Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas

30 5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja terakhir dan standar akuntansi yang dipaksa tidak sama. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering di pakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik, tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Rasio-rasio ini di bedakan menjadi empat antara lain rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas Sawir, 2005:6.

2.2.2.4 Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah sebuah ukuran untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo dan sumber dana untuk membiayai pelunasan hutang tersebut adalah aktiva lancar. Rasio-rasio likuiditas memberikan informasi yang sangat berguna bagi pengakuisisi ketika menilai perusahaan target yaitu seberapa besar tingkat likuiditas pasca akuisisi. Jika segera sesudah akuisisi perusahaan memerlukan dana yang likuid, maka perusahaan akan relatif lebih aman jika memiliki rasio likuiditas yang tinggi Moin, 2004:145. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Current ratio menunjukan seberapa besar kemampuan perusahaan, dengan menggunakan aktiva lancarnya, melunasi atau menutup hutang lancar. Semakin besar Current ratio semakin likuid perusahaan tersebut Moin, 2004:145. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 Current ratio dapat di hitung dengan cara sebagai berikut : Current Ratio = s Liabilitie Current Assets Current ........................................................ 2.1 Moin, 2004:145

2.2.2.5 Rasio Solvabilitas

Pembiayaan dengan hutang debt financial di maksudkan untuk mendongkrak kekuatan perusahaan dalam membiayai usahanya. Kemampuan perusahaan dengan hanya mengandalkan modal sendiri equity financial seringkali terbatas, sehingga pembiayaan dengan hutang ditempuh untuk mendukung pembiayaan equity. Di sisi lain penggunaan hutang lebih menguntungkan di bandingkan dengan pembiayaan equity, karena pembayaran bunga bisa sebagai pengurangan pajak. Namun demikian penggunaan hutang terlalu besar yang melebihi ambang batas tertentu akan makin mempertinggi kemungkinan tidak bisa mengembalikan hutang, karena harus membayar angsuran dan bunga tetap. Dengan demikian semakin tinggi hutang semakin besar kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan financial Moin, 2004:141. Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara besarnya total hutang dengan total equity. Debt to equity ratio ingin melihat kemampuan pemilik perusahaan dengan equity yang di miliki, untuk membayar hutang kepada kreditor. Semakin besar Debt to equity ratio ini semakin kecil kemampuan equity dalam menjamin hutang sehingga semakin beresiko perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang sangat tergantung dari arus kas perusahaan Moin, 2004:142. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 Debt to equity ratio dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Debt to Equity Ratio = Equity Total Debt Total ...................................................... 2.2 Moin, 2004:142

2.2.2.6 Rasio Aktivitas