16
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran dalam pendidikan formal, perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat yang sedang berubah. Fathurrohman dan Wuri Wuryandani 2011: 11 menyatakan bahwa “untuk mengembangkan
masyarakat yang demokratis melalui Pendidikan Kewarganegaraan diper- lukan suatu strategi dan pendekatan pembelajaran khusus yang sesuai
dengan paradigma baru PKn”.
4. Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar
Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar meliputi tujuan dan ruang lingkup, hal tersebut sesuai dengan pembahasan Fathurrohman
dan Wuri Wuryandani dalam bukunya ”Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar”.
a. Tujuan PKn di Sekolah Dasar
Tujuan mata pelajaran PKn adalah untuk memberikan kom- petensi-kompetensi sebagai berikut:
1 Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan. 2
Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan ber-
negara. 3
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia.
17
4 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan tekno- logi dan komunikasi.
b. Ruang Lingkup PKn di Sekolah Dasar
Sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP, ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut: 1
Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbe- daan, cinta lingkungan, kebangaan sebagai bangsa Indonesia, sum-
pah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap
NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. 2
Norma, hukum dan peraturan, meliputi tata tertib dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat, peraturan daerah, norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan pera- dilan nasional dan internasional.
3 Hak Asasi Manusia HAM, meliputi hak dan kewajiban anak dan
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4 Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri,
kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri dan persamaan kedu-
dukan warga negara.
18
5 Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indo- nesia dan hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6 Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju ma-
syarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7 Pancasila, meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dan Pancasila sebagai ideologi ter-
buka. 8
Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar ne- geri Indonesia di luar negeri, dampak globalisasi, hubungan interna-
sional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. Ruminiati dalam Narmoatmojo 2006: 7 mengemukakan bahwa
“PKn SD merupakan mata pelajaran yang berfungsi sebagai pendidikan nilai, yaitu mata pelajaran yang mensosialisasikan dan menginternali-
sasikan nilai-nilai Pancasila atau budaya bangsa sebagaimana terdapat dalam kurikulum PKn SD”. PKn sebagai pendidikan nilai harus
mengikutsertakan pula pendekatan pendidikan yang dipakai dalam kerangka proses penyampaian nilai pada anak. Pendekatan pendidikan
dalam penelitian ini adalah pendekatan penanaman nilai metode penca-rian
19
bersama, sehingga siswa diajak untuk aktif mencari dan mene-mukan permasalahan, mengkritisi kemudian mengolahnya untuk dapat mengambil
nilai-nilai yang diharapkan mampu diterapkan dalam kehi-dupan sehari- hari, khususnya dalam kegiatan pembelajaran.
5. Pendekatan Penanaman Nilai