimana pelatihan ini dilaksanakan setidaknya satu kali dalam dua minggu.
70 Pelatihan tersebut adalahfatigue management training pelatihan
mengelola kelelahandimana pelatihan ini wajib diikuti oleh semua karyawan komunikasi pribadi dengan MM, 16 Februari 2016.
Pelatihan fatigue management merupakan pelatihan mengenai cara-cara mengatasi dan mengelola kelelahan yang merupakan faktor
dari stres kerja Divisi K3 PT. Freeport Indonesia, 2014. Pelatihan manajemen stres sangat berguna untuk menolong karyawan mengatasi
penyebab-penyebab stres yang susah untuk diubah Landy dan Conte, 2010.
Program pelatihan fatigue management tersebut membantu karyawan dalam pengolahan stres kerja sehingga dapat menjadi
pendukung rendahnya stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia. Sedangkan program annual refresher dan adanya safety meeting
membantu karyawan untuk selalu waspada akan bahaya kecelakaan kerja.Oleh karena itu, program-program tersebut mendukung hasil
rendahnya stres kerja walaupun presepsi karyawan mengenai risiko kecelakaan kerja di tempat kerja tinggi. Hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan hanya berlaku untuk
karyawan PT. Freeport Indonesia, tidak dapat diaplikasikan di tempat lain.
71
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan