Krisis ekonomi membawa dampak yang cukup siginifikan terhadap kinerja ekspor-impor Indonesia, menurut Mankiw 2003 jika terjadi depresiasi nilai tukar
suatu negara, maka produk negara tersebut akan memiliki daya saing yang tinggi sebab harganya menjadi lebih murah jika dibandingkan dengan produk negara
lain. Namun untuk kondisi Indonesia pada masa krisis, justru banyak sektor ekonomi, khususnya industri manufaktur mengalami penurunan, hal itu
disebabkan bahan baku industri dalam negeri lebih banyak diimpor sehingga depresiasi nilai tukar Rupiah justru memukul produksi sektor tersebut akibat
kesulitan bahan baku. Berbeda dengan sektor pertanian yang justru eksis bahkan mengalami pertumbuhan pada masa krisis, kondisi tersebut membuktikan sektor
pertanian merupakan sektor yang berbasis sumberdaya lokal dan memiliki
keterkaitan yang erat dengan ekonomi rakyat Wie, 2001.
2.5. Model Koreksi Kesalahan atau Error Correction Model ECM
Model koreksi kesalahan atau Error Correction Model ECM adalah salah satu model dinamik yang diterapkan secara luas dalam analisa ekonomi.
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Sargan pada tahun 1964 dalam penelitiannya tentang hubungan upah dengan harga di Inggris Raya. ECM
bertujuan mengatasi permasalahan data runtun waktu time series yang tidak stasioner dan regresi palsu spurious regression.
ECM muncul untuk mengatasi perbedaan hasil estimasi antar jangka pendek dengan jangka panjang, yaitu dengan cara proporsi disequilibrium pada
satu periode dikoreksi dan periode selanjutnya sehingga tidak ada kesalahan dalam menggunakan model yang dianalisa Isbandriyati dalam Kusumastuti,
2005. Ketidakseimbangan kesalahan disequilibrium error terjadi karena kesalahan spesifikasi, yaitu antara lain kesalahan pemilihan variabel, parameter,
keseimbangan itu sendiri, kesalahan dalam membuat definisi variabel dan cara mengukurnya serta kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia dalam
menginput data. Kegunaan dari penerapan koreksi kesalahan atau ECM dalam analisis ekonomi adalah :
1. Merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengatasi masalah data runtun waktu yang non-stasioner dan regresi palsu spurious regression.
2. Model dengan variabel-variabel dalam bentuk first difference mengeliminasi trend
dari variabel. 3. Error Correction Model ECM dapat diestimasi dengan metode Ordinary
Least Square OLS.
4. Error Correction Model ECM dapat disesuaikan atau disamakan dengan pendekatan umum ke khusus melihat kecenderungan umum dan membaginya
menjadi pendekatan jangka pendek dan jangka panjang. 5. Membedakan dengan jelas antar parameter jangka panjang sehingga sangat
ideal digunakan untuk menaksir dari keakuratan sebuah hipotesis. Jika ada variabel yang tidak nyata dapat direduksi sehingga akan meningkatkan efisiensi
estimasi. Keuntungan dan keunggulan penggunaan ECM yang lain, yaitu seluruh
komponen dan informasi pada tingkat variabel telah dimasukkan dalam model, memasukkan semua bentuk kesalahan untuk dikoreksi dapat menghindari dari
masalah trend dan regresi palsu. Sifat-sifat statistik diinginkan dari model dan
pemberian makna dari persamaan dalam model tersebut juga lebih sederhana, artinya, ECM mampu memberikan makna lebih luas dari hasil estimasi model
ekonomi sebagai pengaruh perubahan variabel independent terhadap variabel dependent
dalam hubungan jangka pendek maupun jangka panjang Julianto dalam Kusumastuti, 2005.
2.6. Penelitian Terdahulu