2. Ilmu  Ekonomi  mempelajari  proses,  perkembangan  dan  permasalahan
yang berhubungan dengan ekonomi. 3.
Segala aspek psikologi yang berhubungan dengan sosial dipelajari dalam ilmu psikologi sosial.
4. Aspek  budaya  perkembangan  dan  permasalahannya  dipelajari  dalam
antropologi. 5.
Aspek sejarah yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita dipelajari dalam sejarah.
6. Aspek  geografi  yang  memberi  efek  ruang  terhadap  kehidup  manusia
dipelajari geografi Berbagai  uraian    di    atas,  Ilmu    Pengetahuan    Sosial    merupakan    mata
pelajaran  yang  menelaah  masalah-masalah  yang    terjadi  di  masyarakat  dengan perkembangan  ilmu  pengetahuan,  teknologi,  komunikasi.
2.1.2.2 Tujuan Pembelajaran IPS
Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa
memiliki kemampuan untuk: 1.
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial . 3.
Memiliki  komitmen  dan  kesadaran  terhadap  nilai-nilai  sosial  dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Berbagai  uraian    di    atas    Ilmu    Pengetahuan    Sosial    merupakan    mata
pelajaran  yang  menelaah  masalah-masalah  yang    terjadi  di  masyarakat  dengan perkembangan    ilmu    pengetahuan,    teknologi,    komunikasi.    Kajian    IPS    lebih
ditekankan  pada  masalah –  masalah  atau  gejala  sosial  budaya  yang  terdapat  di
masyarakat    dan    di    lingkungannyapada    masa    lampau    dan    masa    sekarang dalam    rangka    mengantisipasi    perubahan    sosial    budaya    beserta    dampaknya
terhadap kelangsungan hidup manusia
2.1.2.3 Pendidikan IPS di SD
Tahap-tahap perkembangan kognitif dalam teori  P iaget dalam Rifa’i dan
Anni  2010:27-30  mencakup  tahap  sensorimotorik,  preoperasional,  dan
operasional.
1 Tahap sensorimotorik
Pada  usia  0-2  tahun,  pada  tahap  ini  menyusun  pemahaman  dunia  dengan mengordinasikan pengalaman indra sensori dengan gerakan motorikotot.
Pada  tahap  awal  ini,  bayi  hanya  memperlihatkan  pola  reflektif  untuk beradaptasi  dengan  dunia  dan  menjelang  akhir  tahap  ini  bayi  menunjukan
pola sensorimotorik yang lebih kompleks. 2
Praoperasional Terjadi  pada  usia  2-7,  dalam  tahap  ini  pemikiran  lebih  bersifat  simbollis,
egoisentris  dan  intuitif,  sehingga  tidak  melibatkan  pemikiran  operasional.
Pemikiran  pada  tahap  ini  dibagi  menjadi  dua  sub-tahap  yaitu  simbolik  dan intuitif..
a Sub-tahap simbolis2-4 tahun
Secara  mental  sudah  mampu  mempresentasikan  objek  yang  tidak nampak  dan  penggunaan  bahasa  mulai  berkembang  ditunjukkan
dengan sikap bermain, sehingga muncul egoisme dan animisme. b
Sub- tahap intuitif 4-7 tahun Anak mulai menggunakan penalaran primitive dan ingin tahu jawaban
dari  semua  pertanyaan;  anak  merasa  yakin  akan  pengetahuan  dan pemahaman  mereka,  namun  tidak  menyadari  bagaimana  mereka  bisa
mengetahui cara-cara apa yang mereka ingin ketahui. 3
Tahap operasional konkrit Pada  usia  7-11  tahun,  anak  mampu  mengoperasionalkan  berbagai  logika
tetapi  masih  dalam  bentuk  benda  konkrit.  Penalaran  logika  menggantikan penalaran intuitif, namun hanya pada situasi konkrit dan kemampuan untuk
menggolongkan sudah ada tapi belum bisa memecahkan masalah abstrak. 4
Tahap operasional formal Terjadi  pada  usia  7-15,  anak  sudah  mampu  berpikir  abstrak,  idealis,  dan
logis.  Pemikiran  operasional  formal  tampak  lebih  jelas  dalam  pemecahan masalah  verbal,  seperti  anak  dapat  memecahkan  masalah  walau  disajikan
secara  verbal.  Kemampuan  berpikir  seperti  ini  oleh  piaget  disebut  sebagai hypothetical  deductive  reasoning
yakni  mengembangkan  hipotesis  untuk memecahkan masalh dan menarik simpulan secara sistematis.
Berdasarkan  uraian  diatas,  anak  usia  SD  berada  pada  tahap  operasional konkrit.  Mereka  memandang  dunia  dalam  keseluruhan  yang  utuh,  dan
menganggap tahun yang akan datang sebagi waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan  adalah  sekarang  =konkrit,  dan  bukan  masa  depan  yang  belum  bisa
mereka pahami =abstrak. Padahal  bahan materi  IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Achmad 2005: 1
Dalam mata pelajaran IPS menjelaskan dari hal-hal yang kongkrit kepada hal  yang  abstrak  dengan  pola  pendekatan  lingkungan  yang  semakin  meluas,
memulai yang mudah  ke yang sukar, dari sempit ke yang luas dan dari yang dekat ke  yang  jauh:  Individu,  Keluarga,Tetangga,  RTRW,  Desa,  Kelurahan,
KabuaptenKota, Propinsi, Negara, Negara Tetangga, Dunia. Beberapa  tema  IPS  SD  yang  perlu  mendapatkan  perhatian  kita  bersama
antara lain: 1.
IPS SD sebagai pendidikan  nilai value education, yakni: 1
Mendidik  nilai-nilai  yang  baik  yang  merupakan  norma-norma  keluarga dan masyarakat.
2 Memberikan klasifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa.
3 Nilai-nilai  inti  atau  utama  core  values  seperti  menghormati  hak-hak
perorangan,  kesetaraan,  etos  kerja,  dan  martabat  manusia  sebagai  upaya membangun kelas yang demokratis.
2. IPS  SD sebagai pendidikan multikultural multicultural education, yakni:
1 Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar
2 Menghormati  perbedaan  etnik,  budaya,  agama,  yang  menjadikan
kekayaan budaya bangsa. 3
Persamaan  dan  keadilan  dalam  perlakuan  terhadap  kelompok  etnik  atau minoritas
3. IPS SD sebagai pendidikan global global education, yakni:
1 Mendidik  siswa  akan  kebhinekaan  bangsa,  budaya,  dan  peradaban  di
dunia 2
Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa 3
Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia
4 Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan
Dari teori diatas dapat disimpulkan dalam menyampaikan materi IPS guru harus
mampu membuat
pembelajaran yang
menyenangkan dengan
memperhatikan karakteristik dan tingkat  perkembangan   sehingga dapat  menarik perhatian siswa dalam pembelajaran IPS.
2.1.3 Pembelajaran Tematik