Pengaruh Agama Islam dalam Pelaksanaan Upacara Peutron Aneuk.

4.2. Pengaruh Agama Islam dalam Pelaksanaan Upacara Peutron Aneuk.

Sebagaimana telah dijelaskan suku bangsa Perlak Asan merupakan pemeluk agama Islam yang taat. Kita juga telah mengenal bidal yang mengatakan bahwa “masuk Perlak Asan berarti masuk lslam “. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Perlak Asan identik dengan lslam. Yang mula-mula sekali memeluk agama lslam dalam masyarakat Perlak Asan adalah golongan raja-raja dan keluarganya. Mereka banyak bergaul dengan para saudagar-saudagar dari Gujarat dan parsi yang tidak hanya berdagang tetapi juga menyebarkan agama lslam. Dengan predikat sebagai pemeluk agama Islam yang taat, maka dapat dikatakan dahwa hukum lslam seluruhnya diambil alih menjadi hukum masyarakat Perlak Asan, seperti anak lahir ,bersunat, kawin, meninggal, pembagian harta dan lain-lain dengan dibumbui oleh beberapa hukum adatnya. Seperti telah dikemukakan bahwa pertumbuhan adat dan budaya Perlak Asan disesuaikan dengan kaedah-kaedah agama lslam, maka timbullah satu falsafat : Hukum ngon adat lagei zat ngon sifeut artinya Hukum Ajaran Islam dengan Hukum adat tidak dapat dipisahkan. Namun harus diakui bahwa tidaklah 100 dari perubahan adat itu dapat dilaksanakan sejalan denga ajaran agama lslam, sudah tentu ada antara bagian- bagian adat yang lama yang dibawa orang Hindu itu terus dipakai dan hidup dalam kebiasaan sehari-hari, karena adat tersebut telah menjadi kebiasaan ratusan tahun lamanya dalam kehidupan masyarakat Perlak Asan sebelum memeluk agama islam. Universitas Sumatera Utara Demikian juga halnya dengan adat-istiadat upacara Peutron aneuk yang dalam pelaksanaannya selalu disesuaikan dengan kaedah-keadah agama islam. Bahagian-bahagian yang tidak sesuai lagi dengan ajaran-ajaran agama Islam sudah tidak dilaksanakan oleh mereka. Meskipun beberapa bahagian kecil masih dilakukan oleh mereka. Dalam pembahagian-pembahagian di atas telah dapat diketahui unsur- unsur agama lslam yang mempengaruhi upacara Peutron aneuk ini. Secara rinci akan dijelaskan seperti dibawah ini. Dalam setiap memuali sesuatu acara terlebih dahulu harus diawali dengan ‘Bismillah ‘ bukan hanya oleh yang memimpin sesuatu perkerjaan ,tetapi dahulu harus memohon ridha dari Allah tujuanya adalah supaya Allah merestui segala yang di kerjakan sehingga apa yang diharapkan akan di kabulkan tuhan. Membaca shalawat nabi ketika hendak mencukur rambut si Bayi , tidak lain memohon Syafa’at dari Nabi Besar Muhammad Saw. Karena apabila seorang manusia selalu memohon syafa’at dari Nabi Muhammad, mudah-mudahan Nabi akan selalu ingat kepadanya. Terutama sekali apabila kehidupan di dunia telah berakhir, bagi manusia yang selama hidupnya selalu ingat akan junjungan Nabi Muhammad saw, InsyaAllah di alam akhirat ia akan memperoleh bantuan dari Rasullullah. Upacara mencukur rambut juga merupakan suatu hal yang dialami oleh Nabi Muhammad, dimana semasa kecilnya ia juga dicukurkan. Oleh sebab itu umat Islam sebagai pengikut Nabi Muhammad, sebaik-baiknya mencontoh segala perilakunya. Upacara mencukur rambut ini juga mengandung nilai kebersihan sesuai dengan yang diajarkan Islam, dimana rambut kotor yang dibawa sejak lahir Universitas Sumatera Utara sebaiknya dibuang.. Hal itu supaya rambut yang akan tumbuh menjadi lebih bersih dan lebih sehat. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menjaga kebersihan dirinya baik kebersihan lahiriah maupun bathiniah. Oleh sebab itu dianjurkan sebelum umat Islam menghadap kepada Tuhan yaitu ketika menunaikan shalat, sebaiknya mandi terlebih dahulu. Kemudian dianjurkan untuk mengenakan pakaian bersih dan indah. Demikian juga makna yang terkandung dalam acara memandikan si bayi yaitu untuk mengajarkan kepadanya agar selalu menjaga kebersihan dirinya baik lahir maupun bathin. Ketika si bayi dimandikan maka popoknya tidak turut dibuka, maksudnya adalah mengajarkan kepada si bayi supaya ia tidak pernah lupa untuk menjaga kehormatan dan auratnya dari pandangan orang lain. Karena apabila ia menyia- yiakan kehormatan dan aurat sendiri berarti dia sudah melanggar perintah Tuhan. Disamping itu juga merendahkan dirinya dihadapan orang lain. Karena Allah telah berfirman kepada umat-nya agar mempergunakan pakaian yang sebaik-baiknya dan sesuai dengan yang diperintahkan Allah. Di dalam upacara Peutron aneuk ini dibacakan doa-doa dalam bahasa arab, seperti doa selamat, doa puji syukur dan sebagainya. Karena dalam berdoa tidak hanya satu hal saja yang dimohonkan kepada Allah, tetapi bermacam- macam hal yang menyangkut kehidupan manusia. Misalnya kesehatan, keselamatan, mudah rezeki, panjang umur, keberhasilan dalam hidup dan sebagainya. Doa-doa tersebut dibacakan dengan khusus dan bersungguh-sungguh serta dengan perasaan ikhlas. Karena sebagai makhluk hidup ciptaan Allah, manusia tidak boleh bersikap sombong ketika memohon kepada Allah. Sebab Universitas Sumatera Utara Dia-lah Yang Maha kuasa di dunia dan akhirat, oleh sebab itu manusia harus tunduk pada perintah-nya. Sedangkan marhaban dan berjanzi di baca adalah sebagai puji-pujian kepada Muhammad, sebagai tanda bahwa manusia benar- benar menjunjung tinggi kemulian Nabi Muhammad. Marhaban dan berjanzi yang dibacakan itu berupa syair-syair dalam bahasa Arab, dimana ketika membacakannya dengan berlagu.

4.3. Pengaruh Agama Hindu dalam Pelaksanaan Upacara Peutron Aneuk

Dokumen yang terkait

Upacara Adat Kenduri SKO (Studi Deskriptif di Desa Keluru, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci)

18 180 93

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Temanten Pada Pernikahan Adat Jawa Timur (Studi Etnografi Komunikasi mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Temanten Pada Pernikahan Adat Jawa Timur di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik)

1 30 90

Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran Jelang Pagelaran Sisingan pada Masyarakat Desa Tambak Mekar di Kabupaten Subang (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran)

1 59 110

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Labuh Saji (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Labuh Saji di Pantai Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi)

3 27 88

Pemolaan Komunikasi Dalam Upacara Adat Mapag Sri Di Masyarakat Desa Tugu Kecamatan Slyeg Indramayu (Studi Etnografi Komunikasi Tentang Pemolaan Komunikasi Dalam Upacara Adat Mapag Sri Dimasyarakat Desa Tugu Kecamatan Sliyeg Indramayu)

1 3 1

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Temanten Pada Pernikahan Adat Jawa Timur (Studi Etnografi Komunikasi mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Temanten Pada Pernikahan Adat Jawa Timur di Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik)

6 39 90

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Mapag Panganten di Kota Bandung (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Mapag Panganten di Kota Bandung)

2 6 1

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Babarita (studi etnografi komunitas mengenai aktivitas komunikasi dalam upacara adat babarit Di Desa Sagarahiang Kabupaten Kuningan)

7 65 99

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Hari Raya Pagerwesi (studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Pada Upacara Adat Hari Raya Pagerwasi Di Desa Patemon Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng Provinsi Bali)

2 29 101

BENTUK PENYAJIAN MUSIK DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN PADA MASYARAKAT GAYO DI DESA UMANG KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH.

1 7 25