Lokasi Gereja Paroki Santo Albertus Agung Jetis
dasawarsa terakhir ini hendak dihidupi terus-menerus. Point-point pokoknya ialah tata penggembalaan yang partisipatif, transformatif dan empowering,
dengan memperhatikan usaha mencerdaskan umat beriman, melibatkan perempuan
dan laki-laki,
memberdayakan paguyuban-paguyuban
pengharapan, memajukan kerja sama dengan semua yang berkehendak baik, serta melestarikan keutuhan ciptaan. Tata penggembalaan tersebut didukung
oleh cara baru berpastoral yang berpijak pada data dan yang bergulir dengan metode dinamika spiral pastoral. Terhadap tata penggembalaan ini, ditegaskan
kembali dan diberi unsur baru dalam ARDAS-KAS 2011-2015, yakni mengembangkan tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan
memberdayakan umat beriman, serta memberikan peran pada beragam karisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok. Sinergis berarti
kerja sama antara orang atau organisasi yang hasil keseluruhannya lebih besar daripada jumlah yang dicapai jika masing-masing bekerja sendiri.
Mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman berarti mengupayakan umat beriman berwawasan benar, luas dan mendalam, serta berani dan mampu
mengambil prakarsa dalam pastoral dan tindakan kenabian. Karisma adalah karunia atau kemampuan khusus yang diberikan Allah kepada seseorang atau
kelompok untuk memampukan mereka menjadi saluran kasih Allah demi pembangunan tubuh Kristus, yakni Gereja Nota Pastoral tentang ARDAS-
KAS 2011-2015:30-34. Untuk melaksanakan panggilan dan perutusannya, Gereja Keuskupan
Agung Semarang menghayati roh dan jiwa communio itu dalam tata
penggembalaan umat beriman. Intisari atau roh communio adalah persekutuan Allah Tritunggal sendiri. Dan jiwa communio tampak pada keterlibatan setiap
orang beriman pada tingkat apapun dan bentuk apapun dalam mewartakan dan menghadirkan communio Allah Tritunggal itu. Kongkretnya, dalam tata
penggembalaannya, Gereja Keuskupan Agung Semarang melibatkan, mengembangkan, dan memberdayakan seluruh umat. Dan dalam hubungannya
dengan masyarakat, Gereja Keuskupan Agung Semarang bersikap terbuka untuk bekerjasama dengan siapapun yang berkehendak baik. Segala bentuk
kepengurusan dalam Gereja menjadi tanda dan sarana keterlibatan seluruh umat dalam melaksanakan panggilan dan tugas perutusan umat Allah.
1. Dewan Paroki Dewan Paroki adalah persekutuan para pelayan umat Allah yang terdiri
dari imam sebagai wakil Uskup dan kaum awam serta biarawati sebagai wakil umat bersama-sama melaksanakan tugas dan panggilan untuk
terlibat dalam Tri Tugas Kristus, yakni menguduskan, mewartakan dan menggembalakan.
2. Dewan Paroki terdiri dari: a. Dewan Harian
1 Ketua Pastor kepala ex officio 2 Wakil Ketua I Pastor pembantu ex officio
3 Wakil Ketua II Awam 4 Ketua-ketua Bidang
5 Koordinator Ketua-ketua Wilayah