Wilayah Nada Jumlah Nada Jumlah Interval Kontur

81

5.2.3 Wilayah Nada

Wilayah nada adalah jarak antara nada tertinggi dan nada terendah dalam tangga nada. Wilayah nada Ayun ayun tajak dalam upacara adat turun karaiSuku Pesisirdi Kota Sibolga adalah sebagai berikut: Notasi 5.4: Wilayah Nada Lagu Ayun-ayun Tajak Jarak antara Nada terendah A ke Nada tertinggi Fis adalah 4 1 2 laras.

5.2.4 Jumlah Nada

Jumlah nada adalah banyaknya nada-nada yang dipakai secara keseluruhan dalam suatu vokal dalam melodi Ayun ayun tajak, penulis memperoleh 60 nada A, 34 nada B, 54 nada Cis, 19 nada D, 6 nada Fis. Nada yang sering muncul dalam nyanyian Ayun ayun tajak adalah nada A, disusul dengan nada Cis. Sementara nada yang paling sedikit muncul adalah nada Fis.dengan demikian, intensitas kemunculan yang paling banyak yaitu nada A sehingga Universitas Sumatera Utara 82 mengindikasikan nada tersebut sebagai pusat tonalitasnya.Kemudian setiap nada tersebut dapat dipersentasekan berdasarkan kepentingannya di dalam komposisi lagu. Adapun persentase tersebut adalah sebagai berikut: a Nada A 60173 x 100 = 34.68 b Nada B 34173 x 100 = 19.65 c Nada Cis 54173 x 100 = 31.21 d Nada D 19173 x 100 = 10.98 e Nada Fis 6173 x 100 = 3.46 Tabel 5.2 Jumlah Nada dalam Ayun ayun Tajak No Nada Jumlah nada dalam 1 bait Total x4 bait 1. A 60 240 2. B 34 136 3. Cis 54 216 4. D 19 76 5. Fis 6 24 Jika dilihat distribusi nada-nada tersebut di dalam konteks statistik Universitas Sumatera Utara 83

5.2.5 Jumlah Interval

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri dari interval naik maupun turun. Di bawah ini merupakan tabel jumlah interval dalam nyanyian Ayaun ayun tajak: Tabel 5.2 Jumlah Interval Interval Posisi Total Tetap Naik Turun 1P 42 42 2m 1 2 3 2M 36 39 75 3m 3M 10 11 21 4P 5dim 5P 6m 6M 3 4 7 Jumlah 92 56 148 Universitas Sumatera Utara 84

5.2.6 Kontur

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malmdalam Irawan 1997: 85, yang dapat dibedakan beberapa jenis kontur, yaitu: 1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nadayang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi. 2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah. 3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya. 4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu nada ke nada yang lain baik naik maupun turun. 5. Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi. 6. Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor maupun minor. 7. Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai batas- batasan. Garis kontur yang terdapat pada melodi Ayun-ayun Tajak adalah ascending,descending dan static. Universitas Sumatera Utara 85

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Suku Pesisir merupakan salah satu suku yang secara administratif berada di wilayah Kota Sibolga. Suku ini mendiami sebagian besar daerah pinggiran pantai dan sebagian kecil daerah pegunungan yang terdapat dalam empat bagian wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Sibolga Selatan, Sibolga Kota, Sibolga Utara dan Sibolga Sambas. Mereka berasal dari keturunan beberapa suku, seperti Minangkabau, Batak Toba, Mandailing, Angkola, dan Melayu yang berinteraksi dan membentuk adat-istiadatnya sebagai identitas baru. Suku Pesisir mempunyai adat-istiadat yang berbeda dengan suku lain. Adat-istiadat tersebut berhubungan erat dengan norma-norma dalam Agama Islam. Suku Pesisir Sibolga menyebutnya dengan istilah sumando. Sumando memiliki beberapa pengertian dalam Suku Pesisir. Sumando adalah satu kesatuan ruang lingkup kebudayaan Suku Pesisir, meliputi meliputi adat- istiadat Pesisir, kesenian Pesisir, bahasa Pesisir, dan makanan Pesisir. Ayun-ayun Tajak adalah nyanyian tanpa iringan instrumen a capella. Menurut adat sumando, Ayun-ayun Tajak dinyanyikan oleh seorang laki-laki atau seorang perempuan yang disebut janang. janang tersebut merupakan seniman sikambang yang dipanggil secara khusus untuk menyanyikan Ayun- ayun Tajak. biasanya berperan sebagai pemimpin solo. Universitas Sumatera Utara