Penyebab Risiko Kecelakaan Kerja Faktor-faktor Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja

17

5. Penyebab Risiko Kecelakaan Kerja

a. Terjadi secara kebetulan Dianggap sebagai kecelakaan dalam arti yang sebenarnya genuine accident, sifatnya tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali manajeman perusahaan. Misalnya, seorang karyawan tepat berada di depan jendela kaca tiba-tiba seseorang melempar jendela kaca sehingga mengenainya. b. Kondisi kerja yang tidak aman Kondisi kerja yang tidak aman meliputi faktor-faktor sebagai berikut: i. Peralatan yang tidak terlindungi secara benar ii. Peralatan rusak iii. Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau di sekitar mesin atau peralatan gudang yang tidak aman sumpek dan terlalu penuh. iv. Cahaya tidak memadai, suram, dan kurang penerangan v. Ventilasi yang tidak sempurna, pergantian udara tidak cukup, atau sumber udara tidak murni. 18

6. Faktor-faktor Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja

National Safety Council dari Campbell Institute 2014 menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan persepsi risiko kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi tiga level, yaitu : a. Faktor macro-level : Faktor ini mengacu pada budaya persepsi dan penjelasan lingkungan yang ada di sekitar individu. Faktor macro-level dapat ditunjukan dari kepemimpinan dalam keselamatan kerja, kepercayaan terhadap organisasi, dan risiko yang secara jelas menunjukan komitment terhadap sistem manajemen keselamatan kerja yang menghasilkan perilaku dalam mengambil risiko dan pengurangan tingkat kecelakaan. Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja dengan budaya keselamatan kerja yang positif akan memiliki risiko kecelakaan kerja lebih rendah dibandingkan karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yangtidak memiliki budaya keselamatan kerja positif. Budaya keselamatan kerja yang positif tersebut ditunjukan dengan prosedur keselamatan kerja dan komitmen yang tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan karyawan.Kepercayaan terhadap organisasi berarti bahwa karyawan yang percaya terhadap manajemenorganisasi dengan komitmen kuat terhadap kesehatan dan keselamatan 19 kerja akan memiliki risiko kecelakaan kerja lebih rendah dibandingkan karyawan yang tidak percaya. b. Faktor meso-level Faktor ini menjelaskan bagaimana kelompok atau komunitas mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengambil risiko. Misalnya saja seseorang akan melakukan cara yang tidak baik dalam pelaksanaan tugas ketika melihat karyawan lain juga melakukannya. c. Faktor micro-level Faktor micro-level merupakan faktor yang menunjukkan bagaimana tingkat pengetahuan individu terhadap situasi yang terjadi. Karyawan yang memiliki informasi yang kurang terhadap suatu situasi akan lebih berisiko sedangkan karyawan yang memiliki banyak informasi akan memiliki toleransi terhadap risiko.

7. Jenis-Jenis Tempat Berisiko Kecelakaan Kerja

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SRI REJEKI ISMAN Tbk Hubungan Antara Persepsi Terhadapbeban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Karyawanpt. Sri Rejeki Isman Tbk sukoharjo.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN STRES KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Budaya Organisasi Dengan Stres Kerja Karyawan.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DENGAN PROKRASTINASI KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Lingkungan Kerja Dengan Prokrastinasi Kerja Karyawan PT. Solo Murni Kiky Surakarta.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Prestasi Kerja Pada Karyawan.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Prestasi Kerja Pada Karyawan.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HUMAN RELATIONS DAN STRES KERJA DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Human Relations Dan Stres Kerja Dengan Loyalitas Kerja Karyawan.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Human Relations Dan Stres Kerja Dengan Loyalitas Kerja Karyawan.

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan.

2 13 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN STRES KERJA.

0 0 47