c. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
d. Dapat mengembangkan karakter siswa.
3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan perndekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah sebagai berikut Hosnan, 2014: 36-37. a.
Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik. c.
Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide.
f. Untuk mengembangkan karakter siswa.
4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut Hosnan, 2014: 37.
a. Pembelajaran berpusat pada siswa.
b. Pembelajaran membentuk student self concept.
c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
d. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi
dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip. e.
Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru. g.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.
h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
5. Langkah-Langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Menurut Hosnan 2013, pendekatan saintifik memiliki beberapa langkah yaitu menggali informasi melalui observingpengamatan,
questioningbertanya, mengumpulkan informasi, associatingmenalar, kemudian
menyimpulkan, dan
menciptakan serta
membentuk jaringannetworking.
a. Mengamati Observing
MengamatiObservasi adalah
langkah pertama
pada pendekatan saintifik. Dengan mengamati, siswa akan merasa
tertantang untuk mengeksplorasi rasa keingintahuannya tentang fenomena atau masalah yang disajikan. Observasi menuntut siswa
untuk melakukan pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari sehingga siswa mendapatkan fakta berbentuk data yang
objektif kemudian dianalisis sesuai dengan kemampuan siswa. Kompetensi yang dikembangakan dari mengamati adalah melatih
kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi tentang objek yang dipelajari.
b. Menanya Questioning
Menanya merupakan langkah kedua dari pendekatan saintifik. Pada langkah ini, guru atau siswa mengajukan pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan dari objek yang diamati. Petanyaan yang diajukan dapat berupa pertanyaan faktual atau
pertanyaan yang hipotetik. Kompetensi yang dikembangkan dari langkah ini adalah keaktifan, kreativitas, rasa ingin tahu, dan berpikir
kritis. c.
Mengumpulkan Informasi Mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari
kegiatan menanya. Pada proses ini siswa mengumpulkan data tentang objek yang diamati untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan. Pengumpulan informasi ini dapat dikalukan dengan membaca buku, memperhatikan objek yang diteliti, atau bahkan
dengan melakukan eksperimen. Kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, serta kerja keras dan kegigihan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
d. MengasosiasikanMengolah InformasiMenalar Associating
Mengasosiasikan informasi atau menalar adalah langkah berikutnya setelah mengumpulkan informasi. Pada langkah ini,
siswa memproses informasi yang telah didapat agar dapat memahami atau menguasai informasi tersebut sehingga dapat
menerapkannya untuk mencari solusi dari suatu permasalahan. Kompetensi yang dikembangakan adalah sikap teliti, kerja keras,
dan kemampuan menerapkan prosedur atau informasi yang dimiliki serta kemampuan berpikir induktif atau deduktif dalam
menyimpulkan. e.
Mengomunikasikan Pembelajaran Pada tahap ini guru memberi kesempatan siswa untuk
mengomunikasikan apa yang telah mereka dapatkan dari tahap- tahap sebelumnya. Siswa dapat mengomunikasikan apa yang
dipelajari secara berkelompok atau secara individu. Pada tahap ini guru akan mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh siswa
sehingga siswa dapat mengetahui kebenaran tentang apa yang disampaikan. Kegiatan ini dapat melatih siswa untuk percaya diri
dalam menyampaikan pendapat serta melatih siswa untuk berkomunikasi.
f. Membentuk Jaringan Networking
Networking adalah kegiatan siswa untuk menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis baik secara
lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan dalam networking adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, menyatakan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan keterampilan siswa dalam berbahasa dengan
baik dan benar. Pada langkah ini, ada siswa yang mempresentasikan hasil pengamatan dan kesimpulan, sedangkan siswa lain dapat
menganggapi dengan mengajukan pertanyaan, menyanggah, atau memberi dukungan pada materi yang dipresentasikan.
Pada kegiatan ini guru berperan sebagai fasilitator. Guru akan melakukan penilaian autentik dalam proses pembelajaran dan
penilaian hasil belajar. Siswa yang aktif dan berani akan mendapatkan nilai yang lebih baik daripada siswa yang kurang
percaya diri dan memiliki rasa takut.
C. Pembelajaran Berbasis Masalah