Paradigma Pedagogi Reflektif PPR

16 dan pengalaman akan realitas dari kedua belah pihak pun berkembang Winarti dan Anggadewi, 2015: 54.

2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif PPR

Paradigma Pedagogi Reflektif PPR merupakan salah satu model pendidikan emansipatoris Winarti dan Anggadewi, 2015: 54. Paradigma Pedagogi Reflektif PPR merupakan salah satu pandangan pendidikan dalam mendampingi peserta didik untuk menumbuh kembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang tahu apa yang harus dilakukkan, dan menghayati apa yang telah dilakukan sehingga memberikan pengalaman pada dirinya. Pembentukan kepribadian diharapkan nantinya siswa memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan yang adil, brtanggung jawab, dan berbelas kasih. Ciri khas pendekatan PPR terletak dalam 3 aspek yaitu 1 competence yaitu kemampuan kognitif dalam hal ini kemampuan peserta didik untuk memecahkan soal. 2 Conscience yaitu kesadaran diriuntuk bertindak sesua aturan yang berlaku, seperti bersikap disiplin, teliti atau jujur. 3 compassion yaitu tindakan konkrit maupun batin disertai bela rasa bagi sesam, aspek ini dapat diwujudkan dalam proses kerjasama antara peserta didik. Kegiatan pembelajaran dalam PPR membentuk sebuah siklus pembelajaran yaitu: 1 konteks, 2 pengalaman, 3 refleksi, 4 aksi, dan 5 evaluasi Suparno, 2015. Dinamika siklus PPR dapat digambarkan seperti skema berikut: 17 Skema Dinamika Pedagogi Ignasian Konteks merupakan segala sesuatu yang membantu proses pembelajaran dan perkembangan siswa. Dalam hal ini siswa akan mengidentifikasi sebuah konteks yang dihadapkan pada sebuah kegiatan yang diberikan oleh guru dengan tujuan mendapatkan sebuah pengalaman. Pengalaman merupakan suatu kejadian yang dialami, dilakukan dan terjadi langsung. Proses pengalaman dapat menghasilkan makna mendalam bagi siswa melalui pembelajaran yang didapatnya. Di sini guru hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswanya, memberikan sugesti agar siswa mempergunakan imajinasi mereka, mendengarkan cerita dari guru, melihat gambar sambil berimajinasi, bermain peran atau melihat film. Sehingga proses pengalaman yang dipelajari siswa mempunyai makna bagi kehidupannya hingga mencapai tahap refleksi. Proses refleksi mampu membuat siswa menjadi berani dan percaya diri dalam menentukan pilihan. Tahap refleksi tidak selalu dilakukan diakhir pembelajaran, tetapi dapat dilakukan pada saat siswa mengalami pengalaman 18 yang mengesankan. Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu untuk berefleksi. Aksi merupakan kegiatan yang siswa lakukan sebagai pengalaman dari pengetahuan yang baru saja dialami. Aksi inilah yang nantinya membantu siswa menemukan pengalaman baru dari kehidupan yang lama untuk mengubah kehidupan atu hidupnya menjadi lebih baik lagi. Guru memfasilitasi dengan pertanyaan aksi untuk membantu siswa membangun niat dalam bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Evaluasi bertujuan untuk melihat bagaimana proses PPR itu terjadi dan berkembang. Semua proses dalam PPR perlu dievaluasi untuk melihat kembali pengalaman belajar-mengajar, serta kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran baik siswa maupun guru dan menegaskan kembali yang sudah baik, mengoreksi yang masih kurang demi perbaikan. Penelitian ini berlandaskan pada konsep pendidikan emansipatoris yang terwujud dalam paradigma pedagogi reflektif PPR. Melalui proses pembelajaran tersebut dapat memberikan kesmpatan pada siswa untuk berpendapat, mendorong terjalinnya kerjasama dalam menemukan pengetahuan dan mengembangkan sikap tanggung jawab yang menumbuhkan kemampuan berpikir kritis ada siswa. Konsep dasar tersebut dapat dikembangkan melalui pengalaman bemakna Suprijono, 2016: 40. Pengalaman tersebut dapat diperoleh dari lingkungan tempat siswa tinggal.

2.1.4 Lingkungan

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

0 0 133

Pengembangan modul pembelajaran IPA "Tumbuhan di Sekitarku" menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

0 2 112

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.

0 3 168

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan

1 2 102

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159