20
2.2.1.4 Konsep Nilai Akuisisi
Pengakuisisi harus bisa menentukan secara akurat seberapa besar nilai intrinsik, harga beli dan nilai sinergi. Moin, 2004:48 nilai-nilai tersebut tediri
dari:
a. Nilai Intrinsik
Merupakan nilai dasar atau nilai kenyataanya dari perusahaan ketika perusahaan belum diakuisisi atau ketika masih berdiri secara terpisah stand-
alone dibawah manajemen lain. b.
Nilai Pasar Bagi perusahaan yang mencatatkan sahamnya di pasar modal, nilai ini di
cerminkan oleh harga pasar saham. Sedangkan bagi perusahaan yang belum go publik nilai pasar bisa di taksir hingga harga pasar aset-aset yang di miliki
c. Nilai atau Harga Beli
Merupakan harga yang di antisipasi oleh pengakuisisi yaitu sebesar harga yang di minta oleh pemegang saham target. Harga beli bisa terbentuk oleh
harga hasil negosiasi antara pengakuisisi dan pemegang target saham d.
Nilai Sinergi Merupakan nilai lebih yang di hasilkan sebagai efek dari penggabungan
perusahaan di atas penjumlahan dari nilai masing-masing perusahaan seandainya tidak digabung. adanya nilai sinergi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan harga beli menujukan adanya manfaat atau nilai tambah setelah perusahaan tersebut di bergabung.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
e. Nilai GAP
Merupakan perbedaan nilai intrinsik dengan harga beli. Semakin tinggi nilai Gap berarti semakin besar nilai premium yang di bayarkan kepada pemegang
saham target. f.
Nilai Premium Akuisisi Semakin besar premium berarti semakin berat bagi pengakuisisi untuk
menutup premium tersebut, implikasinya adalah sinergi yang tercipta harus lebih beras dari premium agar bisa menghasilkan NPV Net Present Value
yang positif.
2.2.1.5 Bentuk-Bentuk Akuisisi
Penggabungan usaha berdasarkan aktivitas ekonomik di bedakan dalam lima macam bentuk Moin, 2004:22 :
1. Akusisi Horisontal
Akuisisi antara dua perusahaan atau lebih yang bergerak dalam industri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan ini bersaing satu sama
lain dalam pasar atau industry yang sama. Akuisisi horizontal bertujuan untuk mengurangi persaimgan atau
meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas produksi, pemasaran, distribusi, riset, penggembangan dan fasilitas administrasi.
2. Akuisisi Vertikal
Integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksi atau operasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Akuisisi vertikal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok dan pengguna produk
dalam stabilisasi pasokan dan pengguna. 3.
Akuisisi Konglomerat Akuisisi dua atau lebih perusahaan yang masing-masing bergerak dalam
industri yang tidak terkait. Akuisisi ini terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasuki bidang bisnis
yang berbeda sama sekali dengan bidang bisnis semula. 4.
Akuisisi Ekstansi Pasar Akuisisi yang di lakukan oleh dua atau lebih perusahaan untuk secara
bersama-sama memperluas area pasar. Akuisisi ini di lakukan bertujuan untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi
produk masing-masing perusahaan. 5.
Akuisisi ekstansi produk Akuisisi yang dilakukan dua perusahaan untuk memperluas lini produk
masing-masing perusahaan. Setelah akuisisi perusahaan akan menawarkan lebih banyak jenis dan lini produk sehingga akan menjangkau konsumen yang
lebih luas.
2.2.1.6 Proses Akuisisi