Refleksi Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

55 peneliti dalam melaksanakan pembelajaran, berdasarkan hasil penga- matan pada lembar APKG 2 Siklus II, kemampuan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran menjadi baik, hal tersebut dapat dilihat pada perolehan skor 28,6 81,71 dari skor maksimal 35. Kemudian data melalui observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, berdasarkan hasil observasi pada Lembar Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II, aktivitas siswa mencapai skor 25,6 73,14 dari skor maksimal 35. Perbandingan hasil antara aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II dapat ditampilkan dalam diagram berikut ini: Diagram 4.6. Perbandingan Perolehan Skor Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

c. Refleksi

Hasil dari pelaksanaan siklus II kemudian dianalisis. Analisis tersebut mencakup kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 20 40 60 80 100 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 P er se n tase Nilai Kelompok Siklus I Siklus II 56 1 Kegiatan Awal Dengan adanya tindakan yang disusun berdasarkan revisi dari pembelajaran siklus I, pada pelaksanaan siklus II banyak terjadi peningkatan. Pada kegiatan awal, siswa secara keseluruhan sudah berdoa dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah memahami arti penting berdoa melalui pembimbingan dan pengarahan dari peneliti. Antusias siswa sebelum pembelajaran di- mulai, juga semakin tinggi dengan adanya media pembelajaran audio visual yang disiapkan peneliti. 2 Kegiatan Inti Performansi peneliti dalam pembelajaran sudah baik, karena dapat menciptakan suasana belajar yang mengarah pada pendekatan penanaman nilai. Pelibatan siswa dalam pembelajaran meningkat, se- hingga siswa mampu memperhatikan penjelasan peneliti dengan baik. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai perfor- mansi peneliti mencapai 28,6 81,71 dari skor maksimal 35, jadi sesuai dengan patokan penilaian yang ditetapkan, nilai yang dicapai peneliti dalam melaksanakan pembelajaran siklus II meningkat men- jadi AB. Peningkatan tersebut juga terjadi pada siswa, baik yang ber- kaitan dengan proses maupun hasil belajar. Dari segi proses pem- belajaran, antusias siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembe- lajaran semakin meningkat ketika peneliti menggunakan media audio 57 visual. Sesuai dengan indikator pencapaian yang disusun dalam RPP siklus II, tayangan yang diputar dengan media audio visual berupa contoh jenis tarian dan lagu-lagu daerah. Siswa dengan penuh se- mangat ikut menyanyikan lagu-lagu daerah tersebut. Sedangkan pada penggunaan media yang mengaktifkan siswa, secara umum ber- jalan dengan tertib. Ketika kerja kelompok, siswa yang tidak serius dalam mengerjakan tugas diskusi menjadi berkurang dan akhirnya sebagian besar kelompok mampu menyelesaikan tugas diskusi dengan tepat waktu. Kemudian ketika presentasi, hanya ada satu kelompok yang masih perlu ditunjuk untuk dapat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan se- mangat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan diagram 4.6, terjadi peningkatan aktivitas sis-wa pada siklus II bila dibandingkan pada pembelajaran siklus I. Seluruh peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari persentase rata-rata hasil observasi meningkat menjadi 25,6 73,14 dari skor maksimal 35. 3 Kegiatan Penutup Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi oleh siswa dalam pembelajaran, dilakukan evaluasi. Berdasarkan diagram 4.4, hasil rata-rata evaluasi kelompok yaitu dalam mengerjakan LKS meningkat menjadi 73. Peningkatan tersebut dikarenakan siswa 58 sudah mulai terbiasa untuk bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Sedangkan hasil evaluasi individu melalui tes formatif II, rata-rata perolehan nilai siswa meningkat menjadi 72,50 dengan per- sentase tuntas 90. Sehingga dari hasil tersebut sudah di atas per- sentase tuntas belajar klasikal ideal yang ditetapkan BSNP. Setelah siklus II berhasil dilaksanakan, peneliti merasa ingin lebih mengoptimalkan hasil yang diperoleh sampai waktu penelitian selesai, karena sesuai dengan kurikulum juga masih dapat dilaksanakan pembelajaran, sehingga peneliti akan mengadakan siklus III.

d. Revisi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMBELAJARAN MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SIDOREJO PEMALANG

0 6 191

PEMBELAJARAN KAYANG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN “RAMBO” PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KAJAR KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2013

0 6 118

MODEL PEMBELAJARAN SEPAK SILA MELALUI PERMAINAN CEK CEKAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 LODAYA KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

7 44 112

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN TEMATIK MELALUI GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI BALAPULANG KULON 02

0 3 185

PENINGKATAN PEMBELAJARAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI TERLANGU 02 BREBES

1 10 195

pengembangan Model Pembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam Penjasorkes melalui pendekatan lingkungan Persawahan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 03 di Kecamatan Kedungbanteng

0 22 107

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Purwanajaya Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya).

0 1 26

Peningkatan Pembelajaran Materi Teknologi Produksi, Komunikasi, Transportasi Melalui Jigsaw pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal.

0 2 248

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PRIGI, PEJAGOAN, KEBUMEN TAHUN 2014/ 2015.

0 1 194

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR RENANG DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI BOJONG I KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG.

0 1 126