dekomposisi dari inisiator tersebut adalah dengan suatu tahap awal yaitu membentuk rantai propagasi. Setelah itu, radikal bebas atau komposisinya secara keseluruhan masuk kedalam
bahan polimer dan berinteraksi dengan cara polimerisasi. Apabila radikal bebas dimasukkan misalnya kedalam suatu sistem, polimerisasi
dimulai dengan propagasi dan melewati tahapan inisiasi. Polimerisasi pada komponen buatan akan terdekomposisi menjadi radikal bebas dibawah kondisi dari reaksi yang mengikuti tiga
tahap reaksi, namun pada tahapan yang pertama formasi pusat aktif hanya akan membutuhkan sedikit energi aktivasi.Proses ketiga tahap reaksi tersebut dijabarkan sebagai
berikut Strepikheyev, 1971. R
2
βR• R• + A
1
R – A
1
• R
– A
1
• + A
1
R – A
2
• PROPAGASI ………………………………..............
R – A
m-1
+A
1
R - A
m
• R
– A
m
R – A
n
m ≤ n Terminasi
2.6 Degradasi dengan Inisiator Peroksida
Kemampuan degradasi dari peroksida dapat dilihat dari sifat stabil pelelehannya. Keefektifan stabilitas pelelehan dari penggunaan peroksida belum
dapat dipastikan secara teknik konvensional dikarenakan tidak efektifnya konsentrasi dari peroksida yang dapat bereaksi. Karena adanya kekurangan dari teknik
digunakan, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan degradasi dari peroksida.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih peroksida:
a. Waktu paruh dari peroksida
b. Konsentrasi
c. Jenis radikal yang dihasilkan
d. Lingkungan
e. Daya kemampuan
Universitas Sumatera Utara
Allen, 1983.
2.7 Proses Grafting
Grafting pada permukaan pada bahan polimer adalah merupakan suatu variasi teknologi yang telah diketahui sangat mempengaruhi kenaikan sifat permukaan dari suatu
bahan polimer. Metode ini sedang sangat berkembang dan memiliki fungsi yang sangat besar pada berbagai bidang misalnnya pada serat dan kaca yang akan mempengaruhi dari
stabilitasnya secara termal Saihi, 2001. Grafting kopolimer adalah suatu polimer yang terdiri dari molekul-molekul dengan
satu atau lebih jenis dari monomer yang terhubung pada sisi rantai utama. Grafting kopolimer dapat juga disiapkan oleh proses kopolimerisasi cabang dengan monomer yang akan
membentuk rantai utama. Grafting maleat anhidrida pada polipropilena yaitu PP-g-MA saat ini merupakan
menjadi daya tarik industri yang sedang sangat berkembang dan patut untuk dipertimbangkan dan dikembangkan, karena dapat menghasilkan keselarasan dan peningkatan kereaktifan.
Secara laporan fungsionalisasi yang diterima, proses dilakukan dengan cara grafting maleat anhidrida MA kepada polipropilena yang dalam kondisi cair dengan keberadaan
suatu peroksida organik. Reaksi tersebut dapat dijabarkan sebagai suatu mekanisme reaksi radikal. Inisiator
peroksida membentuk suatu radikal yaitu yang akan menyerang satu atom hidrogen yang berasal dari karbon tersier polipropilena yang akan membentuk polipropilena makro radikal.
Setelah langkah tersebut langkah tersebut akan terjadi grafting dari maleat anhidrida yang mengikuti tahap reaksi sebagai berikut:
a. Pada satu sisi, maleat anhidrida akan bereaksi dengan makro radikal dari polipropilena
dan pada sisi lain anhidrat suksinat akan terdistribusi pada sepanjang rantai yang akan terisolasi pada unit tersebut.
b. Pada sisi lain, polipropilena yang bersifat makro radikal diterima sebagai penggerak
utama rangkaian b scission, dari radikal atom C sekunder yang menghasilkan b scission sehingga terjadi suatu penggabungan dengan maleat anhidrida. Grafting dari maleat
anhidrida tersebut terhadap polipropilena akan menghasilkan hasil samping yaitu beruapa asam suksinat Laurent, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Karakterisasi Komposit biodegradabel