Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian Hipotesis

satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 Situmorang Lufti, 2012 : 137, di mana : a. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas.

3.11 Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptip dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan mengiterprestasikan data sehingga di peroleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang di hadapi.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regeresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas X 1,2,3....,n terhadap variabel terikat Y. Persamaan regersi linier berganda yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Keterangan: Universitas Sumatera Utara Y= variabel keputusan pembelian a= konstanta b 1 ...b 5 = koefisien regresi X 1 = pekerjaan X 2 = keadaan ekonomi X 3 = gaya hidup X 4 = kepribadian X 5 = Motivasi e= standard error

c. Pengujian Hipotesis

1. Uji t hitung parsial Uji hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H :b 1= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu faktor pribadi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. H :b 1≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu pekerjaan X 1 , Keadaan ekonomi X 2 , Gaya hidup X 3 , Kepribadian X 4 , motivasi X 5 terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara H α diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 2. Uji F hitung serentak Uji f hitung yaitu untuk melihat secara bersama-sama pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas yaitu faktor pribadi dan motivasi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Model hipotesis yang digunanakan adalah: a. H : b 1 : b 2 = 0, artinya melihat secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas yaitu faktor pribadi dan motivasi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. b. H : b 1 : b 2 0, artinya melihat secara bersama-sama terdapat pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas faktor pribadi dan motivasi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima apabila t hitung t tabel p ada α = 5 H α diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 3. Uji Determinan R 2 Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Semakin koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Jika determinan R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian terhadap variabel Universitas Sumatera Utara terikat yaitu keputusan pembelian. Sebaliknya jika determinan semakin kecil mendekati nol makadapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian semakin kecil terhadap variabelterikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas yaitu faktor pribadi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan