9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran
Secara sederhana Anthony Robbins, mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu pengetahuan yang sudah
dipahami dan sesuatu pengetahuan yang baru. Dari definisi ini dimensi belajar memuat beberapa unsur, yaitu: 1 penciptaan hubungan, 2 sesuatu
hal pengetahuan yang sudah dipahami, dan 3 sesuatu pengetahuan yang baru Trianto, 2010: 15.
Menurut R. Gagne dalam Ahmad Susanto, 2013: 1, belajar didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah
perilakuknya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi
terpadu dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Menurut Suyono dan Hariyanto 2011, belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut
pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman experience. Pengalaman yang terjadi berulang kali
melahirkan pengetahuan knowledge.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses atau aktivitas untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap
melalui pengalaman. Belajar ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan, dan tingkah laku pada diri seseorang.
Menurut Syah dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013, pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan
mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya yang melibatan proses kognitif.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa,
mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013: 11. Kedua aspek ini
akan menjadi suatu kegiatan yang didalamnya terdapat interaksi antara guru dan siswa. Interaksi ini bertujuan agar antara guru dan siswa dapat saling
berbagi informasi mengenai sesuatu yang sedang dipelajari. Kegiatan yang dilakukan merupakan proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Interaksi
antara guru dan siswa, perubahan sikap dan pengetahuan selalu melekat pada pembelajaran.
Menurut Aunurrahman 2012, pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa
yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memilii pengetahuan. Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan
atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi
baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik.
B. Pendekatan Saintifik