Penelitian mengenai Paradigma Pedagogi Reflektif Penelitian Mengenai Lingkungan

24 memperhatikan sikap afektif yang berbeda dalam diri masing-masing pembelajar. Materi yang diberikan perlu diperhatikan karena itu setiap materi dapat menyediakan bentuk kegiatan secara individu atau kelompok. Prinsip kesembilan yang sebaiknya dipenuhi adalah dapat memberdayakan kemampuan intelektua, estetika, emosional, dan menstimulasi otak kanan dan kiri. Materi dapat membantu pembelajar mengembangkan kemampuan berpikir, pengolahan emosi, estetika seni dan menyediakan kegiatan yang melatih otak kanan dan otak kiri pembelajar. Prinsip terakhir yang sebaiknya dipenuh adalah prinsip kesepuluh terwujudnya feedback. Materi mendorong siswa untuk memberikan respon positif atas kegiatan yang sudah diterima oleh pembelajar. Modul yang dikembangkan menggunakan 10 prinsip dari Tomlinson, diharapkan dapat membantu pelaksanaan pembelajaran sehingga memungkinkan terwujudnya proses pendidikan yang efektif dan bermakna.

2.2 Penelitian yang relevan

2.2.1 Penelitian mengenai Paradigma Pedagogi Reflektif

Penelitian yang berkaitan dengan Pedagogi reflektif yang pertama dilakukan oleh Albertus Hartana Dkk 2016. Penelitian in i berjudul “Penerapan strategi pembelajaran paradigm pedagogi ignasian reflektif terhadap penngkatan hasil belajar dan motivasi berprestasi belajar ilmu pengetahuan alam IPA siswa kelas V sekolah dasar ”. Dalam penelitain menggunakan penelitian Penelitian Tinfakan Kelas PKT, proses komunikasi timbal balik antara guru dan siswa, kurang terjadi secara optimal. Para siswa sering tidak mengetahui manfaat dari setiap materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Guru kurang mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap materi ajar selama proses pembelajaran. 25 Dinamika pokok pedagogi ignatian ini adalah interaksi teru menerus tiga unsur pokok yaitu pengalaman, refleksi, dan aksi, dalam proses pembeljaran. Tiga unsur itu dilengkapi dengan unsur pelengkap lain yaitu konteks yang menjadi tempat pengalaman itu berlangsung dan evaluasi setelah sebuah aksi dilakukan. Penelitian yang kedua oleh St.Andri Widyanti 2012 dalam skripsi yang berjudul ”Pengaruh pendidikan karakter dengan pendekatan paradigm pedagogi reflektif dan motivasi belajar terhadap kepribadian siswa dalam pendidikan agama katolik di SMP katolik se- kota Madiun” dilakukan di SMPK St. Yusuf Maiun dengan mengambil data berupa skor dari kuesioner tentang kepribadian siswa dan motivasi belajar siswa dalam pendidikan karakter dengan pendekatan PPR dan pendekatan konvensional pada pendidikan PPR dalam pendidikan agama katolik diproleh skor rata-rata 108,04 lebih tinggi dari pada pendekatan konvensional dengan skor rata-rata sebesar 99,92. Maka dapat disimpulkan bahawa pendekatan PPR lebih efektif dari pada pendekatan konvensional.

2.2.2 Penelitian Mengenai Lingkungan

Penelitian lingkungan pertama dibuat oleh Nanny Kusminingrum 2008 dengna judul “Polusi udara akibat aktivitas kendaraan bermotor dijalan perkotaan pulau Jawa dan Bali”. Pertumbuhan sektor transportasi menngkatkan pencemaran udara dimana pencemaran hampir melampaui standar kualitas udara. Dalam pengukuran polusi udara peneliti melakukan pengamatan secara kontinyu selama 24 jam dengan menggunakan larutan kimia absorbant. Hasil pengukuran ditujuh kota besar pulau jawa dan bali, bahwa konsentrasi maksimum polutan Oksida Nitrogen, Non- methan hidrokaron melebihi standar kualitas ambien sehingga dapat membahayakan kesehatan dan 26 sistem pernapasan. Oleh karena itu strategi pengelolaan kualitas udara di lingkungan jalan adalah penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan, penataan dan penerapan teknologi prediksi polusi udara diantaranya penataan land-scape diruas-ruas jalan dengan tanaman prediksi polusi udara melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pengendalian kualitas udaradengna cara penghijauan lingkungan tempat tinggal, pemeliharaan lingkungan sekitar jalan dengan menjaga kebersihan, serta kesadaran masyarakat untuk menjaga kelancaran lalu lintas dan kebersihan lingkungan. Penelitian lingkungan kedua dibuat oleh Soedjadi Keman 2005 yang berjudul “Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman”. Laju pertumbuhan penduduk yang pesat dan arus urbanisasi di Negara sedang berkembang menyebabkan masalah perumahan memerlukan pemecahan dan penanganan segera. Masalah yang dihadapi dalam pembangunan perumahan di daerah perkotaan adalah luas lahan yang semakin menyempit dan adanya sindrom gedung sakit. Sindrom gedung sakit adalah kumpulan gejala yang dialami oleh seseorang yang bekerja dikantor atau tinggal diapartemen dengan bangunan tinggi dimana didalamnya terjadi gangguan sirkulasi udara yang menyebabkan keluhan iritasi dan kering pada mata, kulit, hidung, tenggorokan disertai sakit kepala, pusing, muntah disertai sesak nafas. Penyebab terjadinya sindrom gedung sakit berekaitan dengan ventilasi udara yang kurang memadai sehingga kurangnya udara segar masuk kedalam ruangan gedung. Sehingga dalam prosedur pembangunan perumahan dan lingkungan yang sehat harus memenuhi dan memastikan ketersediaan air bersih, saluran 27 pembuangan air limbah, pengumpulan dan pembuangan sampah, lapangan parkir yang luas, tempat terbuka serta fasilitas lain yang diperlukan. Dari beberapa penelitian yang telah disebutkan, modul cintai lingkungan sekitarmu berdasarkan pendidikan emansipatoris yang dikembangkan masih sangat minim, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul cintai lingkungan sekitarmu dengan mengguanakan pendidikan emansipatoris yang dimana di dalamnya menggunakan pendekatan PPR. Berikut merupakan literature map dari penelitian ini. 28 Bagan 2.1 literatur Map dan Penelitian Relevan Lingkungan Kusminingrum 2008 Polusi Udara Akibat Aktivitas Kendaraan Bermotor dijalan Perkotaan Pulau Jawa Dan Bali Keman 2005 Kesehatan Perumahan Dan Lingkungan Pemukiman Yang diteliti Pengembangan Modul Cintai Lingkungan Sekitarmu Menggunakan Pendidikan Emansipatoris Pada Sisa Kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakara Widyanti 2012 Pengaruh pendidikan karakter dengan pendekatan paradigm pedagogi reflektif dan motivasi belajar terhadap kepribadian ssiswa dalam pendidikan agam katolik di SMP kaolikse- kota Madiun Hartana 2016 Penerapan strategi pembelajaran paradigm pedagogi ignatian reflektif terhadap peningkatan hasil belajar dan motivasi beradaptasi belajar ilmu pengetahuan alam IPA siswa kelas V sekolah dasar. Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif 29

2.3 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

0 0 133

Pengembangan modul pembelajaran IPA "Tumbuhan di Sekitarku" menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

0 2 112

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.

0 3 168

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan

1 2 102

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159