Current Ratio Kinerja Keuangan Y

4.3.2 Kinerja Keuangan Y

Diketahuinya kondisi keuangan perusahaan, keputusan yang rasional dapat di buat dengan bantuan alat-alat analisis tertentu. Analisis keuangan dapat di lakukan baik oleh pihak eksternal perusahaan seperti kreditor, para investor maupun pihak ekternal perusahaan sendiri. Seseorang pemilik saham perusahaan pada prinsipnya lebih berkepentingan dengan keuntungan saat ini dan di masa- masa yang akan datang, dengan stabilitas keuntungan tersebut dan perbandingannya dengan keuntungan perusahaan lain. Ia akan menaruh minat pada kondisi keuangan perusahaan sejauh hal itu dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk berkembang, membayar dividen, dan menghindari kebangkrutan. Bagi perusahaan sendiri, analisis terhadap keadaan keuangannya akan membantu dalam hal perencanaan perusahaan Sawir, 2005:1.

4.3.2.1 Current Ratio

Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio menunjukan seberapa besar kemampuan perusahaan, dengan menggunakan aktiva lancarnya, melunasi atau menutup hutang lancar. Semakin besar Current Ratio semakin likuid perusahaan tersebut Moin, 2004:145. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.2 Data Sampel Rata-Rata Current Ratio Dari tabel diatas diketahui bahwa rata-rata current ratio yang diperoleh perusahaan, dari 2 tahun sebelum akuisisi dan 2 tahun sesudah akuisisi, menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan pada beberapa perusahaan seperti Unilever, Indofood, Leo dan Alfa, dimana rata-rata current ratio yang didapat dengan perbandingan sebelum dan sesudah akuisisi cenderung mengalami penurunan. Sedangkan pada perusahaan Bakrieland, Multipolar, Astra, Bumi dan Anta, dimana current ratio yang didapat menunjukan reaksi sebaliknya, dengan ditunjukan adanya kenaikan. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa periode pengamatan perusahaan akuisisi pada saat pelaksanaan akuisisi menunjukan current ratio yang positif bila terjadi kenaikan. Hal ini sesuai dengan pengertian akuisisi sendiri, dimana akuisisi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan efisiensi perusahaan sehingga dapat menarik minat investor. Current Ratio Sebelum Akuisisi Sesudah Akuisisi Nama Emiten thn ke 2 thn ke 1 Rata- rata Tahun akuisisi thn ke 1 thn ke 2 Rata- rata 1 .PT. Bakrieland Development, Tbk 0.34 1.78 1.06 2004 2.1 1.15 1.625 2. PT. Multipolar Corporation, Tbk 0.79 0.99 0.89 2004 1.24 1.36 1.3 3. PT. Unilever, Tbk 2.27 1.78 2.025 2004 1.35 1.27 1.31 4. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk 1.65 1.91 1.78 2004 1.47 1.16 1.315 5. PT. Astra Otopart, Tbk 1.65 1.43 1.54 2005 1.75 2.16 1.955 6. PT. Bumi Resources, Tbk 0.69 0.88 0.785 2006 1.35 1.77 1.56 7. PT. Anta Express Tour dan Trevel Servis, Tbk 1.38 1.37 1.375 2007 1.5 1.53 1.515 8. PT. Leo Investment, Tbk 0.88 1.45 1.165 2007 0.87 0.91 0.89 9. PT. Alfa Rentalindo, Tbk 1.38 1.84 1.61 2007 0.96 0.73 0.845 Jumlah 12.23 12.315 Sumber : Bursa Efek Indonesia IDX, diolah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.2.2 Debt to Equity Ratio