dalam segala aspek pengelolaannya harus tunduk Hukum gereja dan keputusan Uskup
sebagai representatif gereja Constitutio Apostolica “Quod Cristus” 3 Januari 1961 dan bila dianggap perlu, Uskup
mengadakan supervisi dan pemeriksaan pengelolaan harta benda dan keuangan badan hukum yang dibawahinya KHK kan. 1276.
b. Tujuan Paroki diwujudkan terutama untuk menghadirkan Gereja sebagai
Sakramen yaitu tanda dan sarana kesatuan mesra dengan Allah dan persatuan umat manusia LG 1. Sebagai tanda dan alat persekutuan,
gambaran yang konkret dari Gereja adalah himpunan Umat Allah dalam berbagai tingkat hirarki. Pada hakikatnya hirarki himpunan
Umat Allah adalah persekutuan dari paguyuban Umat Allah communion of communities yang didalamnya terjalin solidaritas
persaudaraan antar umat se-iman yang juga menjadi kesukaan bagi orang-orang lain Kis. 2:42-47. Gereja menjadi ungkapan solidaritas
persaudaraan yang menjawab keprihatinan kehidupan sehari-hari dengan mengutamakan mereka yang terlupakan dan menderita bdk.
LG 1 dan SRJ. 42 c. Cara memperoleh dan menggunakan sumber daya bdk. KHK kan
1260, 1284 § 2: 4 dan
6 Sumber yang dibutuhkan, diperoleh dari sumbangan umat yang tidak
mengharapkan imbalan apapun dan digunakan untuk melakukan aktivitas karya pastoral yaitu menyelenggarakan ibadat ilahi,
pewartaan, pelayanan amal kasih terutama kepada yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir KLMT Tim Akuntansi Keuskupan Agung
Semarang, 2008: 2. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk
dilakukan transparansi dan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik termasuk organisasi nirlaba. Organisasi sektor publik saat ini tengah
menghadapi tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas aktivitas yang dilakukan.
Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi dapat dengan cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola
urusan-urusan publik. Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada organisasi sektor publik.
B. Akuntansi
Mardiasmo 2002: 147 menyatakan definisi akuntansi adalah sebagai berikut:
”Akuntansi adalah aktivitas jasa untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan
”. Pengertian akuntansi dalam Accounting Principle Board APB No.4
adalah sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk
menjelaskan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dalam suatu entitas kesatuan usaha yang diharapkan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menetapkan pilihan yang tepat diantara berbagai alternatif tindakan dalam Indra
Bastian, 2001: 117.
Dari dua pengertian akuntansi di atas menunjukkan peran penting akuntansi sebagai suatu aktivitas jasa yang sangat dibutuhkan oleh suatu
entitas usaha dalam menyediakan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk salah satu alternatif pengambilan keputusan yang
tujuannya supaya entitas tersebut bisa berlangsung lebih lama. 1.
Akuntansi Keuangan Sektor Publik Mardiasmo 2002: 147 menyatakan definisi akuntansi keuangan
sektor publik adalah sebagai berikut: Akuntansi keuangan sektor publik adalah suatu prinsip, metode,
dan teknik pencatatan serta pengorganisasian data keuangan atas operasi atau kegiatan suatu entitas entitas yang dimaksud
mengacu organisasi sosial-ekonomi, seperti: pemerintahan, perusahaan milik negara, organisasi nirlaba untuk menghasilkan
dan memberikan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang rasional.
Akuntansi keuangan sektor publik pada dasarnya berbicara masalah tujuan laporan keuangan sektor publik, jenis laporan keuangan
sektor publik, standar akuntansi keuangan sektor publik, akuntansi biaya sektor publik, dan sistem akuntansi. Sebagaimana pada organisasi yang
berorientasi laba atau bisnis demikian juga sistem akuntansi sangat diperlukan dalam akuntansi sektor publik karena berfungsi sebagai alat
pengendalian transaksi keuangan, sehingga mendukung pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, sistem akuntansi diperlukan karena mampu
mengidentifikasi kegiatan operasi yang relevan, mengklasifikasi kegiatan operasi secara tepat. Tidak ada perbedaan antara penerapan
akuntansi dalam organisasi bisnis dan organisasi sektor publik dimana
keduanya bertujuan menyediakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan.
2. Akuntansi Paroki
Paroki termasuk dalam organisasi sektor publik bila dilihat dari sumber dana dan tidak berorientasi mencari laba melainkan untuk
pengembangan iman umat dan membantu mereka yang membutuhkan yakni yang disebut dana papa miskin. Paroki-paroki di KAS sudah
menerapkan akuntansi sebagai alat dalam pengelolaan harta benda mereka. Secara garis besar akuntansi paroki memuat beberapa hal
mengenai paroki, yaitu kebijakan akuntansi paroki, proses akuntansi paroki, kode rekening atau pos, dan pelaporan keuangan paroki.
Akuntansi paroki KAS diatur dalam Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki PKAP, sedangkan hal-hal yang bersifat teknis terkait dengan
pelaksanaannya diatur dalam Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki PTKAP.
a. Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki PKAP PKAP merupakan sebuah buku pedoman dalam hal
keuangan dan akuntansi paroki yang diharapkan dan dianjurkan oleh keuskupan untuk diterapkan di paroki-paroki di seluruh KAS.
PKAP mempunyai maksud untuk mewujudkan Gereja sebagai persekutuan dari paguyuban-paguyuban umat Allah Communion
of communities yang mandiri dan solider bdk. Kis. 2:41-47, serta