39
Prosedur empirik, dalam IPA mencakup observasi, klasifikasi, dan pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analitik ilmuan menginterprestasikan
penemuannya dengan mempergunakan proses-proses seperti hipotesa, eksperimen terkontrol, menarik kesimpulan, dan memprediksi. Untuk menjalankan suatu
penelitian tentang alam diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam topik yang akan diselidiki. IPA untuk anak Sekolah Dasar harus
dimodifikasi agar anak didik dapat mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep harus disederhanakan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifnya supaya
mudah dipahami. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
disesuaikan dengan perkembangan kognitifnya, menerapkan keterampilan proses, mencakup IPA, maka tujuan dalam kurikulum akan tercapai.
2.1.5 Model TAI
Trianto 2011: 42 pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif menerapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemam-
puannya berbeda. Siswa dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi pelajaran Hamdani, 2011: 30.
40
Terdapat unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Isjoni, 2013: 16 antara lain:
a.
Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama” dalam hal ini siswa memiliki kesadaran bahwa
mereka bekerja secara kelompok bukan individual.
b.
Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab
terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi. Dalam hal ini, masing-masing kelompok bertanggung jawab
terhadap anggota kelompoknya.
c.
Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama. Dalam hal ini siswa memiliki kesadaran bahwa
mereka bekerja secara kelompok dan memiliki tujuan yang sama terhadap kelompoknya.
d.
Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para anggota kelompok.
e.
Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
f.
Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.
g.
Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
TAI merupakan sebuah model pedagogik yang mengadaptasi pembela- jaran dengan perbedaan individual siswa secara akademik. Model pembelajaran
TAI, siswa ditempatkan ditempatkan dalam kelompok kecil yang anggotanya 4-5 siswa secara heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara
individual bagi siswa yang memerlukan Shoimin, 2014: 200. Huda 2013: 200 menjelas-kan tujuan TAI adalah untuk meminimalisasi pengajaran individual
yang terbukti kurang efektif, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta memotivasi siswa dengan belajar kelompok.
41
Model TAI menurut Slavin dalam Shoimin, 2014: 200-201 langkah- langkahnya sebagai berikut:
a. Placement test. Langkah ini guru memberikan tes awal pre-test kepada
siswa atau bisa digantikan dengan mencermati rata-rata nilai harian siswa. b.
Teams. Pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang bersifat heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
c. Teaching group. Guru memberikan materi secara singkat.
d. Student creative. Guru menekankan persepsi bahwa keberhasilan siswa
ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya. e.
Team study. Pada tahap ini, siswa belajar bersama dengan mengerjakan LKS yang diberikan dalam kelompoknya.
f. Fact test. Guru memberikan tes-tes kecil misalnya dengan memberikan
kuis. g.
Team score and team recognition. Guru memberikan skor pada hasil kerja kelompok dan memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berhasil
dan kelompok kurang berhasil. h.
Whole-class units. Pada tahap ini, guru menyajikan kembali materi di akhir bab dengan strategi pemecahan masalah.
Shoimin 2014: 202 menyebutkan kelebihan model pembelajaran TAI adalah 1 siswa yang lemah dapat terbantu; 2 siswa yang pandai dapat mengem-
bangkan kemampuannya; 3 siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok; 4 melibatkan siswa aktif dalam proses belajar; 5 dalam diskusi siswa dapat
42
menyampaikan pendapatnya; 6 memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman; 7 siswa belajar menghargai perbedaan tingkat kemampuan.
2.1.6 Media Audiovisual