21 kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105
C sampai pelarut menguap semua. Labu didinginkan dalam desikator lalu
beratnya ditimbang = x gram. lemak dapat dihitung dengan rumus :
x - y Lemak bb =
x 100 w
Keterangan : x = bobot contoh g y= bobot labu lemak g
w= bobot sampel g
3.3.4. Kadar Protein , metode makro-Kjeldahl AOAC, 1995
Sebanyak kurang lebih 3 gram sampel ditimbang menggunakan neraca analitik, pindahkan ke dalam labu Kjeldahl.
Kemudian tambahkan 1.9± 0.1 g K
2
SO
4
, dan 2.0 + 0.1 ml H
2
SO
4
kemudian sampel didihkan sampai 1-1.5 jam sampai cairan menjadi jernih.
Setelah cairan menjadi jernih, dinginkan dan tambahkan sejumlah kecil air secara perlahan-lahan, kemudian dinginkan
kembali. Pindahkan isi labu ke dalam alat destilasi. Cuci dan bilas labu 5-6 kali dengan 1-2 ml air, pindahkan air cucian ke
dalam alat destilasi. Letakkan erlenmeyer 125 ml yang berisi 5 ml larutan H
3
BO
3
dan 2-4 tetes indikator campuran 2 bagian metil merah 0.2 dalam alkohol dan 1 bagian metilen biru 0.2
dalam alkohol di bawah kondensor. Ujung tabung kondensor harus terendam di dalam larutan H
3
BO
3
. Kemudian tambahkan 8- 10 ml larutan NaOH dan lakukan destilasi sampai tertampung
kira-kira 15 ml destilat dalam erlenmeyer. Bilas tabung kondensor dengan air, dan tampung bilasan dalam erlenmeyer
yang sama. Encerkan isi erlenmeyer sampai kira-kira 50 ml kemudian titrasi dengan HCl 0.02 N sampai terjadi perubahan
warna menjadi abu-abu. Lakukan juga penetapan blanko.
22 Cara perhitungan kadar protein :
ml HCl-ml blanko x N HCl x 14.007 x 100 N =
mg sampel protein = N x faktor konversi
Tabel 6 . Faktor konversi kadar protein berbagai macam bahan
No Bahan
Faktor konversi 1 Beras
5.95 2 Gandum
5.83 3 Tepung
terigu 5.78
4 Kacang kedelai
5.71 5 Kacang
tanah 5.46
6 Biji-bijian 5.30
7 Susu 5.38
8 Produk pangan lainnya
6.25
Sumber : Atmawikarta 2001
3.3.5 . Kadar karbohidrat
Kadar karbohidrat diukur dengan rumus by difference yaitu : karbohidrat = 100- air- abu- lemak- protein
3.3.6. Jumlah Kalori Atmawikarta, 2001
Jumlah kalori kkal100 g = 4 x protein + 9 x lemak + 4 x karbohidrat
3.4. Analisis Mikrobiologi 3.4.1. Total Mikroba
Uji mikrobiologi yang dilakukan adalah menghitung total plate count
TPC dengan metode tuang. Sebanyak 25 gram bubuk pure instan yang diambil secara acak dicampurkan ke
dalam 225 ml larutan pengencer steril dan dikocok dalam stomacher
sehingga diperoleh pengenceran 10
-1
. Contoh tersebut diencerkan lagi hingga pengenceran 10
-4
. Kemudian dilakukan pemupukan pada pengenceran 10
-1
,10
-2
, 10
-3
, dan 10
-4
sebanyak 2
23 cawan duplo untuk masing-masing pengenceran. Selanjutnya
12-15 ml agar PCA dituang ke dalam cawan petri yang telah berisi contoh sebanyak 1 ml. Cawan diinkubasi secara terbalik
pada suhu 37 C selama 48 jam. Jumlah kolonig atau ml
dihitung dengan metode Harrigan :
Σ koloni N=
n
1
+ 0.1. n
2
d Keterangan :
N = Jumlah koloni per mlgram n = Jumlah cawan setiap pengenceran
d = pengenceran terkecil
3.4.2. Total kapang khamir
Dari pengenceran contoh, dilakukan pemupukan sampai 10
-2
. Kemudian 12-15 ml media PDA yang telah diasamkan dengan asam tartarat 10 dituang ke dalam cawan petri yang
telah berisi contoh. Cawan diinkubasi secara terbalik pada suhu 37
C selama 2 hari. Total kapang khamir dihitung dengan rumus: Σ koloni
N= n
1
+ 0.1. n
2
d Keterangan :
N = Jumlah koloni per ml n = Jumlah cawan setiap pengenceran
d = pengenceran terkecil
3.4.3 Uji Penduga Koliform