REGRESSION Asumsi Klasik Pendekatan Histogram dan Normal probability Pendekatan Kolmogrov – Smirnov

2. REGRESSION

Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 motivasi, gayahidup, keadaanekonomi, pekerjaan, kepribadian a . Enter a. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .623 a .388 .337 .46505 a. Predictors: Constant, motivasi, gayahidup, keadaanekonomi, pekerjaan, kepribadian b. Dependent Variable: kepuasanpembelian ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 8.101 5 1.620 7.492 .000 a Residual 12.760 59 .216 Total 20.862 64 a. Predictors: Constant, motivasi, gayahidup, keadaanekonomi, pekerjaan, kepribadian b. Dependent Variable: kepuasanpembelian Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .815 .368 2.215 .031 pekerjaan .062 .057 .132 1.077 .286 keadaanekonomi .082 .083 .110 .990 .326 gayahidup -.029 .092 -.043 -.316 .753 kepribadian .053 .089 .083 .600 .551 motivasi .319 .082 .491 3.895 .000 a. Dependent Variable: kepuasanpembelian

3. Asumsi Klasik

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4. Npar Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 65 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .44651558 Most Extreme Differences Absolute .112 Positive .112 Negative -.079 Kolmogorov-Smirnov Z .902 Asymp. Sig. 2-tailed .390 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .213 .211 1.009 .317 Pekerjaan -.054 .033 -.245 -1.638 .107 Keadaanekonomi .056 .047 .160 1.174 .245 Gayahidup -.027 .053 -.084 -.507 .614 Kepribadian .009 .051 .030 .179 .859 Motivasi .073 .047 .240 1.561 .124 a. Dependent Variable: res2 Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Damanik, Berdian. 2008. Analisis Faktor Pribadi dan Faktor Psikologi Terhadap Keputusan Konsumen Pada Game Station Jln Jamin Ginting.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Halim, Shabrina Masvira. 2009. Pengaruh faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbuck Coffee Medan.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Tidak Untuk Dipublikasikan. Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran, Edisi 5 Jilid 1, Erlangga, Jakarta. _______, Philip dan Susanto, A, B. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis dan Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi 1, Jilid 2, Selemba empat, Jakarta. _______, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1, PT. Indeks, Jakarta. Prayoga, Putra Saguh. 2010. Pengaruh Faktor Budaya,Sosial,Pribadi,dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedap Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Prasetijo, Ristiyanti dan John Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen, Andi, Yogyakarta. Setiadi, Nugroho. 2008. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi, Kencana, Jakarta Siamamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Yang Efektif dan Profitabel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. _______ 2004. Riset Pemasaran: Falsafat, Teori, dan Aplikasi, PT. Graamedia Pustaka Utama, Jakarta. Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2012. Analisis Data : Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Cetakan ke Dua, USU Press, Medan. Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia, Bogor. Sunyoto. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran Prilaku Konsumen, CAPS Center For Academic Publishing Service, Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara Umar, Husein. 2004. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. http:ekonomi.metrotvnews.comread20140814277636minum-kopi-jadi-gaya- hidup-konsumsi-kopi-pun-naik. Diakses pada 10 Agustus 2015. Zaluchu, Fotarisman. Praktis Penelitian Kesehatan. Medan : Perdana Publishing, 2011. Muhammaad, Iman. Pemanfaatan SPSS Dalam Penelitian Bidang Kesehatan dan Umum. 5. Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2015. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Sugiyono, 2008:11. Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel bebas, yaitu variabel Pekerjaan X 1 , Keadaan Ekonomi X 2 , Gaya Hidup X 3 , Kepribadian X 4 , MotivasiX 5 serta variabel terikatnya adalah Keputusan Pembelian Y.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Keude Kupie Ulee Kareng yang beralamat di Jl. Dr Mansyur Medan. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei 2016 sampai September 2016.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu membatasi masalah yang di bahas, hanya pada: 1. Variabel bebas yaitu variabel Pekerjaan X 1 , Keadaan Ekonomi X 2 , Gaya Hidup X 3 , Kepribadian X 4 dan Motivasi X 5 . 2. Variabel Terikat, yaitu Keputusan pembelian Y. Universitas Sumatera Utara

3.4 Definisi Operasional Variabel

Untuk menjelaskan variabel yang dimaksudkan dalam penelitian ini, maka perlu definisi operasional variabel dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional yaitu suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dari membenarkan kegiatan atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini antara lain : 1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari : a. Pekerjaan X 1 aktivitas utama yang dilakukan oleh seseorang untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. b. Keadaan Ekonomi X 2 Pendapatan serta penghasilan seseorang yang dapat di belanjakan. c. Gaya Hidup X 3 Pola hidup seseorang yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. d. Kepribadian X 4 Karakteristik psikologis yang berbeda dari tiap orang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Universitas Sumatera Utara e. Motivasi X 5 Suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu . 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat Y adalah keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada Keude Kupie Ulee Kareng Medan. Keputusan pembelian merupakan tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran Pekerjaan X 1 Aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan untuk tujuan tertentu yang dilakukan di Keude Kupie Ulee areng. 1. Bisnis 2. Memperluas jaringan Likert Keadaan ekonomi X 2 Pendapatan dan status pelanggan yang di belanjakan di Keude Kupie Ulee Kareng. 1. Kalangan pekerja. 2. Kalangan mahasiswa Likert Gaya hidup X 3 Pola hidup pelanggan di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya pada Keude Kupie Ulee Kareng. 1. Menghabis kan waktu luang 2. Mendapat pengakuan Likert Sumber : Setiadi 2003:10 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Kepribadian X 4 Karakteristik psikologis pelanggan yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap Keude Kupie Ulee Kareng. 1. Sesuai Keinginan 2. Pengaruh lingkungan Likert Motivasi X 5 Pengaruh yang didapat oleh pelanggan untuk berkunjung di Keude Kupie Ulee Kareng 1. Teman 2. Keluarga Likert Keputusan Pembelian Y Sikap pelanggan dalam memutuskan untuk melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng. 1.Menjatuhkan pilihan pada produk yang terbaik 2. Puas terhadapat pelayanan Likert Sumber : Setiadi 2003:10

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2008:132. Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberikan skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel X dan Y adalah sebagai berikut: Skala Likert menggunakan lima tingkatan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono 2008:133

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008:115. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang sedang berada di Keude Kupie Ulee Kareng.Rata-rata konsumen 185 orang pada Bulan Januari 2015 – Juli 2015.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008:116. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus slovin Umar, 2005:78 yaitu: Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi E = Taraf Kesalahan = 10 Universitas Sumatera Utara Maka jumlah sampel yang di peroleh adalah: Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 65 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposif sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu. Kriteria pemilihan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pelanggan yang berada di kafe Keude Kupie Ulee Kareng dan telah melakukan kunjungan minimal 3 kali.

3.7 Jenis Data Penelitian

Penelitiian ini menggunakan dua data antara lain: 1. Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer di peroleh dengan menggunakan kesioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi,baik dari buku dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner Kuesioner merupakan pengumpalan data-data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden melalui daftar pertanyaan. Universitas Sumatera Utara 2. Studi Pustaka Studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku- buku, jurnal, majalah dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabitas

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2012:76 Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah di dapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan kuesioner. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Uji validitas dilakukan pada 30 orang responden pada Keude Kupiee Ulee Kareng jln Dr. Mansyur Medan diluar sampel untuk menguji valid atau tidaknya seluruh pernyataan. Skala pengukuran yang tidak valid maka tidak memberikan manfaat bagi peneliti karena tidak mengukur yang seharusnya dan melakukan yang seharusnya dilakukan , dengan kriteria sebagi berikut : 1. Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid 2. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 98,2667 78,961 ,448 ,911 VAR00002 98,2333 78,737 ,422 ,912 VAR00003 98,2333 78,806 ,416 ,912 VAR00004 98,1333 76,809 ,626 ,907 VAR00005 98,2000 79,545 ,455 ,911 VAR00006 98,2333 79,909 ,393 ,912 VAR00007 98,1000 79,197 ,505 ,910 VAR00008 98,0667 76,478 ,692 ,906 VAR00009 98,2000 79,476 ,419 ,911 VAR00010 98,2000 76,166 ,655 ,907 VAR00011 98,0667 77,582 ,651 ,907 VAR00012 98,1000 78,162 ,605 ,908 VAR00013 98,1667 79,730 ,427 ,911 VAR00014 98,0333 77,344 ,666 ,907 VAR00015 98,1667 77,454 ,635 ,907 VAR00016 98,2667 78,202 ,511 ,910 Sumber : Hasil penelitian, 2016 Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan hasil dari pengujian validitas memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Kesimpulannya adalah seluruh butir pernyataan valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti 2012:79 Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16. Butir pertanyaan yang sudah Universitas Sumatera Utara dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika nilai cronbach alpha 0,60 maka dinyatakan reliabel. 2. Jika nilai cronbach alpha 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel. Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .747 16 Berdasarkan pada tabel diatas nilai cro nbach’s alpha dari 0,60 0,747 0,60 maka pernyataan reliabel.

3.10 Uji Asumsi Klasik

3.10.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu data dengan bentuk lonceng, data tidak melenceng ke kiri dan ke kanan, dan titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang Lufti, 2012:107.

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan Universitas Sumatera Utara satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 Situmorang Lufti, 2012 : 137, di mana : a. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas.

3.11 Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptip dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan mengiterprestasikan data sehingga di peroleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang di hadapi.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regeresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas X 1,2,3....,n terhadap variabel terikat Y. Persamaan regersi linier berganda yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Keterangan: Universitas Sumatera Utara Y= variabel keputusan pembelian a= konstanta b 1 ...b 5 = koefisien regresi X 1 = pekerjaan X 2 = keadaan ekonomi X 3 = gaya hidup X 4 = kepribadian X 5 = Motivasi e= standard error

c. Pengujian Hipotesis

1. Uji t hitung parsial Uji hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H :b 1= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu faktor pribadi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. H :b 1≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu pekerjaan X 1 , Keadaan ekonomi X 2 , Gaya hidup X 3 , Kepribadian X 4 , motivasi X 5 terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara H α diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 2. Uji F hitung serentak Uji f hitung yaitu untuk melihat secara bersama-sama pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas yaitu faktor pribadi dan motivasi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Model hipotesis yang digunanakan adalah: a. H : b 1 : b 2 = 0, artinya melihat secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas yaitu faktor pribadi dan motivasi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. b. H : b 1 : b 2 0, artinya melihat secara bersama-sama terdapat pengaruh positf dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel bebas faktor pribadi dan motivasi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima apabila t hitung t tabel p ada α = 5 H α diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 3. Uji Determinan R 2 Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Semakin koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Jika determinan R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian terhadap variabel Universitas Sumatera Utara terikat yaitu keputusan pembelian. Sebaliknya jika determinan semakin kecil mendekati nol makadapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian semakin kecil terhadap variabelterikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas yaitu faktor pribadi X terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1. Keudie Kupie Ule Kareng

Nongkrong di warung kopi atau kedai kopi sepertinya sudah menjadi kebutuhan masyarakat, khususnya Kota Medan. Berbagai menu, fasilitas, dan konsep ditawarkan guna menarik pelanggan. Semua punya ciri khas, termasuk Keude Kupie Ulee KarengGayo Medan yang ada di Jalan Dr. Mansyur Medan. Selama ini kedai kopi identik dengan warung pinggir jalan. Tidak memandang kelas atau status sosial, kasta, maupun kalangan. Namun kini tidak, karena kedai kopi bersifat eksklusif telah menjamur. Dengan begitu, secara tidak langsung gengsi ngopi semakin tinggi. Tidak lagi di pinggir jalan, akan tetapi sudah menjual susana yang lebih nyaman. Al Junishar yang akrab dipanggil Agam ini merupakan salah seorang yang memiliki usaha coffee shop bernama Keude Kupie Ulee KarengGayo Medan yang berdiri sejak 3 tahun lalu. Dulu kedai kopi miliknya hanya berkapasitas kecil, ruko 2 lantai. Tidak seperti coffee shop lainnya, miliknya ini cukup sederhana. Tidak berfasilitas mewah, apalagi mahal. Tapi Agam sepertinya tahu apa keinginan pelanggannya, sehingga dia memenuhi hampir seluruh kebutuhan konsumen yang datang ke kedainya. Alhasil, kedainya pun menjadi salah satu tempat favorit berbagai kalangan untuk nongkrong atau sekedar minum kopi. Seiring berjalannya waktu, pria kelahiran 6 juni 1980 ini memutuskan untuk mengembangkan usahanya. Tak jauh dari Universitas Sumatera Utara tempatnya yang dulu, dia membangun gedung baru dengan konsep yang lebih menarik. Kita membuat ini, juga karena kita melihat kebutuhannya seperti itu. Kita ingin semuanya ada di sini. Itu yang ingin kita sajikan kepada pelanggan, katanya kepada MedanBisnis beberapa waktu lalu saat ditemui di tempat usahanya. Wajar jika Agam ingin memanjakan konsumennya, karena dari pengalamannya dulu sebelum dia memulai usahanya, apa yang dia mau hampir tidak terpenuhi atau tidak didapatnya dari kedai kopi yang ditongkronginya. Itu yang menjadi inspirasinya untuk menghadirkan kedai kopi yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen, baik dari kalangan pelajar maupun profesional. Dari segi makanan, Agam menyediakan menu yang simple, enak, cepat dibuat, dan sesuai porsi. Di Keude Kupie Ulee KarengGayo Medan ini juga menyediakan 7 macam cemilan, agar pelanggan tidak bosan saat menunggu pesanannya datang. Respon pelanggan dengan gedung baru kita ini sangat bagus, dan saya yakin akan kian berkembang. Karena siapa sih yang tidak mau usahanya bertumbuh? ujarnya. Memang pertumbuhan bisnis milik Agam terbilang maju pesat. Terletak di tengah kota dengan area yang strategis dan fasilitas yang memadai, menjadikan permintaan dan jumlah pelanggan kian besar. Di gedung baru ini, ruang yang disediakan lebih lebar dari yang lama. Ukurannya 16x16 meter, di mana setiap lantainya punya konsep yang berbeda. Lantai 1 dibuat tampak lebih serius. Dengan konsep eksekutif muda, lantai 1 ini lebih kepada privasi, di mana pelanggan memang tidak diperbolehkan untuk Universitas Sumatera Utara merokok. Sedangkan lantai 2 merupakan tongkrongan kedai kopi yang sesungguhnya. Konsepnya adalah hura-hura. Hura-hura di sini bukan bebas foya-foya atau pesta, melainkan lebih ke sifat santai. Itu sebabnya kebanyakan anak muda lebih memilih nongkrong di lantai 2 ketimbang di lantai 1 yang lebih banyak diminati para orangtua. Sedangkan lantai 3 lebih ke nuansa romatis. Meski belum dipasang kanopi, namun dedaunan dan bunga sudah mengentalkan suasana. Suasana gedung baru ini lebih rapi dari yang dulu. Ukuran gedungnya juga lebih besar, sehingga daya tampungnya juga lebih besar, bisa menampung 700 orang pelanggan. Desainnya kita buat semakin bagus, hingga jadi pusat perhatian, jelasnya sembari menambahkan jika dia harus menguras kocek sebesar Rp 600 juta demi mendesain gedung baru tempat usahanya ini. Diakuinya, semua desain dan konsep tersebut merupakan hasil karyanya sendiri dengan tidak mengesampingkan masukan-masukan dari pihak lain. Untu beberapa hal dia memang menggunakan jasa konsultasi, tapi selebihnya merupakan hasil buah pikirnya. Di lantai satu ada desain bambu. Itu sebenarnya karena kebetulan di situ ada bambu. Lalu kita manfaatkan terlihat kontemporer. Dengan majunya bisnis ini, kita membuka peluang kerja yang lebih besar, karena karyawan kita sekarang sudah bertambah menjadi 35 orang, tuturnya. Dengan konsep yang tidak biasanya ini, lumrah bagi Agam jika setiap lantainya dia memasagn harga yang berbeda. Itu karena kepuasan yang didapat pelanggan juga berbeda di setiap lantainya. Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Visi

“Menyajikan menu, fasilitas dan pelayanan yang baik dengan harga yang juga bersahabat untuk semua kalangan”.

4.1.3. Misi

“Menjadi tempat ngopi pertama dan terbaik di Medan dengan harga kaki lima, kualitas pelayanan bintang lima menuju eksistensi ke V tahun dan dapat dinikmati oleh semua kalangan ” Menu utama tempat ini adalah kopi terbaik Aceh yaitu kopi Uleekareng yang disajikan secara manual. Kede kopi ini juga menyajikan makanan khas Aceh dengan cita rasa asli.Keunikan tersebut menjadi kekuatan tersendiri bagi organsiasi tersebut dan digabungkan dengan lokasitempat yang nyaman, bersih, berkelas, fasilitas memadai, dan suasana bersahabat yang dimunculkan oleh cara pelayanan oleh karyawan yang terlatih untuk dapat mendukung visi dan misi organisasi ini.

4.1.4. Sejarah Kupie Ule Kareng

Salah satu wisata kuliner di Medan adalah Kede Kopi Ulee Kareng Medan dan memiliki banyak cabang. Kedai kopi ulee kareng cukup terkenal di kota Medan karena kulinernya menyediakan kopi yang nikmat dan berbagai aneka kue, mie aceh dan lain-lain. Kopi Gayo merupakan salah satu komoditi unggulan yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo. Perkebunan Kopi yang telah dikembangkan sejak tahun 1908 ini tumbuh subur di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Kedua daerah ini berada di ketinggian 1200 m dari permukaan laut tersebut memiliki Universitas Sumatera Utara perkebunan kopi terluas di Indonesia yaitu dengan luas sekitar 81.000 ha. Masing- masing 42.000 ha berada di kabupaten Bener Meriah dan selebihnya 39.000 ha di kabupaten Aceh Tengah. Gayo sendiri merupakan nama suku Asli yang mendiami wilayah ini. Mayoritas masyarakat Gayo berprofesi sebagai petani kopi. Varietas Arabica mendominasi jenis kopi yang dikembangkan oleh para petani Kopi Gayo. Produksi Kopi Arabica yang dihasilkan dari Tanah Gayo merupakan yang terbesar di Asia. Kopi Gayo merupakan salah satu kopi khas Nusantara asal Aceh yang banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia. Kopi Gayo memiliki aroma dan rasa yang sangat khas. Kebanyakan kopi yang ada, rasa pahitnya masih tertinggal di lidah kita, namun tidak demikian pada kopi Gayo. Rasa pahit hampir tidak terasa pada kopi ini. Cita rasa kopi Gayo yang asli terdapat pada aroma kopi yang harum dan rasa gurih hampir tidak pahit. Bahkan ada yang berpendapat bahwa ras kopi Gayo melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika. Kopi Gayo Aceh Gayo dihasilkan dari perkebunan rakyat di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Di daerah tersebut kopi ditanam dengan cara organik tanpa bahan kimia sehingga kopi ini juga dikenal sebagai kopi hijau ramah lingkungan. Kopi Gayo disebut-sebut sebagai kopi organik terbaik di dunia. Menurut para pakar kopi keunggulan kopi gayo adalah inkonsistensi, mewakili rasa kopi di seluruh dunia yang disebabkan karena kontur tanah, ketinggian, dan jenis kopi. Kopi yang ditanam di Tanah Gayo adalah Kopi Universitas Sumatera Utara Arabica, sebuah varietas kopi yang belakangan sangat masif perkembangannya di Indonesia. Dahulu masyarakat kita ditipu oleh penjajah Belanda yang mengatakan bahwa kopi Arabica hanya untuk kalangan bangsawan, sementara kopi Robusta untuk rakyat. Maka sejak itulah rakyat hanya mengenal kopi robusta, sedangkan kopi arabica di ekspor ke luar negeri untuk dinikmati para bangsawan Eropa. Karakteristik kopi Arabica Gayo ini memiliki aroma humus, rasanya lebih ringan, dan ada aroma gula, itulah yang membuat kopi gayo unggul. Keistimewaan lainnya, kopi gayo memiliki cita rasa yang bervariasi yang disebabkan oleh letak tanah, musim, kadar air, serapan sinar matahari, dan juga perawatan. Menurut Rony dari medan, bisa saja, kopi yang tumbuh di ladang yang letaknya berdampingan, cita rasanya berbeda. Maklumlah, karena perkebunan kopi di Gayo adalah perkebunan rakyat yang berbeda dengan negara Brazil, mereka menanam secara massal karena perkebunan disana dikuasai oleh negara, maka tanaman kopi pun diperlakukan sama rata, tidak ada perlakuan khusus. Di Gayo lahan kopinya terluas sedunia yang dimiliki oleh rakyat. Setidaknya dalam satu tahun dihasilkan sekitar 50 ribu ton, 90 persen diantaranya di ekspor. Untuk dalam negeri kopi gayo paling banyak dikirim ke Jakarta, Medan, Riau, Batam, Lombok, Bali, Kalimantan Timur. Untuk negara tujuan ekspor adalah, Singapura, Sanghai, Taiwan, Thailand, Kualalumpur. Untuk konsumsi dalam negeri berupa bubuk kopi, sedangkan untuk konsumsi luar negeri masih dalam bentuk biji soya. Universitas Sumatera Utara

4.2. Hasil penelitian

4.2.1. Metode Analisis Skripsi

Analisis deskriptif adalah data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian korelasional, komparatif, atau eksperimen diolah dengan rumus-rumus statistik yang sudah disahkan, baik secara manual maupun dengan menggunakan jasa komputer Arikunto, 2010:282.

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang sedang berada di Keude Kupie Ulee Kareng ” yang berjumlah 65 orang. Karakteristik- karakteristik tersebut meliputi jenis kelamin , dan pekerjaan.

a. Analisis Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Orang Presentase Laki – Laki 44 67,7 Perempuan 21 32,3 Total 65 100 Sumber: hasil penelitian, 2016 data dioalah Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin laki – laki sebanyak 44 orang 67,7, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 21 orang 32,3. Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa pelanggan yang banyak berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng tersebut adalah yang bejenis kelamin laki – laki. Universitas Sumatera Utara

b. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Orang Persetase Mahasiswa 40 61,5 Karyawan 20 30,8 PNS 2 3,1 wiraswasta 3 4,6 Total 65 100 Sumber: hasil penelitian, 2016 data dioalah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden sebagai mahasiswa berjumlah 40 orang 61,5, reponden yang bekerja sebagai karyawan berjumlah 20 orang 30,8, responden yang bekerja sebagai PNS berjumlah 2 orang 3,1, dan yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 3 orang 4,6. Maka responden yang pekerjaan nya sebagai mahasiswa lebih banyak mengunjungi Keude Kupiee Ulee Kareng tersebut.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

1. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan Pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, motivasi dan keputusan pembelian terhadap pelanggan Keude Kupiee Ulee Kareng. Variabel Pekerjaan X 1 terdiri dari 3 pertanyaan, Keadaan Ekonomi X 2 terdiri dari 2 pertanyaan, Gaya Hidup X 3 terdiri dari 3 pertanyaan, Kepribadian X 4 terdiri dari 3 pertanyaan, Motivasi X 5 terdiri dari 3 pertanyaan dan Variabel Terikat, yaitu Keputusan pembelian Y yang terdiri dari 2 pertanyaan. Universitas Sumatera Utara

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pekerjaan

Distribusi jawaban responden terhadap variabel pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pekerjaan No item Pilihan jawaban STS TS KS S SS f f F f F P1 10 15,4 7 10,8 19 29,2 10 15,4 15 23,1 P2 7 10,8 6 9,2 23 35,4 16 24,6 5 7,7 P3 7 10,8 - - 25 38,5 14 21,5 12 18,5 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasakan Tabel 4.4 Dapat dilihat bahwa : 1. Pada item pernyataan 1 berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng untuk memperluas jaringan., diperoleh 15 responden 23,1 menyatakan sangat setuju berkunjung ke Keude Kupie tersebut memperluas jaringan. Namun masih ada 19 responden 29,2 menyatakan kurang setuju dikarenakan keude kupie tersebut tidak hanya untuk memperluas jaringan. 2. Pada item pernyataan 2 berkunjung Keude Kupie Ulee Kareng untuk mendapatkan teman baru, diperoleh 16 responden 24,6 menyatakan setuju bahwa keude kupie tersebut bisa mendapatkan teman baru. Namun masih ada 23 responden 35,4 menyatakan kurang setuju karena responden tersebut menginginkan di keude kupie tersebut tidak hanya mendapatkan teman baru. 3. Pada item pernyataan 3 melakukan kunjungan ke Keude Kupie Ulee Kareng karena ingin membicarakan bisnis., diperoleh 25 responden 38,5 menyatakan kurang setuju karena hanya membicarakan bisnis. Universitas Sumatera Utara Namun masih ada 14 responden 21,5 menyatakan setuju dikarenakan responden merasa keude kupie itu merupakan suatu tempat nongkrong yang dimanfaatkan oleh orang banyak untuk membicarakan bisnis.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keadaan Ekonomi

Distribusi jawaban responden terhadap variabel keadaan ekonomi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keadaan Ekonomi No item Pilihan jawaban STS TS KS S SS F f F f f P1 7 10,8 11 16,9 24 36,9 9 13,8 15 23,1 P2 6 9,2 7 10,8 22 33,8 19 29,2 11 16,9 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasakan Tabel 4.5 Dapat dilihat bahwa : 1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng dengan mengunakan penghasilan atau gaji, menunjukkan bahwa 9 orang 13,8 menyatakan setuju, 24 orang 36,9 menyatakan kurang setuju, 15 orang 23,1 menyatakan sangat setuju, 11 orang 16,9 menyatakan tidak setuju dan 7 orang 10,8 menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada item pernyataan 2 memperhitungkan harga pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng sebelum melakukan pembelian, diperoleh 19 orang 29,2 menyatakan setuju, 11 orang 16,9 mnyatakan sangat setuju, 22 orang 33,8 menyatakan kurang setuju, 7 orang 10,8 menyatakan tidak setuju dan 6 orang 9,2 menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup

Distribusi jawaban responden terhadap variabel gaya hidup dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup No item Pilihan jawaban STS TS KS S SS F f F f F P1 4 6,2 9 13,8 14 21,5 29 44,6 9 13,8 P2 12 18,5 7 10,8 29 44,6 15 23,1 2 3,1 P3 9 13,8 12 18,5 15 23,1 20 30,8 7 10,8 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasakan Tabel 4.6 Dapat dilihat bahwa : 1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 menghabiskan waktu luang bersama teman-teman saya di Keude Kupie Ulee Kareng., menunjukkan bahwa 29 orang 44,6 menyatakan setuju, 14 orang 21,5 menyatakan kurang setuju, 9 orang 13,8 menyatakan sangat setuju, 9 orang 13,8 menyatakan tidak setuju dan 4 orang 6,2 menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada item pernyataan 2 berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng untuk bersenda gurau dengan teman, diperoleh 15 orang 23,1 menyatakan setuju, 2 orang 3,1 menyatakan sangat setuju, 29 orang 44,6 menyatakan kurang setuju, 7 orang 10,8 menyatakan tidak setuju dan 12 orang 18,5 menyatakan sangat tidak setuju. 3. Pada item pernyataan 3 melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, diperoleh 20 orang 30,8 menyatakan setuju, 7 orang 10,8 mnyatakan sangat setuju, 15 orang Universitas Sumatera Utara 23,1 menyatakan kurang setuju, 12 orang 18,5 menyatakan tidak setuju dan 9 orang 13,8 menyatakan sangat tidak setuju.

d. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepribadian

Distribusi jawaban responden terhadap variabel kepribadian dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepribadian No item Pilihan jawaban STS TS KS S SS f f F f f P1 13 20 10 15,4 11 16,9 23 35,4 8 12,3 P2 6 9,2 4 6,2 17 26,2 27 41,5 11 16,9 P3 4 6,2 10 15,4 29 44,6 13 20 9 13,8 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasakan Tabel 4.7 Dapat dilihat bahwa : a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 melakukan pembelian produk di Keude Kupie Ulee Kareng karena kualitasnya sesuai dengan keinginan saya menunjukkan bahwa 23 orang 35,4 menyatakan setuju, 8 orang 12,3 menyatakan sangat setuju, 11 orang 16,9 menyatakan kurang setuju, 10 orang 15,4 menyatakan tidak setuju, dan 13 orang 20 menyatakan sangat tidak setuju. b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng Karena Menu Makanan dan Minuman Sesuai dengan selera, menunjukkan bahwa 27 orang 41,5 menyatakan setuju, 17 orang 26,2 menyatakan kurang setuju, 11 orang 16,9 menyatakan sangat setuju, 4 orang 6,2 menyatakan tidak setuju, dan 4 orang 6,2 menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 melakukan pembelian di Keude Kupie Ulee Kareng Karena mengikuti Trend menunjukkan bahwa 13 orang 44,6 menyatakan setuju, 9 orang 20 menyatakan sangat setuju, 29 orang 13,8 menyatakan kurang setuju, 10 orang 15,4 menyatakan tidak setuju, dan 4 orang 6,2 menyatakan sangat tidak setuju.

e. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi

Distribusi jawaban responden terhadap variabel motivasi dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi No item Pilihan jawaban STS TS KS S SS f F F F F P1 5 7,7 11 16,9 11 16,9 29 44,6 9 13,8 P2 11 16,9 13 20 22 33,8 8 12,3 11 16,9 P3 10 15,4 14 21,5 15 23,1 22 33,8 4 6,2 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasakan Tabel 4.8 Dapat dilihat bahwa : a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng untuk memenuhi kebutuhan menunjukkan bahwa 29 orang 44,6 menyatakan setuju, 9 orang 13,8 menyatakan sangat setuju, 11 orang 16,9 menyatakan kurang setuju, 11 orang 16,9 menyatakan tidak setuju, dan 5 orang 7,7 menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 berkunjung Keude Kupie Ulee Kareng Karena pengaruh teman, menunjukkan bahwa 8 orang 12,3 menyatakan setuju, 22 orang 33,8 menyatakan kurang setuju, 11 orang 16,9 menyatakan sangat setuju, 13 orang 20 menyatakan tidak setuju, dan 11 orang 6,2 menyatakan sangat tidak setuju. c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 melakukan pembelian produk di Keude Kupie Ulee Kareng karena dorongan dari keluarga., menunjukkan bahwa 22 orang 33,8 menyatakan setuju, 15 orang 23,1 menyatakan kurang setuju, 4 orang 6,2 menyatakan sangat setuju, 14 orang 21,5 menyatakan tidak setuju, dan 10 orang 15,4 menyatakan sangat tidak setuju. f. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembeli Distribusi jawaban responden terhadap variabel keputusan pembeli dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian No item Pilihan jawaban STS TS KS S SS F F F F F P1 7 10,8 13 20 28 43,1 9 13,8 8 12,3 P2 7 10,8 4 6,2 14 21,5 33 50,8 7 10,8 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasakan Tabel 4.9 Dapat dilihat bahwa : a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng karena telah membandingkanya dengan Universitas Sumatera Utara kedai kopi lainya menunjukkan bahwa 9 orang 13,8 menyatakan setuju, 8 orang 12,3 menyatakan sangat setuju, 28 orang 43,1 menyatakan kurang setuju, 13 orang 20 menyatakan tidak setuju, dan 7 orang 10,8 menyatakan sangat tidak setuju. b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng karena merasa Puas dengan pelayanannya, menunjukkan bahwa 33 orang 50,8 menyatakan setuju, 14 orang 21,5 menyatakan kurang setuju, 7 orang 10,8 menyatakan sangat setuju, 4 orang 6,2 menyatakan tidak setuju, dan 7 orang 10,8 menyatakan sangat tidak setuju.

4.3. Uji Asumsi Klasik

4.3.1. Uji Normalitas

Ada dua cara untuk melihat apakah data residual berdistribusi normal atau tidak yaitu pertama melalui analisis grafik dengan cara menganalisis grafik histogram, dimana suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi data yang berbentuk lonceng tidak melenceng ke kiri atau ke kanan dan dengan menganalisis normal normal probability plots, dimana suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila pada scatter plot terlihat titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Kedua, melalui uji statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov, dengan kriteria sebagai berikut: a. Apabila nilai Aymp. Sig. 2- Tailed nilai signifikan, maka data residual berdistribusi normal b. Apabila nilai Kolmogrov-Smirnov Z 1,97 maka data dikatakan normal. Universitas Sumatera Utara Tujuan dari uji normlitas adalah untuk menguji apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk mengetahui distribusi sebuah data normal atau tidak, dilakukan dengan pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogrov-Smirnov.

1. Pendekatan Histogram dan Normal probability

Sumber: output SPSS Maret 2016 Gambar 4.1 Uji Normalitas melalui Pendekatan Histogram Berdasarkan Gambar 4.1 grafik histogram terlihat bahwa data variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang berbentuk lonceng yang tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Universitas Sumatera Utara Pendekatan Normal Probability Gambar 4.2 Uji Normalitas melalui Pendekatan Normal Probability Plots Berdasarkan Gambar 4.2 pendekatan grafik normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, dimana pada scatterplot terlihat titik-titik yang mengikuti sepanjang garis diagonal.

1. Pendekatan Kolmogrov – Smirnov

Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov-Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Uji Normalitas Berdasarkan Pendekatan Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 65 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .44651558 Most Extreme Differences Absolute .112 Positive .112 Negative -.079 Kolmogorov-Smirnov Z .902 Asymp. Sig. 2-tailed .390 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig2-tailed dari Rational Advertising yang melakukan Keputusan Pembelian Konsumen adalah sebesar 0,390 lebih besar dari 0,05 dan nilai Kolmogrov-Smirnov Z adalah sebesar 0,902 lebih kecil daripada 1,97 yang berarti variabel residual berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik meyebar Universitas Sumatera Utara secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen. 1. Pendekatan Scatterplot Sumber : Output SPSS Oktober 2016 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas melalui pendekatan Scatterplot Universitas Sumatera Utara

2. Uji Glejser Tabel 4.11