Fungsi Nyanyian Ayun-ayun Tajak Penggunaan Nyanyian Ayun-ayun Tajak

54 hadir untuk memanjatkan doa kepada sang anak dan orang tua dengan berzikir bersama dan membaca ayat-ayat suci Al-Q ur’an secara bergantian.

3.4 Fungsi dan Penggunaan Nyanyian

Ayun-ayun Tajak Pada bagian ini, penulis mengemukakan fungsi dan penggunaan nyanyian Ayun-ayun Tajak dalam konteks upacara turun karaisuku Pesisir di Kota Sibolga. Dalam menemukan fungsi dan penggunaan penulis berpedoman pada teori Alan P. Merriam.

3.4.1 Fungsi Nyanyian Ayun-ayun Tajak

Nyanyian Ayun-ayun Tajak mempunyai fungsi dalam upacara turun karai suku Pesisir. Menurut Merriam 1964:219-227, ada 10 fungsi musik dalam kebudayaan yaitu: 1 sebagai perlambangan, 2 sebagai hiburan, 3 sebagai alat komunikasih, 4 sebagai reaksi jasmani, 5 sebagai penghayatan estetis, 6 sebagai pengintegrasian masyarakat, 7 sebagai pengungkapan emosional, 8 sebagai kesinambungan kebudayaan, 9 sebagai pengesahaan lembaga sosial dan upacara keagamaan, dan 10 sebagai penekanan norma- norma sosial. Dengan memperhatikan teori tersebut, penulis menyimpulkan bahwa 5 fungsi nyayian Ayun-ayun Tajak dalam upacara turun karaisuku Pesisir yaitu: 1. Sebagai ungkapan emosional, yaitu: nyanyian Ayun-ayun Tajak dilakukan berdasarkan pengungkapan perasaan dan ekspresi suka cita yang di tuangkan dalam melodi dan teks nyanyian Ayun-ayun Tajak. Universitas Sumatera Utara 55 2. Sebagai alat komunikasi, yaitu: teks nyanyian Ayun-ayun Tajak mengandung nasihat-nasihat yang berguna bagi orang tua, kerabat dan sang anak. 3. Sebagai kesinambungan kebudayaan, yaitu: nyanyian Ayun-ayun Tajak pada upacaraturun karai diselanggarakan untuk mempertahankan dan melanjutkan tradisi yang ada pada suku Pesisir. 4. Sebagai hiburan, yaitu suku Pesisir melakukan upacara turun karai, sebagai rasa syukur dan gembira atas kelahiran anak di tengah- tengah keluarga mereka sehingga melaksanakan upacara turun karai. 5. Sebagai pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan, yaitu: nyanyian Ayun-ayun Tajak menjadi simbol bahwa upacara turun karai tersebut telah sah berjalan.

3.4.2 Penggunaan Nyanyian Ayun-ayun Tajak

Nyanyian Ayun-ayun Tajak merupakan bagian dari upacara turun karaisuku Pesisir di Kota Sibolga. Dengan kata lain nyanyian Ayun-ayun Tajak tidak dapat di jadikan sebagai kegiantan yang dapat berdiri sendiri. Karena turun karai termasuk dalam adat sumando. Universitas Sumatera Utara 56

BAB IV ANALISIS TEKSTUAL

4.1 Bentuk Teks Nyanyian

Ayun-ayun Tajak Nyanyian Ayun-ayun Tajaksalah satu pertunjukan kultural suku Pesisir. Nyanyian Ayun-ayun Tajak mengandung teks dan fungsional dalam kebudayaan suku Pesisir. Khususnya pada upacara turun karaisuku Pesisir. Teks dari nyanyian Ayun-ayun Tajak memiliki peranan yang sangat penting dalam konteks upacara turun karai. Penyampaian teks nyanyian Ayun-ayun Tajak membentuk komunikasih lisan di antara janang, sang anak, kedua orang tua dan para undangan yang lain. Berbagai komunikasih lisan dalam nyanyian Ayun-ayun Tajak berdasarkan pada pola-pola budaya Pesisir. Dengan demikian komunikasih dua arah tersebut menciptakan interpretasi para pendengarnya. Teks nyanyian Ayun-ayun Tajak berbentuk pantun secara keseluruhan dengan dua bagian utama, yaitu sampiran dan isi. Sampiran dalam teks nyanyian Ayun-ayun Tajak disampaikan dengang kata-kata berupa kata kiasan dan perumpamaan. Sedangkan teks nyanyian Ayun-ayun Tajak disampaikan dengan menggunakan kata-kata berupa kata-kata ungkapan yang memiliki makna. Selain bentuk pantun, teks nyanyian Ayun-ayun Tajak juga memiliki bentuk lain yaitu chorus. Chorus adalah pengulangan satu bagian lagu secara teratur. Bagian chorus selalu dinyanyikan untuk mengawali bagian utama teks nyanyian ayun-ayaun tajak. Universitas Sumatera Utara