28
2.1.3.5 Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa. Arsyad 2011: 3 menyatakan bahwa media apabila
dipahami dalam garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa, yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran Hamdani, 2011: 243. Menurut Indriana 2011: 36-37 dalam memilih bahan atau media
pengajaran, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan yaitu: a.
Isi media pengajaran tersebut berguna dan penting bagi anak didik. b.
Kandungan media tersebut menarik minat anak didik. c.
Formatnya sesuai dengan pengaturan aktivitas belajar. d.
Bahan yang digunakan valid, mudah didapat, dan tidak ketinggalan zaman.
e. Fakta dan konsepnya dikaji dari sisi kepadatannya.
f. Kandungan media tersebut berkaitan dengan tujuan yang telah
ditetapkan secara khusus. g.
Kandungan media tersebut memang sesuai dengan kondisi dan situasi mutakhir.
h. Bahan atau materi tersebut bukanlah merupakan sesuatu yang dapat
menimbulkan kerugian, kontroversi, dan membahayakan. i.
Bahan atau materinya tidak menimbulakan sesuatu yang sifatnya propaganda, yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan.
j. Media pengajaran mempunyai sisi kreatif dengan kualitas teknik
yang baik, gambarannya jelas dan menarik. k.
Media pengajaran mempunyai rancangan yang rapi dan terstruktur dengan baik.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media memiliki peran yang cukup penting, karena dengan adanya media ketidakjelasan bahan yang disampai-
kan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
29
2.1.3.6 Hasil Belajar
Keberhasilan siswa juga dilihat dari hasil belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa Sudjana, 2011: 3.
Suprijono 2010: 5 menyebutkan bahwa hasil belajar berupa: a.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambing. c.
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Hasil belajar menurut Suprijono 2010: 6 mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif menurut Rusman 2013: 126 berkenaan dengan kemampuan intelektual yang meliputi: 1 mengingat, kemampuan
30
menyebutkan kembali informasipengetahuan yang tersimpan dalam ingatan; 2 memahami, kemampuan memahami instruksi dan menegaskan
pengertianmakna, ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafikdiagram; 3 menerapkan, kemampuan
melakukan sesuatu dan mengklasifikasikan konsep dalam situasi tertentu; 3 menganalisis, kemampuan memisahkan konsep ke dalam beberapa
komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh; 4 mengevaluasi,
kemampuan menetapkan derajat. b.
Ranah afektif Menurut Sudjana 2011: 30 terdapat beberapa kategori ranah afektif
sebagai hasil belajar, sebagai berikut: 1 recivingattending, yakni suatu kepekaan dalam menerima rangsangan stimulus dari luar yang datang
kepada siswa; 2 responding atau jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar; 3 valuing
penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus yang ada; 4 organisasi berupa pengembangan dari nilai kedalam
suatu sistem organisasi; serta 5 karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua nilai yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi kepribadian dan tingkah lakunya. c.
Ranah psikomotorik Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan
kemampuan bertindak individu. Berkaitan dengan itu, Sudjana 2011: 30-
31
31 mengemukakan enam tingkatan keterampilan, yaitu: 1 gerakan refleks; 2 keterampilan pada gerakan-gerakan dasar; 3 kemampuan
perseptual, termasuk membedakan visual, auditif, motoris, dan lain-lain; 4 kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisaan, dan
ketepatan; 5 gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederahana sampai pada keterampilan kompleks; serta 6 kemampuan yang
berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Hasil belajar dalam penelitian ini diartikan sebagai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model TAI berbantuan media audio-
visual pada siswa kelas V SD yang diukur secara kuantitatif untuk aspek kognitif dengan ranah: 1 ingatan; 2 pemahaman; 3 penerapan dengan KD 5.2 yaitu
menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu
mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempenga- ruhinya.
2.1.4 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 2.1.4.1 Hakikat IPA