Jenis Penelitian Instrumen Penelitian

31

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian bab III ini meliputi: Jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisa data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau yang disebut juga sebagai penelitian RD Research and Development. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan menurut Tomlinson dikarenakan lebih memfokuskan kepada pengembangan materi pembelajaran. Tomlinson 2005 menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan materi adalah Pengembangan materi terhadap bahan-bahan apapun yang dapat digunakan dalam membantu pelaksanaan pembelajaran seperti buku teks, buku kerja LKS, kaset, CD-ROM, DVD, video, handout dan dari internet. Penelitian ini mengembangkan sebuah produk berupa modul “Cintai Lingkungan Sekitarmu” untuk siswa kelas III pada materi Lingkungan Sehat dan Lingkungna Tidak Sehat. Pelaksanaan penelitian ini disesuaikan dengan langkah- langkah menurut Tomlinson dalam Harsono, 2015, yaitu: 1 Analisis kebutuhan siswa students’s need analysis, 2 Desain Design, 3 Implementasi Implementatioan, 4 Evaluasi Evaluation. 5 Revisi Revision. Penggunaan berbagai macam metode dalam penelitian ini diharapkan dapat membangun sebuah penelitian yang memberikan pengaruh baik. Pengaruh baik dari penelitian ini diharapkan dapat diterima oleh peneliti, partisipan atau orang yang terlibat dalam penelitian, dan orang-orang lain yang mempelajari 32 penelitian ini. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini akan diusahakan untuk dirahasiakan kode berupa nama samaran demi mengantisipasi resiko yang akan diterima atas keterlibatannya dalam penelitian ini dan untuk menghormati partisipasinya dalam penelitian ini. Peneliti berusaha untuk menjaga privasi setiap individu dan tidak ada maksud untuk mengarahkan bahasa-bahasa penelitian yang mengidentifikasi ras, etis ataupun jenis kelamin gender.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Petinggen Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan AM Sangaji No.61 Sleman, Yogyakarta. Lokasi sekolah tepat berada di barat hotel Tentram. Penelitian dilakukan selama 5 bulan dimulai pada bulan September 2016 sampai Februari 2017.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 30 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 14 orang dan siswi perempuan sebanyak 16 orang.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran IPA di kelas III B di SD Negeri Petinggen Yogyakarta. Modul dirancang untuk membantu siswa agar memiliki sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan dengan cara berefleksi dalam setiap proses kegiatan pembelajaran. 33

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menghasilkan produk berupa modul cintai lingkungan sekitarmu. Prosedur pengembangan modul yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan menurut Tomlinson dalam Harsono, 2015 yang sudah dimodifikasi. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini melalui 5 langkah, yaitu 1 analisis kebutuhan siswa, 2 desain, 3 implementasi, 4 evaluasi, 5 revsi. Kelima langkah prosedur pengembangan sebagai berikut: 34 Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Materi Tahap I Analisis kebutuhan - Visi dan misi sekolah observasi dan wawancara - Kurikulum yang digunakan observasi dan wawancara - Perangkat pembelajaran yang digunakan observasi dan wawancara - Latar belakang sosial dan akademik siswa observasi dan wawancara - SK dan KD - Indikator - Tujuan - Materi - Langkah kegiatan pembelajaran secara umum Koreksi ahli Tahap II Desain Pengembangan Silabus, RPP, Penilaian, Modul Pembelajaran Menganalisis Pendekatan PPR dan Pendidikan Emansipatoris Menganalisis dan Mengintegrasikan Prinsip Tomlinson Validasi - Ahli - Siswa Revisi Perangkat pembelajaran dan modul siap untuk uji coba Tahap IV Evaluasi Mengelolah data hasil kegiatan implementasi mengenai kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan Tahap III Implementasi Uji coba produk pada siswa kelas III B dan penilaian kualitas produk Observasi, wawancara, dan kuesioner Tahap V Revisi Perbaikan dan penyempurnaan produk dari hasil evaluasi yang telah dilakukan 35 Penjelasan langkah penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson dalam Harsono 2015 dalam penelitian ini sebagai berikut

3.3.1 Analisis Kebutuhan siswa

Peneliti melakukan kegiatan observasi dan wawancara kepada wali kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta untuk mengetahui kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung serta menganalisis kebutuhan siswa terhadap materi ajar yang berkaitan dengan pendidikan lingkangan. Obeservasi dilakukan untuk mengetahui visi misi sekolah, serta perangkat pembelajaran dan latar belakang siswa. Kegiatan observasi sendiri akan difokuskan kepada pembelajaran yang berhubungan dengan lingkungan yakni Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Kegiatan lain yang dilakukan peneliti adalah wawancara kepada wali kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar dan sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan. Hasil dari kegiatan observasi dan wawancara terhadap analisi kebutuhan siswa, akan membantu peneliti sebagai dasar untuk mengembangkan materi ajar sesuai dengan harapan siswa. Sehingga diharapkan dapat memiliki pengeruh pengembangan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan yang ada di kelas III B maupun di SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

3.3.2 Desain

Peneliti mengawali kegiatan desain dengan menyusun garis-garis besar materi pembelajaran. Garis-garis besar pembelajaran disusun berdasarkan panduan lembar students’s need analysis yang diberikan oleh dosen pembimbing skripsi, yang dimana poin C yang berisikan standar kompetensi SK, poin D 36 berisikan kompetensi dasar KD, poin E berisikan indikator, dan poin F yang berisikan inti kegiatan pembelajaran. Penyusunan garis-garis besar ini dibuat berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang kemudian dievaluasi oleh dosen pembimbing skripsi I dan II. Garis besar yang sudah dievaluasi oleh dosen pembimbing skripsi kemudian dikembangkan kedalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai kurikulum yang dipakai oleh sekolah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 2006 serta membuat silabus. Peneliti kemudian melanjutkan menyusun materi lingukngan sehat dan lingkungan tidak sehat sebagai bahan ajar dengan menyusun modul berupa uji coba polusi udara sebagai bahan ajar pendukung. Selain itu peneliti juga menggunakan pendidikan Emansipatoris sebagai bentuk kesadaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Modul yang dibuat juga harus menarik dan jelas sehingga memudahkan siswa untuk belajar mandiri. Prinsip pengembangan modul yang digunakan menurut Tomlinson 2005 sebagai berikut: Pertama Modul memiliki pengaruh atau dampak bagi siswa, kedua modul membuat siswa merasa nyaman dan bahagia dalam mengikuti setiap kegiatan, ketiga modul dapat mengembangkan kepercayaan diri pada siswa sehingga bisa mengikuti setiap kegiatan dengan baik, keempat modul dapat dirasakan relevan dan berguna kedepannya, kelima modul membuat siswa tertarik untuk belajar, keenam modul dapat memberikan penjelasan atau memfasilitasi siswa dalam belajar, ketujuh modul harus memperhatikan gaya belajar yang berbeda-beda pada siswa, kedelapan modul harus memperhatikan perkembangan sikap afektif siswa, kesembilan modul 37 mampu memberdayakan kemampuan intelektual, emosional, dan menstimulus otak kanan dan otak kiri siswa, kesepuluh modul dapat memberikan umpan balik atau feedback bagi siswa. Modul yang sudah selesai disusun kemudian dievaluasi oleh ahli untuk mengetahui kelayakan dan kualitas materi. Serta mendapatkan masukan dan kritik dari para ahli agar modul yang dibuat layak digunakan saat implementasi. Validasi materi dilakukan dengan menyerahkan modul yang telah dibuat kepada ahli IPA dan ahli bahasa.

3.3.3 Implementasi

Peneliti melakukan implementasi kepada siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta dengan melibatkan sebanyak 30 siswa. Mengguanakan modul yang telah selesai direvis, modul sendiri digunakan sebagai acuan kegiatan belajar. Untuk mengetahui kualitas modul peneliti melakukan kegiatan observasi selama mengimplementasikan materi untuk mengetahui rangkaian proses implementasi modul dan hasil implementasi. Peneliti melakukan Tanya jawab singkat kepada beberapa siswa untuk mengetahui pendapat siswa secara langsung terhadap modul cintai lingkungan sekitarmu. Setelah kegiatan pembelajaran peneliti membagikan kuesioner kepada siswa untuk mengetahui kualitas modul yang telah dibuat melalui siswa.

3.3.4 Evaluasi

Implementasi yang telah selesai dilaksanakan kemudian dievaluasi oleh peneliti untuk mengukur ketercapaian indikator yang telah dikembangkan oleh peneliti menggunakan instrumen kuesioner sebagai acuan penilaian terhadap 38 kualitas modul. Sehingga peneliti mengetahui kekurangan dan kelebihan dari modul yang telah dikembangkan. 3. 3. 5 Revisi Tahap terakhir adalah revisi modul. Revisi modul ini dilakukan untuk mengerahui kekurangan yang terdapat pada modul sehingga modul akhir yang dikembangkan peneliti menjadi sempurna. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Penelitian akan berhasil apabila peneliti mempunyai data yang merupakan dasar untuk diolah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki Sukandarrumidi, 2006: 69-77. Jenis observasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan, sehingga peneliti tidak ikut dalam kegiatan yang berlangsung atau aktivitas yang dilakukan siswa kelas III B di sekolah. Peneliti akan mengamati dan mencatat kemunculan tingkah laku yang terjadi. Observasi dilakukan untuk mengetahui kebutuhan akan materi ajar yang berkaitan dengan pendidiakn lingkungan. Penelitian melakukan observasi di kelas III B SD Negeri Petinggen pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA sedang berlangsung. Observasi juga dilakukan selama penelitian melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan PPL selama 4 bulan untuk mengetahui sikap siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Hasil dari pengamatan pembelajaran di kelas III B kemudian dicatat sebagai data awal dalam proses observasi sampai akhir kegiatan PPL berlangsung. 39 Wawancara yang dilaukan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur, sehingga wawancara dilakukan hanya berisikan garis besar topik pertanyaan yang didapat dari lembar student’s need analysis. Wawancara ditujukan kepada guru kelas III B dan kepala SD Negeri Petinggen Yogyakarta. Data yang didapat dari hasil wawancara kepada guru kelas III B dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan penggunaan sumber belajar serta materi ajar di sekolah, pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas, kendala yang dihadapi ketika mengajar IPA, serta usaha untuk mengatasi masalah tersebut. Observasi dan wawancara dilakukan pada seluruh siswa di kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta dengan tujuan sebagai dasar analisis kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikan lingkungan, sehingga data yang didapat akan diolah dan hasilnya dijadikan sebagai dasar penyusunan modul. Peneliti menggunakan kuesioner untuk memvalidasi modul yang dikembangkan. Validasi dilakukan untuk menghasilkan produk yang layak uji. Lembar kuesioner digunakan sebagai instrumen kelayakan modul yang akan diberikan kepada ahli IPA dan ahli bahasa. Selain itu peneliti juga membuat kuesioner yang nantinya akan isi oleh siswa kelas III B SD Negeri Petinggen.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode Arikunto, 2010: 192. Instrumen berguna untuk mempermudah peneliti untuk memperoleh data secara cermat sehingga lebih mudah diolah. Dalam Penelitin ini instrumen yang digunakan peneliti adalah wawancara, observasi dan kuesioner. 40 Wawancara digunakan peneliti untuk mengetahui latar belakang siswa kelas III B dan kebutuhan serta kendala yang dihadapi oleh guru kelas III B saat mengajar. Wawancara yang dipilih oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Sedangkan Observasi digunakan untuk mengumpulkan data seperti kurikulum yang digunakan, visi dan misi sekolah, dan gaya belajar yang digunakan di kelas. Peneliti hanya menyiapkan beberapa poin-poin atau garis besar yang ingin ditanyakan. Berikut ini adalah poin-poin atau garis besar wawancara dan observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Guru No Topik pertanyaan Nomor pertanyaan 1. Latar belakang akademik siswa 1,2 2. Latar belakang sosial dan ekonomi siswa 3,4 3. Proses pembelajaran didalam kelas 5,6,7 4. Pandangan kepedulian siswa terhadap lingkungan 8,9,10 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Siswa No Aspek Nomor Pertanyaan 1 Tertarik pada Modul Cintai Lingkungan Sekitarmu 1 2 Bahasa dalam modul mudah dipahami 2 3 Dapat memahami maksud dari isi modul 3 4 Dapat melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk dalam modul 4 5 Senang membaca Modul Cintai Lingkungan Sekitarmu 5 Validasi instrumen wawancara dilakukan oleh ahli IPA dan bahasa dengan menggunakan lembar kuesioner. Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran siswa, kurikulum yang digunakan, serta visi dan misi sekolah. Pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 3.3 41 Tabel 3.3 Pedoman Observasi No Topik pertanyaan 1. Letak sekolah 2. Kurikulum yang digunakan 3. Perangkat pembelajaran 4. Visi dan misi sekolah 5. Aktivitas kegiatan pembelajaran di dalam kelas 6. Karakteristik siswa III B Kuesioner yang dibuat oleh peneliti bertujuan untuk mengukur kualitas modul yang telah dibuat. Kuesioner diberikan kepada ahli IPA dan ahli bahasa sebelum melakukan implementasi. Rentan skor penilaian pada modul cintai lingkungan sekitarmu disusun dengan skala 4 sebagai berikut: 4 Sangat Baik, 3 baik, 2 cukup baik, dan 1 Kurang Baik. Pertanyaan dalam kuesioner ini terdiri dari 6 pertanyaan yang kemudian dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan berdasarkan instrumen validasi modul. Tabel 3.4 Kisi- Kisi Instrumen Validasi Modul Oleh Dosen Ahli No Indikator Nomor pertanyaan 1. Tujuan dan pendekatan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 2. Desain dan pengorganisasian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 3. Isi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 4. Topik 1, 2, 3, dan 4 5. Metodelogi 1, 2, dan 3 6. Bahasa 1, 2, 3, dan 4 Tabel 3.5 Instrumen Validasi Modul oleh Dosen Ahli No Pernyataan SKOR Komentar Tujuan dan Pendekatan 1 2 3 4 1 Modul pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 2 Modul pembelajaran mempermudah siswa memahami materi pembelajaran. 3 Modul pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. 4 Modul pembelajaran mampu menumbuhkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap tumbuhan. 5 Modul pembelajaran merupakan sumber belajar 42 No Pernyataan SKOR Komentar Tujuan dan Pendekatan 1 2 3 4 yang baik bagi siswa dan guru. 6 Modul pembelajaran memberikan kesempatan bagi guru untuk menggunakan beragam variasi dalam mengajar. Desain dan Pengorganisasian 1 Komponen dalam modul lengkap SK, KD, tujuan, materi pembelajaran, langkah-langkah kegiatan. 2 Materi pembelajaran disusun dari materi yang sederhana ke yang kompleks. 3 Urutan modul pembelajaran telah disusun secara sistematis. 4 Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan waktu yang tersedia. 5 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. 6 Modul pembelajaran mudah dipahami. 7 Tampilan fisik warna, huruf, gambarfoto dalam modul pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa dan menarik. 8 Modul pembelajaran menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. ISI 1 Kegiatan dalam modul pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa kontekstual. 2 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan PPR. 3 Modul pembelajaran mampu meningkatkan kesadaran siswa terhadap tumbuhan. 4 Modul pembelajaran menumbuhkan kepedulian siswa terhadap tumbuhan. 5 Modul pembelajaran mencakup pengembangan keterampilan proses yang sesuai dengan perkembangan siswa. 6 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi terhadap sikap ilmiah yang dikembangkan. 7 Modul pembelajaran mengembangkan sikap ilmiah yang terkait dengan diri sendiri. Topik 1 Topik modul pembelajaran menarik. 2 Topik modul membantu untuk menumbuhkan kesadaran dan memperkaya pengalaman siswa. 3 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa. 4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. Metodelogi 1 Modul pembelajaran dirancang dengan berpusat pada diri siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri konstruktiv. 2 Modul pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa. 3 Modul pembelajaran membuat siswa aktif. Bahasa 1 Pemilihan kalimat dalam modul sudah sederhana. 2 Penggunaan tata bahasa sudah baik. 43 No Pernyataan SKOR Komentar Tujuan dan Pendekatan 1 2 3 4 3 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari penggunaan kalimat pasif dan negatif ganda. 4 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing. Kuesioner implementasi juga diberikan kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Jumlah aitem yang akan digunakan dalam kuesioner sebanyak 10 aitem. Peneliti menyebarkan kuesioner validasi kepada seluruh siswa kelas III B yang berjumlah 30 siswa. Tabel 3.6 Instrumen Kuesioner Implementasi

3.6 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

0 0 133

Pengembangan modul pembelajaran IPA "Tumbuhan di Sekitarku" menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

0 2 112

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.

0 3 168

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan

1 2 102

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159