Carboxymethylcellulose CMC TINJAUAN PUSTAKA A. UBI JALAR

9 Tabel 5. Jenis dan sifat pirodekstrin Karakteristik Dekstrin putih Dekstrin kuning British gum Kondisi Katalis HCl HCl - Suhu C 79-121 149-190 135-190 Waktu jam 3-7 6-20 10-24 Sifat Produk Warna Putih-krem muda Kekuningan- kuning tua Kekuningan –coklat tua Kelarutan 1-98 95-100 1-100 Pelarutan bagian air 2-5 1 3-8 Sumber : Satterwaite dan Iwinski 1973 Dekstrin banyak diaplikasikan pada industri kemasan dan kertas terutama sebagai bahan perekat. Pada industri pangan, dekstrin dapat digunakan untuk memperbaiki tekstur bahan pangan. Penambahan dekstrin pada tepung instan sari buah nanas dapat meningkatkan densitas kamba serta dapat melembutkan tekstur Warsiki, 1993.

D. Carboxymethylcellulose CMC

Carboxymethylcellulose CMC biasanya ditemui dalam bentuk garam natrium. Na-CMC merupakan polisakarida termodifikasi yang memiliki struktur linier, berantai panjang, larut air, dan bersifat anionik. CMC merupakan polimer yang termasuk gum alami yang dimodifikasi secara kimia. CMC dapat diaplikasikan pada berbagai tingkat kekentalan bahan, ukuran partikel, dan sifat reologi. Secara tradisional, gum ini diperoleh dari rumput laut, tanaman, dan biji-bijian. Keunggulan CMC diantaranya : 1 keseragaman sifat dan spesifikasi, 2 bahan baku yang mudah diperoleh, 3 kemurnian yang tinggi, 4 harga yang relatif stabil Keller, 1986. CMC banyak dibutuhkan pada industri pangan, farmasi dan kosmetik yang lebih dikenal dalam bentuk gum selulosa. FDA mengkategorikan CMC sebagai bahan yang tergolong GRAS Generally Recognized As Safe pada section 121.101 Food and Drugs Regulation yang dipublikasikan pada tanggal 31 Januari 1961 Batdorf dan Rossman, 1973. Pada publikasi FDA periode 10 Juli 2006, CMC masih berstatus GRAS FDA, 2006. CMC murni memiliki warna putih-krem, tidak berasa dan berbau, dan free-flowing powder. Pada industri pangan, sifat dasar CMC yang meningkatkan nilai komersialnya adalah kemampuannya untuk mengentalkan cairan, bertindak sebagai pengikat air, pelarut yang efektif baik dalam larutan panas maupun dingin, dan memperbaiki tekstur pada berbagai produk pangan. Gum selulosa ini secara fisik inert dan tidak mengandung kalori karena tidak dimetabolisme oleh sistem pencernaan manusia. Pada industri ekstrusi, CMC bertindak sebagai pengikat, membantu menstabilkan emulsi, dan menghambat pengkristalan gula. Beberapa jenis produk pangan yang menggunakan CMC diantaranya produk dehidrasi, makanan kaleng, freeze dried products, dan processed meats . Pada produk kering seperti bubuk sayuran dan buah atau sup instan CMC berfungsi mempermudah proses rekonstitusi dan memperbaiki tekstur selama rekonstitusi. Selain itu, penambahan CMC juga dapat melindungi komponen-komponen di dalam produk seperti lemak dari degradasi karena ketengikan oksidatif. Pada makanan kaleng, CMC efektif mengontrol pemisahan cairan misal pada ikan segar yang disterilisasi. Pada produk freeze dried , CMC berfungsi efektif sebagai enkapsulasi komponen minyak pada emulsi sehingga dapat menstabilkan minyak dan sifat rehidrasi emulsi Keller, 1986. Selain itu penambahan CMC dapat meningkatkan rendemen pada produk seperti tepung instan sari buah nanas Warsiki, 1993. CMC berfungsi optimum pada pH 5 dan pada pH 3 akan mengendap. Penurunan suhu mengakibatkan kemampuan CMC untuk meningkatkan viskositas menurun Hodge dan Osman, 1976.

E. PENGERING DRUM DRUM DRYER