Gambar 3.14 Uji Biodegradabel
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakterisasi Berdasarkan Analisa Sifat Mekanik dengan Uji Tarik
Analisa kekuatan tarik dan kemuluran dari komposit biodegradabel dari α-
selulosa ampas tebu dan polipropilena dengan menggunakan polipropilena tergrafting maleat anhidrida dan divinil benzena dengan berbagai variasi komposisi dan massa
yaitu: 1.
PP : α-selulosa 95 : 5 2. PP :
α-Selulosa : PP-g-MA 95 : 5 : 1 3. PP :
α-Selulosa : PP-g-MA : BPO 95 : 5 : 1 : 1 4. PP :
α-Selulosa : PP-g-MA : BPO : DVB 95 : 5 : 1 : 1 : 1 5. PP :
α-Selulosa : PP-g-MA : BPO : DVB 95 : 5 : 0,5 : 0,5 : 1
Universitas Sumatera Utara
6. PP : α-Selulosa : BPO : DVB 95 : 5 : 1 : 1
Merupakan suatu faktor menentukan sifat mekanis bahan yang diinginkan. Hasil dari pengujian ini adalah berupa kurva tegangan versus regangan, dapat dilihat pada
Lampiran 2. Hasil pengujian ini diolah kembali untuk mendapatkan nilai kekuatan tarik dan kemuluran.
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Kekuatan Tarik dan Kemuluran Komposit Biodegradabel
No Perbandingan komposisi dan massa
Kuat Tarik σt
Nm
2
Kemuluran 1
2 3
4 5
6 7
Polipropilena murni PP:α-Selulosa 95:5
PP:α-Selulosa:PP-g-MA 95:5:1 PP:α-Selulosa:PP-g-MA:BPO 95:5:1:1
PP:α-Selulosa:PP-g-MA:BPO:DVB 95:5:1:1:1 PP:α-Selulosa:PP-g-MA:BPO:DVB 95:5:0,5:0,5:1
PP: α-Selulosa:BPO:DVB 95:5:1:1
58,618 54,347
53,121 23,527
42,428 50,031
45,076 10,2969
10,921 10,468
12,953 9,375
16,656 16,421
Gambar 4.1 Grafik Kekuatan Tarik Nm
2
dari Komposit Biodegradabel
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Kemuluran Dari Komposit Biodegradabel
Berdasarkan hasil perhitungan kekuatan tarik dan kemuluran komposit biodegradabel, variasi perbanding antara PP:
α-selulosa 95:5 memiliki sifat mekanis paling maksimum yaitu 54,347 Nm
2
, kemudian diikuti dengan PP:α-Selulosa:PP-g- MA 95:5:1 yaitu 53,121 Nm
2
, lalu PP:α-Selulosa:PP-g-MA:BPO:DVB 95:5:0,5:0,5:1 yaitu 50,031 Nm
2
,dan PP:α-Selulosa:BPO:DVB 95:5:1:1 dengan nilai tegangan 45,076 Nm
2
. Sifat mekanis yang paling maksimum memang didapatkan pada perbandingan
PP : α-selulosa 95:5, namun memiliki nilai kemuluran yang rendah yaitu 10,921 dan campuran yang ada didalamnya bukanlah campuran yang optimal karena
campuran tersebut hanya terdiri dari polipropilena dan selulosa yang memiliki sifat kimia yang berbeda,sehingga ikatan yang terbentuk diantara keduanya hanyalah
ikatan hidrogen. Maka dipilih variasi lain yang memiliki nilai tegangan tarik yang tidak berbeda jauh dengan nilai tegangan tarik dari PP:
α-Selulosa 95:5 dan ikatan yang mungkin lebih baik serta hasil pencampuran yang lebih homogen, Oleh karena
Universitas Sumatera Utara
itu dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap sampel komposit biodegradabel PP:α- Selulosa:PP-g-
MA 95:5:1, PP:α-Selulosa:PP-g-MA:BPO:DVB 95:5:0,5:0,5:1, PP:α-Selulosa:BPO:DVB 95:5:1:1.
4.2 Analisa Sifat Thermal dengan Uji DTA