Organisasi Gereja Organisasi Sektor Publik

keduanya bertujuan menyediakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan. 2. Akuntansi Paroki Paroki termasuk dalam organisasi sektor publik bila dilihat dari sumber dana dan tidak berorientasi mencari laba melainkan untuk pengembangan iman umat dan membantu mereka yang membutuhkan yakni yang disebut dana papa miskin. Paroki-paroki di KAS sudah menerapkan akuntansi sebagai alat dalam pengelolaan harta benda mereka. Secara garis besar akuntansi paroki memuat beberapa hal mengenai paroki, yaitu kebijakan akuntansi paroki, proses akuntansi paroki, kode rekening atau pos, dan pelaporan keuangan paroki. Akuntansi paroki KAS diatur dalam Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki PKAP, sedangkan hal-hal yang bersifat teknis terkait dengan pelaksanaannya diatur dalam Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki PTKAP. a. Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki PKAP PKAP merupakan sebuah buku pedoman dalam hal keuangan dan akuntansi paroki yang diharapkan dan dianjurkan oleh keuskupan untuk diterapkan di paroki-paroki di seluruh KAS. PKAP mempunyai maksud untuk mewujudkan Gereja sebagai persekutuan dari paguyuban-paguyuban umat Allah Communion of communities yang mandiri dan solider bdk. Kis. 2:41-47, serta menampakkan sisi Gereja yang kredibel. Selain mempunyai maksud, pelaksanaan PKAP juga mempunyai tujuan sebagai berikut: a Tercipta Gereja yang hidup: paguyuban yang bersahabat, bersaudara dan mengembangkan semangat pelayanan. b Terciptanya habitus baru, yaitu ”menjadi bagian dari” sense of belonging di kalangan umat beriman dengan ikut berpartisipasi secara aktif antara lain pada bidang pendanaan untuk reksa pastoral paroki. c Terlaksana pengelolaan keuangan paroki yang efektif dan efisien dengan didasarkan pada pengendalian intern. d Tersedianya informasi keuangan sebagai wujud pertanggungjawaban pengelolaan keuangan paroki bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan sekaligus dipakai sebagai dasar pengembilan kebijakan keuangan dalam rangka pastoral berdasarkan data. b. Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki PTKAP PTKAP merupakan penjelasan lebih lanjut pelaksanaan Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki PKAP bdk. PKAP pasal 12.3. PTKAP ini dimaksudkan agar Paroki, Paroki Administratif, Stasi, Wilayah, Lingkungan, Kelompok Kategorial dan Unit Karya dalam paroki dapat melaksanakan pengelolaan keuangan dan proses akuntansi sesuai dengan PKAP yang telah ditetapkan. 1 Tujuan PTKAP Selain mengandung maksud, PTKAP juga mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut: a Membantu paroki dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan tujuannya, yaitu: 1 Pengambilan keputusan yang rasional dalam hal pengelolaan sumber daya ekonomi yang dimiliki. Oleh karena itu, informasi yang disajikan pada laporan keuangan harus dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan antara lain meliputi: donatur, umat, Dewan Paroki, Keuskupan Agung Semarang, kreditur, pemerintah. 2 Menilai prospek arus kas Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat mendukung pihak-pihak yang berkepentingan dalam memperkirakan jumlah, saat, dan kepastian dalam penerimaan kas di masa depan dan bagaimana kas yang diperoleh tersebut digunakan atau dipertanggungjawabkan. Penerimaan kas sangat tergantung pada kemampuan paroki untuk menghasilkan kas guna memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo, kebutuhan operasional, reinvestasi dalam operasi. Persepsi dari pihak-pihak yang berkepentingan atas kemampuan paroki tersebut terutama dipengaruhi oleh harapan atas pertanggungjawaban paroki dalam mengelola sumber daya ekonomi yang dimilikinya. 3 Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi. Pelaporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi paroki, kewajiban paroki dan peristiwa yang dapat mempengaruhi perubahan sumber daya tersebut. b Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding di antara laporan keuangan paroki. c Menjadi acuan yang harus dipenuhi oleh paroki dalam menyusun laporan keuangan. Meskipun demikian, keseragaman sebagaimana diatur pada petunjuk ini, tidak menghalangi masing-masing paroki untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan sesuai dengan kondisi masing-masing paroki Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang, 2008: 2-3.

Dokumen yang terkait

Manfaat video siaran penyejuk imani katolik indosiar sebagai media audio-visual dalam katekese umat di lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

3 19 178

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu-ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta.

0 0 134

Evaluasi sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada organisasi non profit : studi kasus di paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta.

4 26 199

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta

0 0 132

Gaya Desain Pada Interior Gereja Katolik Santo Albertus Magnus Jetis Yogyakarta | Tanuwidjaja | Intra 1558 2867 1 SM

0 1 7

Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas : studi kasus pada Paroki St. Albertus Agung Jetis Yogyakarta - USD Repository

0 1 121

SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS Studi Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta SKRIPSI

0 1 213

SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS Studi Kasus pada Paroki Santo Antonius Kotabaru Yogyakarta

0 1 216

EVALUASI PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus pada Paroki Keluarga Kudus Banteng Yogyakarta

0 0 146

Evaluasi sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada organisasi non profit : studi kasus di paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta - USD Repository

0 0 197