Sistem Pengendalian Intern LANDASAN TEORI

Operations Results Illustrastive configurations of control system elements Planning Operations Results Operations Measurement Results Planning Operations Measurement Results Evaluation- Reward Planning Operations Measurement Results Control levels 1st Degree 2nd Degree: 2-1 2-2 3rd Degree: 4th Degree: Gambar 3: Level Kontrol dengan Perbedaan Konfigurasi dari Elemen Sistem Sumber: Flamholtz, 1983: 157 4. Sistem Pengendalian Internal Paroki Pedoman Pelaksanaan Keuangan dan Akuntansi Paroki wajib memasukkan unsur pengendalian internal yang baik, yaitu: a. Adanya pembagian tugas dalam pengelolaan keuangan khususnya yang berkaitan dengan kewenangan otorisasi atau pemberian persetujuan, pencatatan transaksi, penyimpanan uang dan pengelolaan Aktiva Tetap Harta Benda Gerejawi selain uang. b. Prosedur pencatatan transaksi keuangan, contoh: prosedur penerimaan kolekte harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penyelewengan. c. Pemberian nomor urut tercetak pada setiap dokumen akuntansi yang digunakan. d. Adanya dokumentasi yang baik untuk setiap transaksi keuangan yang mencakup pemberian nomor bukti transaksi dan penyimpanan secara rapi sehingga pencarian kembali mudah dilakukan. e. Adanya monitoring secara berkala dan berjenjang atas pengelolaan keuangan dan proses akuntansi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. f. Adanya RAPB dan RAI yang disusun berdasarkan visi, misi dan fokus pastoral paroki. g. Laporan keuangan yang tepat waktu Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang, 2008: 198.

E. Struktur Organisasi sebagai Komponen Pengendalian

Otley dan Berry 1980: 232 dalam Eric G. Flamholtz 1983: 158, menyatakan bahwa dalam organisasi dengan sendirinya menunjukkan sebagai sebuah proses pengendalian, hal ini akan ditemukan ketika sekelompok orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diperlukan untuk menghubungkan aksi mereka. Hal ini sama yang dinyatakan oleh Etzioni 1996 dalam Eric G. Flamholtz 1983: 158 bahwa organisasi adalah unit-unit sosial yang dengan hati-hati mencari konsep tujuan yang spesifik. Teori organisasi lain berpendapat bahwa struktur organisasi adalah pengembangan yang digunakan sebagai respon untuk menghadapi masalah pengendalian. Beberapa dimensi struktural memberi kontribusi untuk proses pengendalian pada tingkat sentralisasi atau desentralisasi, spesialisasi fungsi, tingkat integrasi vertikal atau horizontal dan ukuran pengendalian. Berbagai dimensi pada struktur organisasi spesialisasi fungsi atau aturan fasilitas pengendalian untuk mengurangi perilaku berubah-ubah dalam menghadapi kemungkinan peningkatan pengendalian. Dimensi lain sentralisasi fasilitas pengendalian menjadi pengaruh langsung yang besar untuk proses pembuatan keputusan untuk kejadian-kejadian yang tidak diprogramkan. Hal ini berlawanan dengan sistem pengendalian inti, struktur organisasi relatif statis. Hal ini menujukkan respon strategik untuk keinginan pasar, teknologi dan lingkungan. Khususnya, pemilihan pada sebuah struktur organisasi menunjukkan strategi manajer dalam hal untuk beradaptasi di dalam organisasi dalam lingkungan organisasi. Dalam gambar 4 dapat dilihat struktur organisasi sebagai salah satu komponen pengendalian dalam organisasi bisnis yang bergerak dibidang property dan leasing. President and CEO Property management and leasing departement Sales departement Mortgage departement Administration departement Sales branch Sales branch Sales branch Sales branch Gambar 4: Struktur Organisasi dari Perusahaan Perumahan Metropolitan Sumber: Flamholz, 1983:161 1. Unsur Sistem Pengendalian Intern Ada empat unsur pokok sistem pengendalian menurut Mulyadi 2001:164, yaitu: a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. b. Sistem wewenang dan prosedur pencacatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Struktur organisasi merupakan rerangka framework pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Di sini jelas bahwa struktur oganisasi mempunyai pengaruh penting dalam sistem pengendalian intern dalam suatu organisasi. 2. Lingkungan Organisasi Control Environment Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian memiliki empat unsur: a. Filosofi philosophy dan Gaya Operasi Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar basic beliefs yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Philosophy merupakan apa seharusnya dikerjakan dan apa yang seharusnya tidak dikerjakan oleh perusahaan. b. Berfungsinya Dewan Komisaris dan Komite Pemeriksaan. Dalam perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas PT, jika penunjukan akuntan publik dilakukan oleh manajemen puncak, kebebasan akuntan publik dapat tampak berkurang dipandang dari sudut pemegang saham. Hal ini karena manajemen puncak adalah pihak yang seharusnya dinilai kejujuran pertanggungjawaban keuangannya oleh akuntan publik, padahal manajemen puncak menentukan pemilihan akuntan publik yang ditugasi dalam pemeriksaan laporan keuangan yang dipakai untuk pertanggungjawaban keuangan oleh manajemen puncak. Oleh karena itu, untuk menciptakan independensi akuntan publik, perusahaan- perusahaan yang go public sebaiknya mengalihkan wewenang penunjukan akuntan publik dari tangan manajemen puncak ke tangan dewan komisaris atau komite pemeriksaan audit committee. Dewan Komisaris adalah wakil pemegang saham dalam perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas. Dewan ini berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen direksi. Dengan demikian dewan komisaris yang aktif menjalankan fungsinya dapat mencegah konsentrasi pengendalian yang terlalu banyak di tangan manajemen direksi. c. Metode Pengendalian Manajemen Metode pengendalian manajemen merupakan metode perencanaan dan pengendalian alokasi sumber daya perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan dan pengendalian manajemen dilakukan melalui empat tahap, yakni: 1 Penyusunan program rencana jangka panjang 2 Penyusunan anggaran rencana jangka pendek 3 Pelaksanaan dan pengukuran 4 Pelaporan dan analisis d. Kesadaran Pengendalian Kesadaran pengendalian dapat tercermin dari reaksi yang ditunjukkan oleh manajemen dari berbagai jenjang organisasi atas kelemahan pengendalian yang ditunjuk oleh akuntan intern atau akuntan publik. Jika manajemen segera melakukan tindakan koreksi atas temuan kelemahan pengendalian yang dikemukakan oleh akuntan intern atau akuntan publik, hal ini merupakan petunjuk adanya komitmen manajemen terhadap penciptaan lingkungan pengendalian yang baik.

Dokumen yang terkait

Manfaat video siaran penyejuk imani katolik indosiar sebagai media audio-visual dalam katekese umat di lingkungan Santo Ignatius Loyola Cokrodiningratan Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

3 19 178

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu-ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta.

0 0 134

Evaluasi sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada organisasi non profit : studi kasus di paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta.

4 26 199

Kesetiaan Maria sebagai teladan dalam hidup berkeluarga bagi ibu ibu di lingkungan Santo Yohanes Pemandi Paroki Santo Albertus Agung Jetis, Yogyakarta

0 0 132

Gaya Desain Pada Interior Gereja Katolik Santo Albertus Magnus Jetis Yogyakarta | Tanuwidjaja | Intra 1558 2867 1 SM

0 1 7

Evaluasi sistem pengendalian intern penerimaan kas : studi kasus pada Paroki St. Albertus Agung Jetis Yogyakarta - USD Repository

0 1 121

SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS Studi Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta SKRIPSI

0 1 213

SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS Studi Kasus pada Paroki Santo Antonius Kotabaru Yogyakarta

0 1 216

EVALUASI PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus pada Paroki Keluarga Kudus Banteng Yogyakarta

0 0 146

Evaluasi sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada organisasi non profit : studi kasus di paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta - USD Repository

0 0 197