BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Dedy 2009 yang berjudul “Pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan Studi pada perusahaan
go publik di bursa efek Indonesia”. Hipotesis yang di kemukakan yaitu di duga ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi pada
perusahaan yang go publik di bursa efek Indonesia. Pengujian terhadap kinerja keuangan perusahaan akuisisi menggunakan 5 perusahaan dengan periode 3
tahun sebelum dan 3 tahun sesudah akuisisi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis uji beda dua rata-rata tidak berpasangan. Dari pengujian penelitian ini di
simpulan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah akuisisi terutama total asset turn over, fixed asset turn over dan return on equity ROE,
namun rata-rata ROE sesudah akuisisi mengalami penurunan yang signifikan, hal ini di sebabkan akuisisi tidak direncanakan dengan baik.
Afriandana 2007 yang berjudul “Analisis pengaruh sebelum dan sesudah merger terhadap kinerja keuangan perusahaan pada sektor perbankan di bursa efek
Indonesia” Hipotesis yang di kemukakan yaitu di duga terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger yang diukur menggunakan
rasio keuangan. Pengujian yang di lakukan menggunakan uji statistic non parametik yaitu analisis Wilcoxon Sign Rank Test untuk menguji perbedaan
parsial variabel kinerja sebelum dan sesudah merger dengan periode selama 2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Dari hasil analisis tersebut di simpulkan bahwa merger tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, baik
dilihat dari tingkat likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas sehingga dapat dinyatakan tujuan ekonomi atas keputusan merger tidak terwujud sampai tahun
kedua. Payamta 2004 yang berjudul “Analisis pengaruh merger dan akuisisi
terhadap kinerja perusahaan publik di Indonesia”. Hipotesis yang di kemukakan yaitu di duga tingkat kinerja perusahaan manufaktur pada masa sesudah merger
dan akuisisi berbeda dengan tingkat kinerja perusahaan tersebut sebelum merger dan akuisisi, dilakukan dengan membandingkan rasio-rasio keuangan untuk
tahun-tahun sebelum dan sesudah akuisisi berlangsung. Pengujian terhadap perbedaan sebelum dan setelah pengumuman merger dan akuisisi menggunakan
wilcoxon test dengan periode pengukuran 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan pengujian hipotesis tentang perbedaan rasio
keuangan sebelum dan sesudah akuisisi. Maka di simpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja yang signifikan untuk periode sebelum dan sesudah akuisisi.
Meskipun beberapa rasio keuangan yaitu total assets turn over, fixed assets over, ROI, ROE yang memberikan indikasi perbedaan untuk tahun-tahun sebelum dan
sesudah akuisisi. Namun perbedaan tersebut sifatnya hanya temporer dan tidak konsisten.
Terdapat perbedaan penelitian yang di lakukan oleh Dedy 2009, Afriandana 2007 dan Payamta 2004. Demikian juga penelitian ini. Adapun
perbedaan tersebut dalam hal sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
1. Periode penelitian yang di lakukan Payamta, Dedy, dan Afriandana periode
tahun 1990-2008. Sedangkan penelitian ini periode tahun 2002-2009. 2.
Penelitian ini menggunakan 9 perusahaan go publik di Indonesia yang telah melakukan akuisisi.
3. Variabel dependen Y yang di gunakan penelitian ini adalah kinerja
keuangan dan variabel independen Di adalah pelaksanaan akuisisi.
2.2 Tinjauan Teori