Kerangka Pemikiran Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

Correction Model ECM yang mampu memprediksi dalam jangka pendek dan jangka panjang dengan mengatasi permasalahan data runtun waktu time series yang tidak stasioner dan regresi palsu.

2.7. Kerangka Pemikiran Konseptual

Negara dengan perekonomian terbuka seperti Indonesia sangat memiliki ketergantungan dengan perekonomian luar negeri. Ketergantungan tersebut dapat direfleksikan dengan adanya perdagangan antar negara yang terdiri dari arus barang, jasa, dan arus pembayaran antar negara di dunia. Dalam perdagangan internasional tersebut terdapat berbagai kesepakatan yang mengikat agar terciptanya perdagangan yang adil dan saling menguntungkan bagi negara-negara yang melakukan perdagangan internasional. Baik kesepakatan bilateral, regional maupun multilateral. Salah satu kesepakatan multilateral yang terpenting dalam perdagangan internasional saat ini adalah disepakatinya liberalisasi perdagangan di sektor pertanian yang diprakarsai oleh WTO dengan tujuan menciptakan perdagangan internasional yang lebih berorientasi pasar, adil, dan lebih dapat diprediksi dengan berfokus pada pembukaan seluas-luasnya pasar domestik akses pasar, penurunan subsidi domestik dan persaingan ekspor yang sehat. Sektor pertanian diklasifikasikan menjadi beberapa sub sektor, yaitu sub sektor tanaman pangan, sub sektor hortikultura, sub sektor buah-buahan dan sub sektor tanaman perkebunan. Dengan adanya kesepakatan liberalisasi perdagangan disektor pertanian maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi ekspor dan impor komoditas sub sektor-sub sektor pertanian tersebut. Perdagangan ekspor-impor komoditi pangan utama yang dihasilkan oleh sub sektor tanaman pangan menjadi obyek penelitian secara khusus, sebab dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan menyempitnya areal pertanian, persediaan pangan utama seperti beras, jagung, gandum, kedelai, ubi jalar, ubi kayu dan kacang tanah seringkali menjadi masalah yang cukup krusial. Padahal keunggulan komparatif pada komoditi pangan ini telah dimiliki Indonesia. Dengan adanya liberalisasi perdagangan diharapkan memberikan pengaruh yang positif bagi perekonomian Indonesia yang masih bercorak agraris ini, terutama berpengaruh pada meningkatnya ekspor komoditas pangan dan menurunnya impor komoditas pangan yang selama ini cukup besar, agar devisa Indonesia bertambah besar sehingga pembangunan pasca krisis berjalan lancar. Secara umum, pemikiran konseptual diatas dapat dilihat pada Gambar 2.5. Perekonomian Indonesia Komoditas Tanaman Pangan Sektor Pertanian Faktor Penduga Berpengaruh lain : 1. Suku Bunga dalam Negeri 2. Suku Bunga Internasional 3. Nilai Tukar Rupiah Kurs 4. Produk Domestik Bruto 5. Dummy Liberalisasi 6. Dummy Krisis Sektor Ekonomi Lain Sub sektor Tanaman Pangan Sub Sektor Lainnya Jumlah penduduk meningkat, kebutuhan pangan meningkat Kebijakan Ekspor-Impor Komoditas Pangan Utama Neraca Perdagangan non-migas Indonesia Keterangan : : Tidak termasuk dalam penelitian Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Konseptual

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Bank Indonesia BI, dan Departemen Pertanian. Dalam penelitian ini data sekunder yang diambil adalah Produk Domestik Bruto PDB nominal, neraca perdagangan non-migas Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, nilai ekspor dan impor komoditas pangan utama Indonesia, suku bunga tiga bulanan, dan LIBOR London Inter Bank Offer Rate. Data yang digunakan merupakan data triwulanan dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2005 dan beberapa data diriilkan dengan tahun dasar 1996.

3.2. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah model koreksi kesalahan atau Error Correction Models ECM dan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software Microsoft Excel dan Eviews 4.1. Adapun syarat untuk menggunakan metode analisis ECM yaitu jika minimal ada salah satu variabel yang tidak stasioner. Apabila seluruh data yang digunakan ternyata stasioner, maka persamaan tersebut tidak dapat dianalisa dengan menggunakan metode ECM.